Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan

C. Konsep Ekoefisiensi

Menurut Hansen dan Mowen 2007: 410, ekoefiensi adalah kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa yang secara simultan mengurangi dampak lingkungan yang negatif, konsumsi sumber daya, dan biaya. Konsep ini mengandung tiga pesan penting, yaitu: 1 Perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi seharusnya dapat saling melengkapi. 2 Perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal dan derma, melainkan sebagai kebersaingan. 3 Ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan mendukung pengembangan yang berkesinambungan. Ekoefisiensi mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Penyebab-penyebab yang mendorong peningkatan ekoefiensi, antara lain: 1 Permintaan pelanggan akan produk yang lebih bersih, yaitu produk yang ramah lingkungan 2 Pegawai yang lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan akan menghasilkan produktivitas yang lebih besar 3 Perusahaan cenderung memperoleh keuntungan eksternal, seperti biaya modal yang lebih rendah dan tingkat asuransi yang lebih rendah. 4 Keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan menjadi lebih baik 5 Melakukan inovasi dan mencari peluang baru 6 Pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan bersaing

D. Biaya Lingkungan

Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak, baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan Ikhsan, 2008. Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting IFAC: 2005 No. Biaya Lingkungan Sub Komponen Biaya Lingkungan Keterangan 1. Biaya Bahan Output Produk a. Bahan Mentah dan Bahan pembantu b.Bahan Pembungkus c. Air dan Energi Termasuk biaya penyedia sumber daya seperti air dan biaya pembelian bahan lainnya yang akan diproduksi menjadi suatu output produk. 2. Biaya Bahan Output Non- Produk a. Bahan Mentah dan Bahan Pembantu b. Bahan Pembungkus c. Bahan Operasi d. Air dan Energi e. Biaya Pemrosesan Termasuk biaya pembelian dan pengolahaan sumber daya dan bahan lainnya yang menjadi output non-produk. Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting IFAC: 2005 lanjutan No. Biaya Lingkungan Sub Komponen Biaya Lingkungan Keterangan 3. Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi a. Depresasi Peralatan Pengendalian Limbah b. Bahan Operasi c. Air dan Energi d. Tenaga Internal e. Jasa eksternal f. Biaya-biaya, Perijinan dan Pajak g. Asuransi h. Pemulihan dan kompensasi Temasuk biaya penanganan, perlakuan dan pembuangan limbah dan emisi, biaya perbaikan dan ganti rugi karena kerusakan lingkungan dan semua biaya yang berkaitan dengan kepatuhan atas regulasi lingkungan yang berkaitan dengan pengendalian limbah dan emisi. 4. Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan a. Depresiasi Peralatan b. Tenaga Internal c. Jasa Eksternal d. Biaya lainnya Termasuk biaya yang timbul karena adanya kegiatan lingkungan yang bersifat preventif. Biaya pengelolaan lingkungan lainnya seperti perencanaan perbaikan lingkungan, pengukuran kualitas lingkungan, komunikasi dengan masyarakat dan kegiatan- kegiatan lain yang relevan. 5. Biaya Riset dan Pengembang- an a. Depresiasi Peralatan b. Tenaga Internal c. Jasa Eksternal Termasuk dalam kelompok ini adalah biaya aktivitas riset dan pengembangan yang berkaitan dengan isu- isu lingkungan, seperti biaya riset potensi racunzat berbahaya pada bahan baku, biaya pengembangan produk yang hemat energi atau ramah lingkungan, biaya uji coba desain peralatan baru yang dapat menghemat penggunaan bahan baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI