Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa volume produksi PT Wirhan Sari Permai selama tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami
kenaikan, dimana prosentase kenaikan volume produksi tertinggi di tahun 2012 sebesar 0,16 dan terendah di tahun 2011 sebesar 0,06.
Hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan pasar akan produk yang diproduksi PT Wirhan Sari Permai. Sehingga, perusahaan memproduksi
secara terus menerus.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Imam Ghozali, 2001: 12. Mendeteksi dengan
melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho populasi berdistribusi
normal diterima. Dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.1 Grafik P-Plot
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan grafik di atas menegaskan bahwa model regresi yang diperoleh berdistribusi normal, dimana sebaran data berada di sekitar garis
diagonal. Selain itu, peneliti juga menggunakan Uji Kolmogrov Smirnov K-S
untuk menguji normalitas data dengan ketentuan signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku
Volume Produksi Kolmogorov-Smirnov Z
1.131 .505
.665 Asymp. Sig. 2-tailed
.155 .961
.768
Lampiran: 2
Berdasarkan lampiran 2, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp.Sig 2-tailed yaitu biaya tenaga kerja langsung 0,155, biaya bahan
baku 0,961, dan volume produksi 0,768 memiliki tingkat probabilitas yang lebih besar dari 5 atau 0,05 yang artinya bahwa data terdistribusi secara
normal.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi
multikolinieritas, heteroskedasitas dan autokorelasi. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik : Autokorelasi
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data n
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sehingga diketahui d
L
dan d
U
maka dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada tidaknya autokorelasi.
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .399
a
.159 .060
2.031E9 2.163
Sumber: Lampiran 3
Keterangan: K banyaknya variabel bebas = 2
N = 20
d
L
= 1,10 d
U
= 1,54 d = 2,163 Lampiran 3
Dari hasil output nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,163. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n
= 20, serta k = 2 jumlah variabel independen diperoleh nilai d
L
sebesar 1,10 dan d
U
1,54. Karena nilai DW 2,163 lebih besar dari 4-d
L
maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak terdapat autokorelasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Uji Asumsi Klasik : Multikolinieritas
Uji asumsi klasik multikolinieritas pada data sebelum ditransformasi menunjukkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel bebasnya.
Namun, hasil uji asumsi klasik multikolinieritas yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini adalah hasil uji dari data setelah ditransformasi, yaitu:
Tabel 4.4 : Hasil VIF Variance Inflation Factor
Variabel Bebas VIF
Biaya Tenaga Kerja Langsung X1 1,191
Biaya Bahan Baku X2 1,191
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas antara variabel biaya tenaga kerja langsung X1 dan
biaya bahan baku X2, karena nilai VIF pada kedua variabel tersebut kurang dari angka 10. Dimana nilai VIF pada variabel biaya tenaga kerja langsung
X1 dan biaya bahan baku X2 sebesar 1,191.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Uji Asumsi Klasik : Heteroskedastisitas
Hasil uji asumsi klasik heteroskedastisitas yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.2: Scatterplot
Lampiran: 3
Terlihat grafik Scaterplot diatas, bahwa titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini menyimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas model regresi. Maka data yang digunakan memenuhi syarat untuk dilakukan regresi berganda.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.2.3 Persamaan Regresi Linier Berganda