Kerangka Pemikiran Hipotesis Objek Penelitian Pembahasan

2. Selisih Pemakaian Bahan Perbedaan yang disebabkan oleh karena pemakaian bahan menurut standar tidak sama dengan sesungguhnya.

2.3. Kerangka Pemikiran

Kegiatan produksi tidak akan terwujud dan terlaksana tanpa adanya alat atau benda yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi diperlukan adanya faktor-faktor produksi untuk menciptakan, menghasilkan benda atau jasa. Adapun faktor produksi yang dimaksud adalah: 1. Faktor biaya bahan baku 2. Faktor biaya tenaga kerja langsung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Model Analisis Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penulis mengemukakan hipotesis yaitu: “ Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Bahan Baku Berpengaruh Terhadap Volume Produksi pada PT Wirhan Sari Permai” Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 Volume Produksi Y Biaya Bahan Baku X2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban atas solusi dari permasalahan yang terjadi. Objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan industri pengolahan karet dalam bidang Otomotif,yaitu PT Wirhan Sari Permai.

3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2002. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Penulis menggunakan dua jenis variabel yaitu : 1. Variabel Independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel lain variabel dependen atau variabel yang berdiri sendiri dan tidak tergantung pada variabel lain. Yang berfungsi sebagai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. variabel independen dalam penelitian ini adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku. 2. Variabel Dependen adalah variabel yang terkait yang akan diperngaruhi variabel lain variabel independen. Adapun yang berfungsi sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume produksi.

3.2.1 Volume Produksi Y

Jumlah produksi selang karet, selang radiator, karet pir, landasan dasar, selang hawa yang dihasilkan per hari. Skala pengukuran produksi tersebut dengan satuan jumlah meter produksi yang dihasilkan setiap harinya.

3.2.2 Faktor Biaya Tenaga Kerja Langsung X1

Faktor tenaga kerja merupakan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi pembuatan selang karet, selang radiator, karet pir, landasan dasar, selang hawa untuk tiap produksi. Skala pengukuran menggunakan satuan jumlah orang tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi per hari beserta jam tenaga kerja dalam proses produksi.

3.2.3 Faktor Biaya bahan Baku X2

Input bahan baku merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi pembuatan selang karet, selang radiator, karet pir, landasan dasar, selang hawa per hari dalam satuan kg. Skala pengukuran dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menggunakan satuan besarnya jumlah yaitu kg bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi per hari.

3.3 Teknik Pengumpulan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi tertentu yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang terapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sugiyono, 2004:72 Populasi dalam penelitian ini adalah laporan biaya tenaga kerja langsung, laporan biaya bahan baku, dan laporan volume produksi yang terjadi dalam pembuatan produksi peralatan mesin otomotif pada PT Wirhan Sari Permai dari tahun berdirinya, yaitu tahun 1998 sampai dengan tahun 2012.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, yang cirri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut Sumarsono, 2004:44. Sampel penelitian yang diambil adalah data berkala time series mengenai biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan volume produksi dengan data penelitian sampel per-triwulan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan bersumber dari: a. Data Primer yaitu data yang diperoleh di lapangan dan mengadakan penelitian langsung pada objek yang harus diteliti b. Data sekunder yaitu data yang didapat dari PT Wirhan Sari Permai tentang biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan volume produksi yang dihasilkan.

3.4.2 Sumber data

Sumber data dari penelitian ini adalah: 1. Informasi yang disampaikan oleh para pegawai pembelian bahan baku dan bagian produksi yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. PT Wirhan Sari Permai selaku perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.4.3 Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik penumpulan data dan penganalisaan data, yaitu Supardi, 2005: 121-138: a. Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden wawancara dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. angket namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi situasi, kondisi. Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. c. Dokumentasi Menurut Sugiyono 2011:329-330 Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan menggunakan metode statistik Regresi Linier Berganda untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat. Rumus yang digunakan pada regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Yi = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Y = Volume Produksi X1 = Biaya Tenaga Kerja Langsung X2 = Biaya Bahan Baku β 1 – β 2 = Koefisien Regresi α = Konstanta e = error term Selain melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokesdastisitas.

1. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Untuk menghindari penyimpangan ekonometrika maka persamaan regresi perlu dihilangkan dari multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Imam Ghozali, 2001: 12. Mendeteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Dasar pengambilan keputusan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, metode yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogrov Smirnov Sumarsono, 2004 : 40. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal, berikut ini adalah pedomannya Sumarsono, 2004:43 adalah: a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusinya adalah tidak normal. b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya Multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dasar analisis yang digunakan yaitu jila nilai VIF dari 10, dan mempunyai angka toleran mendekati 1 maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2009: 96.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya. Dasar analisis uji heteroskedastisitas: a. Jika ada pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin – Watson DW test Ghozali 2009: 99-100 . Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d d1 Tidak ada autokorelasi positif No Decision d1 ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – d1 d 4 Tidak ada korelasi negative No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – d1 Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak Ditolak du d 4 – du Tabel 3.5.1 Pengambilan Keputusan Durbin – Watson

3.5.2 Uji Hipotesis

3.5.2.1 Uji F

Uji F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. simultan dengan variabel terikat Y, dengan prosedur penelitian sebagai berikut: a. H : β 1 , β 2 = 0, artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. H 1 : β 1, β 2 ≠ 0, artinya bahwa ada pengaruh signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. c. Level of signifikan = 5 0,05. d. Menentukan nilai F hitung = Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai.  e. Kriteria Pengujian: a. Jika tingkat signifikan P-Value 0,05 maka Ho diterima dan H 1 ditolak α = 0,05. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Jika tingkat signifikasi P-Value 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima α = 0,05

3.5.2.2 Uji t

Pengukuran tes dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5 rumus yang digunakan Imam Ghozali, 2001: 20: t h = β 1 S e β 1 Keterangan: th : t hitung i : parameter yang diestimasi Se : standar error Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak t hit t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 tingkat kepercayaan yang dipilih maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai t hit t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 tingkat kepercayaan yang dipilih maka hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian 4.1.1 Variabel Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 Biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya tersebut merupakan faktor penting yang memerlukan pengukuran, pengendalian dan analisa yang konstan bagi perusahaan dalam menetapkannya. Adapun biaya tenaga kerja langsung pada PT Wirhan Sari Permai tahun 2008 –2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 : Data Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 Dalam Triwulan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Triwulan I Rp 47.225.052 Rp 162.935.278 Rp 99.894.646 Rp 87.636.712 Rp 99.687.589 II Rp 183.189.591 Rp 237.093.938 Rp 299.477.525 Rp 316.031.264 Rp 86.596.258 III Rp 268.289.322 Rp 349.555.376 Rp 466.014.354 Rp 218.012.508 Rp1.000.689.586 IV Rp 282.342.813 Rp 98.029.449 Rp 88.992.123 Rp 1.091.859.152 Rp789,868,758 Jumlah Rp 781.046.778 Rp 847.614.041 Rp 954.378.648 Rp 1.713.539.636 Rp1.976.842.191 - 0,08 0,11 0,44 0,13 Sumber: Lampiran 1 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja langsung PT Wirhan Sari Permai selama tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dimana prosentase kenaikan biaya tenaga kerja langsung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tertinggi di tahun 2011 sebesar 0,44 dan prosentase biaya tenaga kerja langsung terendah di tahun 2009 sebesar 0,08. Tingginya biaya bahan tenaga kerja langsung di tahun 2011 disebabkan karena pada tahun tersebut pemerintah menaikkan tarif UMR Upah Minimum Regional. Hal ini berdampak kepada biaya tenaga kerja langsung pada PT Wirhan Sari Permai. Ditambah lagi dengan kebijakan perusahaan untuk menambah jam tenaga kerja untuk para karyawan yang lembur, sehingga tarif biaya yang dikenakan juga bertambah. Adanya penambahan biaya karyawawan borongan yang disebabkan karena perusahaan membutuhkan tenaga kerja langsung yang banyak pada saat pesanan meningkat.

4.1.2 Variabel Biaya Bahan Baku X2

Biaya bahan baku X2 adalah biaya dari komponen-komponen fisik produk yang dapat dibebankan secara langsung kepada produk karena observasi fisik dapat dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Adapun data biaya bahan baku PT Wirhan Sari Permai selama tahun 2008 sampai 2012: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2 : Data Biaya Bahan Baku X2 Dalam Triwulan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Triwulan I Rp 226.761.388 Rp 367.638.834 Rp 411.471.793 Rp 593.151.592 Rp 665.458.785 II Rp 361.485.054 Rp 993.188.673 Rp 686.826.851 Rp 684.161.884 Rp 499.789.685 III Rp 607.685.088 Rp 630.311.375 Rp 929.325.653 Rp 713.387.026 Rp 798.758.256 IV Rp 426.152.474 Rp 255.280.720 Rp 344.090.426 Rp 451.526.113 Rp 865.878.548 Jumlah Rp 1.622.084.004 Rp2.246.419.602 Rp2.371.714.723 Rp 2.442.226.615 Rp2.829.885.274 - 0.28 0.05 0.03 0.14 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa biaya bahan baku PT Wirhan Sari Permai selama tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dimana prosentase kenaikan biaya bahan baku tertinggi di tahun 2009 sebesar 0,28 dan prosentase biaya bahan baku terendah di tahun 2011 sebesar 0.03. Tingginya biaya bahan baku di tahun 2009 disebabkan karena pada tahun tersebut perusahaan membutuhkan jumlah bahan baku yang sangat banyak dan pembelian bahan baku tersebut masih di import dari Luar Negeri. Dalam hal ini pastinya perubahan kurs sangat mempengaruhi harga-harga bahan baku dan pada tahun 2009 harga kurs dolar cenderung masih tinggi, sehingga biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku di tahun 2009 menjadi semakin tinggi. Dan juga bahan baku tersebut khususnya karet alam juga mengalami keterbatasan, dikarenakan karet alam merupakan sumber Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. daya alam yang terbatas. Jadi harga jual semakin mahal, dan biaya yang dikeluarkan juga lebih banyak.

4.1.3 Variabel Volume Produksi Y

Setelah melakukan penelitian pada PT Wirhan Sari Permai dapat diketahui bahwa dalam volume produksi di perusahaan adalah memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam volume produksi ditambah dengan pembebanan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Adapun volume produksi yang dihasilkan PT Wirhan Sari Permai pada tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.3 : Volume Produksi Y Dalam Triwulan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Triwulan I Rp 968.957.854 Rp2.568.974.587 Rp4.587.584.925 Rp 6.958.458.235 Rp1.254.289.652 II Rp 3,589,785,268 Rp1.254.875.968 Rp6.452.154.782 Rp1.524.589.654 Rp4.256.389.625 III Rp 4.859.685.261 Rp5.254.185.625 Rp1.254.263.854 Rp 2.236.589.652 Rp5.250.362.002 IV Rp 1.958.745.896 Rp3.458.745.630 Rp2.536.984.782 Rp 5.002.360.200 Rp7.968.254.260 Jumlah Rp 11.377.174.279 Rp 12.536.781.810 Rp 14.830.988.343 Rp 15.721.997.741 Rp 18.729.295.539 - 0.09 0.15 0.06 0.16 Sumber : Lampiran 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa volume produksi PT Wirhan Sari Permai selama tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dimana prosentase kenaikan volume produksi tertinggi di tahun 2012 sebesar 0,16 dan terendah di tahun 2011 sebesar 0,06. Hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan pasar akan produk yang diproduksi PT Wirhan Sari Permai. Sehingga, perusahaan memproduksi secara terus menerus.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Imam Ghozali, 2001: 12. Mendeteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho populasi berdistribusi normal diterima. Dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 Grafik P-Plot Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan grafik di atas menegaskan bahwa model regresi yang diperoleh berdistribusi normal, dimana sebaran data berada di sekitar garis diagonal. Selain itu, peneliti juga menggunakan Uji Kolmogrov Smirnov K-S untuk menguji normalitas data dengan ketentuan signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Bahan Baku Volume Produksi Kolmogorov-Smirnov Z 1.131 .505 .665 Asymp. Sig. 2-tailed .155 .961 .768 Lampiran: 2 Berdasarkan lampiran 2, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp.Sig 2-tailed yaitu biaya tenaga kerja langsung 0,155, biaya bahan baku 0,961, dan volume produksi 0,768 memiliki tingkat probabilitas yang lebih besar dari 5 atau 0,05 yang artinya bahwa data terdistribusi secara normal.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas, heteroskedasitas dan autokorelasi. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik : Autokorelasi

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data n Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sehingga diketahui d L dan d U maka dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada tidaknya autokorelasi. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .399 a .159 .060 2.031E9 2.163 Sumber: Lampiran 3 Keterangan: K banyaknya variabel bebas = 2 N = 20 d L = 1,10 d U = 1,54 d = 2,163 Lampiran 3 Dari hasil output nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,163. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n = 20, serta k = 2 jumlah variabel independen diperoleh nilai d L sebesar 1,10 dan d U 1,54. Karena nilai DW 2,163 lebih besar dari 4-d L maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak terdapat autokorelasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Uji Asumsi Klasik : Multikolinieritas

Uji asumsi klasik multikolinieritas pada data sebelum ditransformasi menunjukkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel bebasnya. Namun, hasil uji asumsi klasik multikolinieritas yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini adalah hasil uji dari data setelah ditransformasi, yaitu: Tabel 4.4 : Hasil VIF Variance Inflation Factor Variabel Bebas VIF Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 1,191 Biaya Bahan Baku X2 1,191 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas antara variabel biaya tenaga kerja langsung X1 dan biaya bahan baku X2, karena nilai VIF pada kedua variabel tersebut kurang dari angka 10. Dimana nilai VIF pada variabel biaya tenaga kerja langsung X1 dan biaya bahan baku X2 sebesar 1,191. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Uji Asumsi Klasik : Heteroskedastisitas

Hasil uji asumsi klasik heteroskedastisitas yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 4.2: Scatterplot Lampiran: 3 Terlihat grafik Scaterplot diatas, bahwa titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas model regresi. Maka data yang digunakan memenuhi syarat untuk dilakukan regresi berganda. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2.3 Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis data untuk menggambarkan pengaruh antara suatu variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas X 1 , X 2 , ….. X p dapat dilakukan dengan metode regresi berganda. Adapun hasil pengolahan analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5 : Persamaan Regresi Linier Berganda Model Koefisien Regresi Konstanta 3,050E9 Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 2,880 Biaya Bahan Baku X2 -0,511 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan yang didapat adalah: Y = 3,1 + 2,880 X 1 - 0,511 X 2 Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: 1. Konstanta a sebesar 3,1 Nilai Constant menunjukkan nilai sebesar 3,1 yang artinya jika nilai variabel independent bebas nol maka nilai variabel dependen terikat sebesar 3,1. Dalam hal ini jika biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku bernilai 0,00 nol, maka volume produksi meningkat sebesar 3,1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Nilai variabel biaya tenaga kerja langsung menunjukkan tanda positif sebesar 2,880 yang artinya jika biaya tenaga kerja langsung X 1 naik Rp 1, maka volume produksi Y akan naik sebesar Rp 2,880 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 3. Nilai variabel biaya bahan baku menunjukkan tanda negatif sebesar -0,511 yang artinya jika biaya bahan baku X 2 turun Rp 1, maka volume produksi Y akan turun sebesar Rp 0,511 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji Simultan Uji F Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent, apakah variabel Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 dan Biaya Bahan Baku X2 berpengaruh secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen Volume Produksi Y. Adapun hasil uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 : Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.324E19 2 6.622E18 1.606 .230 a Residual 7.010E19 17 4.123E18 Total 8.334E19 19 Sumber: Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai F hitung sebesar 1,606 dengan angka signifikansi sebesar 0,230 . Dengan tingkat signifikansi α =0,05. Angka signifikansi sebesar 0,230 0,05. Atas dasar perbandingan tersebut, maka Ho diterima atau berarti variabel biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku mempunyai pengaruh yang tidak signifikan secara bersama-sama terhadap variabel volume produksi Y. Selain uji F, model regresi dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 Vincent, 1991 : 145. Nilai koefisien determinasi R 2 yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 0,159 Lampiran 3 yang menunjukkan bahwa model regresi mampu menerangkan variabel volume produksi Y sebesar 15,9 , sedangkan sisanya 84,1 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Atau dengan kata lain, besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung X 1 dan biaya bahan baku X 2 terhadap volume produksi Y sebesar 15,9 sedangkan sisanya 84,1 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh biaya tenaga kerja langsung X 1 dan biaya bahan baku X 2 terhadap volume produksi Y. Berikut ini hasil dari uji t: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.7 : Hasil Uji t Variabel Bebas t hitung Tingkat Signifikan Sig Biaya Tenaga Kerja Langsung 1,718 0,104 Biaya Bahan Baku -0,222 0,827 Sumber: Lampiran 3 1. Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung X 1 terhadap Y Biaya tenaga kerja langsung memiliki signifikansi 0,14 pada tabel Coefficients dengan nilai α 0,05 artinya 0,104 lebih besar dari 0,05 atau terdapat pengaruh yang tidak signifikan biaya tenaga kerja langsung X 1 terhadap volume produksi Y.

