pada hipotesis kedua disimpulkan bahwa tidak terdapat kenaikan yang signifikan terhadap profitabilitas setelah merger.
Perbedaan hasil yang didapat dari Penelitian yang dilakukan oleh Wiliyanti 2000, dalam Metta 2010, yang membandingkan
kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah melakukan merger dan akusisi. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan rasio
profitabilitas dan leverage
perusahaan. Hasilnya menunjukan ditemukan perbedaan yang signifikan, yang menunjukan bahwa
adanya perubahan kinerja positif dalam perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.
Seperti yang
telah dibahas
sebelumnya, tujuan
dari penggabungan usaha adalah meningkatkan nilai perusahaan pasca
akuisisi. Nilai perusahaan tercermin dari kinerja keuangan, khususnya pada tingkat profit yang
dilaporkan pada laporan keuangan
perusahaan. Apabila profitabilitas yang dihasilkan sebelum merger dan akuisisi adalah rekayasa semata karena manajemen laba, maka
profitabilitas yang akan diperoleh perusahaan untuk tahun-tahun setelah merger dan akuisisi akan lebih rendahkarena menajer
menggeser laba periode mendatang ke periode sebelum merger dan akuisisi, sehingga laba satu tahun sebelum merger dan akuisisi lebih
tinggi daripada satu tahun setelah merger dan akuisisi. Dari pembahasan diatas, hipotesis dua yang dapat penulis
ajukan adalah:
H2 : Perusahaan yang Melakukan Praktik Manajemen Laba
Memiliki profitabilitas Satu Tahun Sebelum Merger dan Akuisisi Lebih Tinggi daripada Satu Tahun Setelah merger
dan Akuisisi.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris terhadap perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI tahun 2008 sampai dengan 2011.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel penelitian
pada www.idx.co.id, Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan PT Indonesian Capital Market Electronic
Library. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2014
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan melakukan merger dan akuisisi selama tahun 2008-2011.
2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah manajemen laba dan profitabilitas pada
perusahaan yang melakukan merger dan akusisi, profitabilitas yang dilihat dari laporan keuangannya serta manajemen laba pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2008-2011.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI melakukan merger dan akuisisi pada periode 2008-2011. 2.
Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan
secara non probability sampling, yaitu dengan pendekatan Purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan melakukan merger dan akuisisi antara tahun 2008-2011. 2.
Perusahaan Pemerger dan Pengakuisisi yang memiliki tanggal merger dan akuisisi yang jelas.
3. Menerbitkan laporan keuangan auditan secara lengkap
selama dua tahun sebelum merger dan akuisisi serta setelah merger dan akuisi dengan periode berakhir per 31
Desember.
E. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnovyang bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak normal.
Data yang memenuhi syarat digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Kriteria pengujian:
a. Jika probabilitas Sig. 2-tailed ≥ 0.05, maka H
diterima atau data berdistribusi normal.
b. Jika probabilitas Sig. 2-tailed 0.05, maka H
ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
2. Prosedur Pengujian Hipotesis Satu Untuk Mendeteksi Adanya Manajemen Laba
a. MengukurManajemen Laba
Mengukur discretionary accruals dengan menggunakan model Jones decow et al., 1995 dalam Sulistyawan, dkk. 2011 adalah
sebagai berikut: 1 MenghitungTotal Accruals
Menghitung total accrualsperusahaan pada periode satu tahun sebelum merger dan akusisi. Total accruals pada
penelitian ini didentifikasikan sebagai selisish antara laba bersih net income ddengan arus kas operasi operating cash
flow. Berikut adaah rumus yang digunakan: TAC
it-1
= NI
it-1
-CFO
it-1
Keterangan: TAC
it-1
:Total accruals perusahaan I pada tahun t-1 NI
it-1
:Laba perusahaan I pada tahun t-1 CFO
it-1
:Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada tahun t-1
2 Melakukan Uji Regresi Menghitung koefisien regresi dengan menggunakan alat
analisis regresi sederhana. Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut :
Y= a+bX Dimana:
b = a=
Keterangan: Y= Kinerja Keuangan
X= Manajemen Laba a= Bilangan konstanta
b= Koefisien regresi n= Jumlah sampel
= rata-rata kinerja = rata-rata manajemen laba
3 Menghitung Non Discretionary Accruals NDA Dalam perhitungan NDA
it-1
terlebih dahulu dilakukan regresi linier berganda terhadap
, ,
sebagai variabel dependen,
,
,
, ,
, serta
, ,
sebagai variabel independen. Rumus
yang digunakan
untuk menentukan
Non Discretionary Accruals untuk periode satu tahun setelah
merger dan akusisi adalah sebagai berikut:
NDA
, 1
=α 1
, 2
+α 2
, 1
, 2
+ 3
, ,
Keterangan: NDA
it-1 =
Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t-1
TA , 2
= Total aset pada periode t-2 ,
1 = Perubahan pendapatan dalam periode t-1 PPE ,
1 = Property, Plan, and Equipment atau
Aktiva tetap perusahaan pada periode t-1 α1, α2, α3
= koefisien regresi 4 Menghitung Discretionary Accruals DA
Menurut Ma’ruf, 2006, pada model Jones DA menunjukan besarnya manajemen laba. Untuk menghitung discretionary
accruals periode satu tahun sebelum merger dan akuisisi
digunakan total accruals dan non discretionary accruals. Rumus yang digunakan serta contoh perhitungannya adalah
sebagai berikut: DA
it-1 =
, ,
- NDA
it-1
Keterangan: DA
it-1
:Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t-1
TAC
it-1
:Total Accruals perusahaan i pada perode t-1 TA
it-1
:Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 5 Membuktikan Praktik Manajemen Laba
Hasil pengukuran discretionary accruals
menunjukan manajemen
laba. Penelitian
ini menggunakan
nilai discretionary accruals untuk mengukur manajemen laba.
Discretionary accruals yang tinggi atau positif
+ mengidentifikasi bahwa manajemen laba dilakukan dengan
menaikan laba. Jika hasil pengukuran discretionary accruals bernilai negatif -, manajemen laba dilakukan dengan
menurunkan laba, sedangkan jika discretionary accruals bernilai nol 0 berarti perusahaan tidak melakukan
manajemen laba. Sanjaya, 2008 dalam Liani, 2010.