2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Produksi
Pengertian produksi menurut Agus Ahyari 1999:60 adalah : “Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan
manfaat atau penciptaan faedah baru”.
Sedangkan menurut Sukanto 2000:30 adalah sebagai berikut : “Produksi adalah aktivitas pengubah bahan baku material menjadi hasil
produk”. Dari definisi produksi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang dapat menimbulkan
penciptaan bahan baku material menjadi hasil produk yang memiliki tambahan manfaatfaedah baru. Untuk menghasilkan produk yang baik dari
segi kualitas dan kuantitas, tidak hanya diperlukan tenaga kerja saja tetapi juga harus adanya perencanaan dalam membuat suatu produk mengenai
berapa banyak volume produksi yang akan dihasilkan perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan.
Menurut Eddy Herjanto 1999:35 mendefinisikan volume produksi sebagai berikut : “Hasil dari proses produksi yang berhubungan dengan
penciptaan barang dan jasa atau kombinasinya melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi output yang diingink
an”. Sedangkan menurut Fandi Tjiptono 1999:254 definisi volume
produksi adalah sebagai berikut : “Volume produksi merupakan jumlah output total yang dihasilkan dari suatu proses produksi”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa volume produksi adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan melalui
proses transformasi dari masukkan sumber daya menjadi output yang diinginkan.
2.2.2 Pengertian Biaya
Biaya menurut para akuntan dapat didefinisikan sebagai suatu nilai tukar, prasyarat, guna memeperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan,
prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa
mendatang Matz dan Usry, 1992: 19. Mulyadi 2001: 8 mengatakan biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari pengertian biaya
tersebut terdapat empat unsur pokok sebagai berikut: a.
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. b.
Diukur dalam satuan uang. c.
Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi. d.
Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut
juga dengan istilah harga pokok.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Committee on Cost Concepts and Standards of American Accounting Association menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan, yang diukur
dengan sauna uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam Tentative set of Broad Accounting Principles for
Bussiness Enterprises, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat Kartadinata,
2000: 24. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka biaya dapat
disimpulkan sebagai pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan dalam satuan uang untuk tujuan tertentu.
2.2.2.1 Penggolongan Biaya
Berdasarkan dengan tujuan dalam perusahaan, biaya dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Biaya atas dasar obyek pengeluaran, yaitu berupa penjelasan singkat
obyek suatu pengeluaran. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. 2.
Biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan. Adapun fungsi pokok tersebut, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu biaya tersebut dapat digolongkan menjadi tiga kelompok.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Biaya produksi, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya pemasaran, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. c.
Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiata produksi dan pemasaran
produk. 3.
Biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, dibagi menjadi dua golongan.
a. Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya adalah sesuatu yang dibiayai. b.
Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
4. Biaya atas dasar waktu, digolongkan menjadi dua.
a. Pengeluaran modal, yaitu biaya yang dinikmati lebih
dari satu periode akuntansi. b.
Pengeluaran penghasilan, yaitu biaya yang hanya bermanfaat di dalam periode akuntansi dimana biaya
tersebut terjadi 1999:14.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3 Biaya dalam Hubungan dengan Volume Produksi
Biaya dalam hubungan dengan volume produksi atau perilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi elemen:
1. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap. Contoh:
perlengkapan, bahan bakar, peralatan kecil, kerusakan bahan, biaya pengiriman barang, biaya komunikasi, royalti, upah lembur, biaya
pengangkutan dalam pabrik, biaya sumber tenaga, penanganan bahan baku. Dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu aktivitas
dengan biaya yang terkait bias mendekati liniaritas total biaya variabel diasumsikan meningkat dalam jumlah konstan untuk setiap satu unit
peningkatan dalam aktivitas. Saat kondisi-kondisi berubah atas tingkat aktivitas berada di luar rentang yang relevan, tarif biaya variabel baru harus
dihitung.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Jika aktivitas diharapkan untuk meningkat di
atas kapasitas yang sekarang, biaya tetap harus dinaikkan untuk menangani peningkatan volume yang diperkirakan. Contoh: gaji eksekutif produksi,
penyusutan jika menggunakan metode garis lurus, pajak properti, amortisasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
paten, gaji supervisor, asuransi properti dan kewajiban, gaji satpam dan pegawai kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan, sewa.
Jika perkiraan permintaan produksi meningkat maka terdapat peningkatan tingkat pengeluaran atas setiap item overhead pabrik. Satu jenis
biaya tertentu diklasifikasikan sebagai biaya tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas yang disebut rentang relevan relevance range.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Biaya Semi
Biaya semi adalah biaya yang di dalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel. Biaya semi variabel adalah biaya yang di
dalamnya mengandung unsur tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel. Contoh: biaya listrik, telepon dan air, gas, bensin, batu bara,
perlengkapan, hiburan dan pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak
penghasilan, biaya perjalanan dinas. Ada dua alasan adanya karakteristik semi variabel pada beberapa jenis
pengeluaran sebagai berikut: 1.
Pengeluaran minimum mungkin diperlukan atau kuantitas minimum dari perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi
untuk memelihara kesiapan beroperasi. 2.
Klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi umumnya mengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel
bersama-sama. Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap. Contoh: Gaji penyelia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4 Definisi Biaya Tenaga Kerja