2. Pengaruh Biaya Bahan Baku X

2 terhadap Y Biaya bahan baku memiliki nilai signifikansi 0,958 pada tabel Coefficients dengan nilai α 0,05 artinya 0,827 lebih besar dari 0,05 atau terdapat pengaruh yang tidak signifikan biaya bahan baku X 2 terhadap volume produksi Y. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi R

2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .399 a .159 .060 2.031E9 2.163 Sumber: Lampiran 3 Uji determinasi menunjukkan bahwa nilai R square 15,9. Hal ini menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku 15,9 dan sisanya 84,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan hasilnya adalah model regresi yang dihasilkan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku terhadap volume produksi, terbukti dari nilai F-hitung dan koefisien determinasi R 2 yang dihasilkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku secara bersama- sama terhadap volume produksi relatif kurang kuat yaitu hanya sebesar 15,9 sedangkan sisanya 84,1 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil uji t menunjukkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku tidak berpengaruh terhadap volume produksi, sehingga hipotesis tersebut teruji kebenarannya. Faktor biaya tenaga kerja langsung mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume produksi, hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi lebih dari 5 yaitu sebesar 0,104. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rani Rahman dan Yogi Daud 2008 dengan judul Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Volume Produksi Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya yang menyebutkan bahwa tenaga kerja langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume produksi serta menurut hasil penelitian terdahulu Dwi Purwani, 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Volume Produksi Pada UD.Sunvera Pontianak ”. Berdasarkan hasil uji-t, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi UD.SUNVERA Pontianak. Hal ini disebabkan oleh tingkat produktifitas dan kompetensi yang dimiliki tenaga kerja itu sendiri. Jadi biarpun proses pengerjaan telah dilakukan oleh tenaga kerja langsung yang dimiliki perusahaan setiap harinya, namun apabila tenaga kerja tersebut kurang kompeten dan memiliki produktifitas yang tinggi maka itu juga akan menghambat dalam proses produksi itu sendiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Faktor biaya bahan baku dalam penelitian ini juga memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap volume produksi. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikan lebih dari 5 yaitu sebesar 0,827. Hal ini disebabkan karena adanya bahan baku yang digunakan adalah karet alam dan karet sintetis. Jika karet alam tidak mencukupi untuk digunakan, maka karet sintetis akan digunakan sebagai alternatif pengganti. Adanya keterbatasan penyuplai bahan baku tersebut, mendorong perusahaan mengganti karet alam dengan karet sintetis yang harganya lebih murah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Profit Margin (Studi kasus pada perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture Kabupaten Jepara)

31 163 86

Pengaruh Biaya Bahan Baku, Bahan Penolong, Tenaga Kerja Dan Peralatan

1 17 115

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HASIL PRODUKSI DI SENTRA INDUSTRI TENUN ATBM DESA PAKUMBULAN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN

10 82 128

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAPAL NIAGA PADA PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO).

22 70 98

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA JASA SUBKON (EKSTERNAL) TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAPAL CHEMICAL TANKER PADA PT.PAL INDONESIA (PERSERO) SURABAYA.

1 1 98

BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA (1)

0 0 1

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus pada PT Wirhan Sari Permai) SKRIPSI

0 0 23

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA JASA SUBKON (EKSTERNAL) TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAPAL CHEMICAL TANKER PADA PT.PAL INDONESIA (PERSERO) SURABAYA

0 0 23

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAPAL NIAGA PADA PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

0 1 26

ANALISIS BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. KENCANG MAJU BAROKAH JEPARA - UNISNU Repository

0 0 12