ARL=84,972 + 70,978DTAR – 2,240KAP – 1,4690 ARL=84,972 + 70,978DTAR – 2,240KAP
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit report lag pada perusahaan yang tidak menerima opini going concern adalah 84,972 hari.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol
sampaidengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen, dan sebaliknya. Nilai R square memiliki kelemahan, yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan
satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien korelasi dan
koefisien determinasi disajikan dalam tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .323
a
.104 .049
14.800 a. Predictors: Constant, GC, KAP, DTAR
b. Dependent Variable: ARL
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,323 yang berarti
bahwa korelasi atau hubungan antara audit report lag ARL dengan variabel independennya DTAR, KAP, GC lemah karena berada di bawah 0,5. Angka R
square atau koefisien determinasi adalah 0,104. Hal ini berarti 10,4 variasi atau perubahan dalam audit report lag dapat dijelaskan oleh variasi dari DTAR, KAP,
dan GC, sedangkan sisanya 89,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengetahui apakah variabel
independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test.
1 Uji t t test H1 sampai H3 akan diuji menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk
menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 84.972
7.508 11.318
.000 DTAR
70.978 32.747
.323 2.167
.035 .822
1.216 KAP
-2.420 4.258
-.080 -.568
.572 .912
1.096 GC
-1.469 4.998
-.046 -.294
.770 .759
1.317 a. Dependent Variable: ARL
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010.
H1 : Terdapat pengaruh debt to total assets ratio terhadap audit report lag.
Dari tabel 4.10 dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel DTAR sebesar 2,167 dengan nilai signifikansi 0,035. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan
bahwa t
hitung
adalah 2,167, sedangkan t
tabel
adalah 2,0057, sehingga t
hitung
t
tabel
2,167 2,0057. Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 0,035 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
DTAR terhadap audit report lag.
H2 : Terdapat pengaruh kualitas audit terhadap audit report lag.
Tabel 4.10 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel KAP sebesar 0,568, sedangkan t
tabel
adalah 2,0057, sehingga t
hitung
t
tabel
0,568 2,0057. Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,572, dimana lebih besar dari 0,05 0,572 0,05,
maka H
2
tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh kualitas audit terhadap audit report lag.
Universitas Sumatera Utara
H3 : Terdapat pengaruh opini going concern terhadap audit report lag.
Nilai t
hitung
untuk variabel going concern adalah 0,294, sedangkan t
tabel
2,0057, sehingga t
hitung
t
tabel
0,294 2,0057. Signifikansi penelitian menunjukkan angka sebesar 0,770 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari
0,05 0,770 0,05, maka H
3
tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh opini going concern terhadap audit report lag.
2 Uji F F test H4 akan diuji dengan menggunakan uji F. Uji ini dilakukan untuk melihat
pengaruh DTAR, kualitas audit diukur dengan ukuran KAP, dan opini going concern terhadap audit report lag secara bersama. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan menggunakan program SPSS versi 16, maka diperoleh hasil seperti pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1248.167 3
416.056 1.900
.142
a
Residual 10732.626
49 219.033
Total 11980.792
52 a. Predictors: Constant, GC, KAP, DTAR
b. Dependent Variable: ARL
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010.
H4 : Terdapat pengaruh debt to total assets ratio, kualitas audit, dan opini going concern secara bersama terhadap audit report lag.
Hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan F
hitung
sebesar 1,900 dengan tingkat signifikansi 0,142, sedangkan F
tabel
sebesar 2,7939 dengan signifikansi
Universitas Sumatera Utara
0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
4
tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh DTAR, kualitas audit, dan opini going
concern secara bersama terhadap audit report lag karena F
hitung
F
tabel
1,900 2,7939 dan signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,142 0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit report lag adalah 73,46 hari, dengan nilai minimum 25 hari dan maksimum 106 hari.
Variabel DTAR dalam selama tahun 2006-2008 memiliki nilai minimum 0,22 dan nilai maksimum 72,73 dengan rata-rata DTAR sebesar 2,4119. Variabel KAP
memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata KAP sebesar 0,49. Variabel GC memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-
rata GC sebesar 0,68. nilai R Square sebesar 0,104. Hal ini berarti 10,4 variasi atau perubahan dalam audit report lag dapat dijelaskan oleh variasi dari DTAR,
KAP, dan GC, sedangkan sisanya 89,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Hasil pengujian hipotesis H1 menunjukkan bahwa DTAR secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap audit report lag, yang berarti apabila
DTAR meningkat maka audit report lag juga akan meningkat. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wirakusuma 2004,
namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deart dan Rustiana 2007 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa
DTAR tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hasil penelitian yang
Universitas Sumatera Utara