Biaya Lingkungan TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting IFAC: 2005 lanjutan No. Biaya Lingkungan Sub Komponen Biaya Lingkungan Keterangan 6. Biaya Tak Berwujud Termasuk biaya internal dan eksternal yang tak berwujud sulit dihitung yang biasanya tidak ditemukan dalam sistem informasi perusahaan namun nilainya berpotensi signifikan. Biaya ini mencakup kewajiban liability seperti biaya pertimbangan hukum atas kerusakan alam, biaya regulasi seperti biaya masa yang akan datang akibat efek gas rumah kaca. Sumber: Internatioanal Federation of Accountants IFAC Pendekatan lain untuk mengelompokan biaya lingkungan dilakukan oleh Hansen dan Mowen 2007: 780 yang mengembangkan environmental quality cost model yang diadopsi dari quality cost model dalam konsep total quality management. Dengan pendekatan ini manajemen akan memandang bahwa kondisi yang ideal adalah nol tidak ada kerusakan lingkungan atau zero damage to the environment yang analog dengan zero-defects dalam total quality management. Kerusakan yang dimaksud dalam konteks ini adalah penurunan kualitas lingkungan secara langsung berupa pencemaran limbah padat, cair atau gas ke lingkungan, maupun penurunan kualitas lingkungan secara tidak langsung berupa penggunaan bahan dan energi yang tidak perlu. Dengan demikian maka biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan ditujukan untuk mencapai zero damage to the environment. Berdasarkan pendekatan tersebut maka pengelompokan biaya lingkungan menurut Hansen dan Mowen 2007: 413 adalah sebagai berikut: 1. Biaya pencegahan lingkungan environmental prevention cost Biaya yang timbul dari aktivitas untuk mencegah kotoran dan limbah produksi merusak lingkungan. Contoh: biaya mendesain prosesproduk yang dapat meminimalkan atau menghilangkan polusi, biaya studi dampak lingkungan, dan sebagainya. 2. Biaya deteksi lingkungan environmental detection cost Biaya yang timbul dari aktivitas untuk menjadikan produk, proses, dan aktivitas lain dalam perusahaan memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan. Contoh: biaya audit aktivitas lingkungan, biaya melakukan uji polusi, dan sebagainya. 3. Biaya kegagalan internal lingkungan environmental internal failure cost Biaya yang timbul dari aktivitas yang dilakukan karena kotoran dan limbah telah dihasilkan namun belum dibuang ke lingkungan sekitar perusahaan. Contoh: biaya pengolahan dan pembuangan limbah berbahaya, biaya daur ulang sisa bahan, dan sebagainya. 4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan environmental external failure cost Biaya yang timbul sesudah kotoran dan limbah dibuang ke lingkungan sekitar perusahaan. Biaya ini terbagi lagi menjadi dua yaitu: a Biaya kegagalan eksternal yang terealisasi realized external failure cost yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh perusahaan. Contohnya yaitu biaya konservasi lahan yang rusak, biaya pembersihan lingkungan yang tercemar, dan sebagainya. b Biaya kegagalan eksternal yang tidak terealisasi unrealized external failure cost yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh pihak lain di luar perusahaan dan tidak termasuk dalam kelompok biaya lingkungan yang harus diakui dan dibebankan ke perusahaan walaupun timbulnya biaya tersebut disebabkan oleh perusahaan, biasanya secara tidak langsung. Biaya ini disebut juga biaya sosial societal cost. Contohnya yaitu biaya pengobatan warga yang sakit karena terpapar polusi akibat aktivitas perusahaan, biaya kehilangan lingkungan yang sehat, dan sebagainya.

E. Penilaian Siklus Hidup

Menurut Hansen dan Mowen 2007: 423, biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk meliputi praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Untuk meningkatkan pembenahan produk dilakukan penilaian siklus hidup life cycle assessment, yaitu pengidentifikasian pengaruh lingkungan dari suatu produk selama siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan. Penilaian siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penilaian biaya siklus hidup membebankan beberapa biaya desain produk pada biaya lingkungan. Biaya siklus hidup adalah fungsi dari penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan limbah ke lingkungan yang berasal dari proses produksi. Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal, yaitu: 1. Analisis persediaan inventory analysis: memberikan perincian bahan baku, energi, dan pelepasan limbah ke lingkungan dari suatu produk. 2. Analisis dampak impact analysis: menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain dan memberikan peringkat relatifpenilaian biaya dari pengaruh-pengaruh tersebut. 3. Analisis perbaikan improvement analysis: bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh analisis persediaan dan analisis dampak.

F. Laporan Keuangan

1. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 1 Tahun 2013 adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen stewardship atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

2. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan

a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi. b. Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI