231
14
Sistem Ekskresi Manusia
Dalam sistem ekskresi, organ yang berperan adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Masing-
masing organ tersebut menghasilkan ekskret ekskresi yang berbeda-beda.
1. Paru-paru
Ekskret paru-paru adalah karbon dioksida CO
2
dan uap air H
2
O yang dihasilkan oleh proses pernapasan.
2. Hati Hepar
Hati mempunyai fungsi antara lain:
l
tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen,
l
tempat pembentukan dan pembongkaran protein,
l
tempat membongkar sel darah merah eritrosit yang telah tua atau rusak,
l
menghasilkan cairan empedu,
l
menetralkan obat dan racun,
l
tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.
3. Ginjal
Ginjal terdiri dari ginjal bagian luar korteks dan ginjal bagian dalam medulla. Ekskret
berupa urin yang mengandung urea dan garam mineral, vitamin, obat, hormon, asam
urat, dan keratin. Urin adalah zat sisa yang terdapat dalam darah. Penyaringan darah
hingga berbentuk urin meliputi:
l
penyaringan iltrasi darah yang meng- hasilkan urin primer,
l
penyerapan kembali reabsorbsi zat dalam urin primer yang masih berguna,
seperti air, glukosa, dan garam mineral. Filtrat hasil reabsorbsi disebut urin sek-
under,
l
pengeluaran zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin augmentasi.
4. Kulit
Organ ini terdiri atas bagian berikut.
a. Kulit Ari Epidermis
Pada lapisan ini terdapat ujung saraf te- lanjang yang berfungsi sebagai penerima
rangsang geli dan nyeri, saluran keringat, serta saluran kelenjar minyak. Lapisan
epidermis terdiri dari 3 lapisan berikut. 1. Lapisan granula stratum granulo-
sum Pada lapisan ini terdapat pigmen
melanin yang memberikan warna ku- lit dan melindungi kulit dari sengatan
matahari.
2. Lapisan tanduk stratum korneum Berfungsi untuk melindungi sel-sel di
dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
3. Lapisan germinativum
b. Lapisan Dermis
Pada lapisan ini terdapat:
l
pangkal kelenjar keringat,
Di unduh dari : Bukupaket.com
232
l
pangkal kelenjar minyak,
l
akar rambut,
l
pembuluh darah dan ujung saraf pe- nerima rangsang panas, dingin, sen-
tuhan, serta tekanan.
c. Jaringan Bawah Kulit Subkutan
Pada jaringan bawah kulit terdapat jarin- gan lemak. Jaringan lemak berfungsi un-
tuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar
tetap hangat.
Fungsi kulit: a. pelindung tubuh,
b. pengatur temperatur tubuh, c. menjaga agar pengeluaran air tidak ber-
lebihan, d. sebagai alat ekskresi untuk mengeluar-
kan keringat serta minyak, e. sebagai alat peraba.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
l
Anuria: kegagalan ginjal menghasilkan urin.
l
Glikosura: ditemukannya glukosa pada urin, sehingga terjadi kerusakan pada urin.
l
Albuminaria: ditemukannya protein albumin dalam urin, sehingga terjadi kenaikan per-
meabilitas membran glomerulus.
l
Hematuria: disebabkan oleh radang organ- organ sistem urin karena penyakit atau iritasi
oleh batu ginjal.
l
Bilirubinaria: konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal.
l
Batu ginjal: butiran kalsium karbonat di da- lam saluran ginjal maupun saluran urin.
l
Nefritis glomerulus: radang ginjal yang meli- batkan glomerulus.
l
Pielonefritis: merupakan radang pelvis ginjal, medula dan korteks oleh infeksi bakteri.
l
Kistisis: radang kantung kemih yang melibat- kan lapisan mukosa dan submukosa.
l
Nefrosis: bocornya membran glomerulus.
l
Polisistik: disebabkan oleh kerusakan salur-an ginjal yang merusak nefron dan meng-hasilkan
kista mirip dilatasi sepanjang saluran.
l
Gagal ginjal: kegagalan fungsi akut ginjal.
l
Albino: terjadi karena tidak ada pigmen mela- nin pada lapisan granulosum.
Contoh:
Urin yang dihasilkan pada iltrasi adalah …. a. urin primer
c. urin tertier b. urin sekunder
d. urin akhir
Jawab: a Filtrasi terjadi pada kapsula Bownman meng-
hasilkan urin primer yang mengandung air, asam amino, garam-garaman, asam urat, dan sedikit
hormon.
Di unduh dari : Bukupaket.com
233
15
Sistem Koordinasi Manusia
Sistem koordinasi manusia terdiri atas sistem saraf, sistem indera, dan sistem koordinasi.
