pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets dilakukan dengan cara
pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.
c. Berdasarkan keterkaitan operasinya
Akusisi dikelompokkan sebagai berikut Husnan, 1998 : 648-651 : 1. Akuisisi Horisontal
Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang mempunyai bisnis atau bidang usaha yang sama. Perusahaan
yang diakuisisi dan yang mengakuisisi bersaing untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan.
2. Akuisisi vertikal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada
tahap proses produksi yangberbeda. Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan perkebunan tembakau.
3. Akuisisi konglomerat Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak
mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang menghasilkan food product oleh perusahaan komputer, dapat
dikatakan sebagai akuisisi konglomerat.
B. Motif melakukan Merger dan Akuisisi
Pada prinsipnya terdapat motif yang mendorong sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi yaitu motif ekonomi dan non ekonomi.
Motif ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yang meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham. Disisi lain, motif ekonomi adalah motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi didasarkan pada
keinginanan subyektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen perusahaan Moin, 2003.
a. Motif Ekonomi
Tujuan perusahaan dalam prespektif manajemen keuangan adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai value creation
bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Merger dan akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk
mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan
ini. Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas merger dan akuisisi dilakukan untuk mencapai posisi srategis
perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Biasanya perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk
mendapatkan economies of sale dan economies of scope. b.
Motif Sinergi Motivasi lain perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah
menciptakan sinergi. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan
nilai masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Sinergi
dihasilkan melalui kombinasi akstivitas secara simultan dari kekuatan satu atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung
sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-
aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri. Pengaruh sinergi bisa timbul dari empat sumber:
1. Penghematan operasi, yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi, dan distribusi.
2. Penghematan keuangan, yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas.
3. Penghematan pajak, penggabungan perusahaan yang tidak pernah memperoleh laba dengan perusahaan yang profitable dapat
menyebabkan pajak yang dibayarkan lebih kecil. 4. Peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya persaingan
Bringham, 2001. c. Motif Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi kemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Perusahaan berpendapat bahwa
diversifikasi akan membantu menstabilisasi keuntungan dan akibatnya dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Diversifikasi dimaksud
untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi jika melakukan diversifikasi
yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada