Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. Audit Report Lag
Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik memberikan nilai informasi dari laporan keuangan auditan yang akan ditentukan oleh audit report
lag. Audit report lag didefinisikan oleh Demintan 2009 sebagai jumlah hari
antara akhir periode akuntansi sampai dikeluarkannya laporan audit. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh suatu perusahaan. Menurut Knechel dan Payne 2001 dalam Ahmad, Alim, dan Subekti 2005
Audit report lag adalah periode waktu antara akhir tahun fiskal dan tanggal laporan audit perusahaan. Peningkatan pengurangan repoting lag harus
memperhatikan isi informasi dan relevansi informasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi timing of earning announcement berkaitan dengan audit delay
Givoli dan Palmon, 1982 dalam Ahmad, 2005. Rata-rata audit report lag yang terjadi di Indonesia adalah 85 hari Utami, 2006.
Perbedaan sudut pandang antara penulis buku yang ada menyebabkan belum adanya teori untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu
Universitas Sumatera Utara
penerbitan laporan keuangan auditan atau audit report lag. Soetedjo 2006 merangkum beberapa faktor yang erat kaitannya dengan audit report lag, yaitu :
a. Ukuran perusahaan
b. Kelompok industri
c. Pengendalian intern
d. Kompleksitas EDP
e. Kompleksitas operasi
f. Kompleksitas pelaporan
g. Umur perusahaan
h. Laporan rugilaba
i. Tingkat profitabilitas
j. Opini auditor
k. Ukuran KAP
l. Proporsi hutang terhadap total aset
4. Debt To Total Assets Ratio
Debt to total assets ratio DTAR adalah salah satu dari rasio solvabilitas. Rasio ini menurut Kasmir 2008 : 156, ”merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva”. Rumusan untuk mencari debt to total assets ratio dapat digunakan sebagai
berikut: Total kewajiban
Debt to total assets ratio =
X 100 Total aktiva
Semakin tinggi rasio ini, akan meningkatkan resiko kegagalan perusahaan dan akan meningkatkan tambahan perhatian auditor untuk mengauditnya. Memeriksa
hutang juga lebih banyak memakan waktu daripada memeriksa modal.
Universitas Sumatera Utara
Rasio Solvabilitas
Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara
keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki
perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui.
Menurut Kasmir 2008 : 155, jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain:
a. debt to total assets ratio debt ratio
b. debt to equity ratio
c. long term debt to equity ratio
d. tangible assets debt coverage
e. current liabilities to net worth
f. times interest earned
g. fixed charge coverage
5. Kualitas Audit