A. SISTEM SARAF
Fungsi sistem saraf:
l
penerima informasi dalam bentuk rangs- angan,
l
memproses informasi yang diterima,
l
memberi tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan.
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah neu- ron sel saraf. Satu neuron terdiri atas badan sel
saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf men- gandung inti sel dan sitoplasma.
Sel saraf neuron dapat digolongkan menjadi: 1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan
rangsang dari penerima rangsang. 2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan
rangsang dari saraf pusat ke otot dan kelen- jar.
3. Neuron konektor, berfungsi sebagai peng- hubung antarneuron
4. Neuron ajustor, berfungsi sebagai peng- hubung neuron sensorik dan neuron motorik
di sumsum tulang belakang dan otak.
dendrit nukleus
sel schwann nodus ranvier
akson badan sel
Sistem saraf pada manusia dapat dibedakan menjadi berikut.
1. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat berfungsi sebagai tempat
koordinasi. Sistem saraf pusat terdiri dari: a. Otak
l
Otak besar Fungsi: pusat pengendali berbagai akti-
pusat pengendali berbagai akti- vitas tubuh yang disadari, yaitu berpikir,
kemauan, ingatan, mendengar, membau, bergerak, dan melihat.
l
Otak tengah Terdapat lobus optikus yang berfungsi se-
bagai pusat releksi pupil mata, pe-ngatur gerak bola mata, dan relek akomodasi
mata.
l
Otak kecil serebelum Otak kecil berfungsi sebagai pusat ke-
seimbangan tubuh dan koordinasi gerak tubuh.
b. Sumsum Lanjutan Medula Oblongata
Fungsi:
l
sebagai pusat pengatur denyut jantung dan tekanan darah,
l
membantu gerak pernapasan,
Di unduh dari : Bukupaket.com
234
l
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,
l
releks menelan, muntah, batuk, dan bersin.
c. Sumsum Tulang Belakang Medula Spinalis
Fungsi:
l
sebagai alat penghantar rangsang,
l
sebagai pusat gerak releks kaki dan tangan.
2. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi terdiri dari:
a. Saraf Sadar Somatik
Fungsi: mengatur kerja organ tubuh secara sadar.
b. Saraf Autonom Viseral
Fungsi: mengontrol organ-organ dalam tan- pa dipengaruhi kesadaran.
Ada 2 macam saraf autonom, yaitu saraf sim- patik dan saraf parasimpatik.
l
Urutan rangsang pada gerak sadar Reseptor → neuron sensorik → otak
besar area sensorik → otak besar area asosiasi → otak besar area motorik →
neuron motorik → efektor
l
Urutan rangsang pada gerak releks Reseptor → neuron sensorik → sumsum
tulang belakang → neuron motorik → efektor
l
Urutan jalannya rangsang pada neuron Dendrit → badan sel saraf → nukleus→
akson neurit → sinapsis
B. SISTEM INDRA
1. Indra Penglihatan Mata Berdasarkan anatominya, mata terbagi menjadi
3 bagian utama. a. Jaringan Penunjang Mata
Jaringan penunjang mata terdiri dari: 1 Kelopak mata
Fungsi: untuk melindungi bola mata dari sengatan sinar matahari dan kotoran dari
luar seperti debu dan untuk menjaga mata agar tetap basah.
3 Kelenjar air mata Fungsi:
l
untuk menjaga bola mata agar tidak kering,
l
membersihkan permukaan bola mata dari kotoran,
l
membunuh kuman-kuman yang ma- suk ke rongga mata.
b. Bola Mata
Susunan bola mata:
l
Konjungtiva, bagian terluar dari bola mata yang memiliki pembuluh darah.
l
Iris, terletak di antara lensa dan kornea mata.
l
Kornea, berwarana bening dan dapat di- tembus cahaya.
l
Lensa, berfungsi untuk akomodasi dan pusat pembiasan.
l
Pupil, berfungsi mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata.
l
Retina selaput jala, berfungsi untuk me-
Di unduh dari : Bukupaket.com
235
nangkap bayangan benda.
l
Koroid, berfungsi menyuplai darah ke re- tina dan melindungi releksi cahaya da-
lam mata
l
Sklera, berfungsi melindungi mata dari kerusakan dan tempat melekatnya otot.
l
Sel batang, menangkap cahaya yang le- mah.
l
Sel kerucut, menangkap cahaya yang kuat.
l
Bintik kuning, menangkap cahaya.
l
Bintik buta, bagian mata yang tidak peka terhadap rangsang sinar.
l
Otot mata, menggerakkan mata.
c. Tulang Orbita
Terdapat bola mata, otot mata, selaput pem- bungkus, pembuluh darah, saraf, dan jarin-
gan lemak.
2. Indra Pendengaran Telinga Bagian-bagian telinga terdiri dari:
a. Telinga luar, terdiri dari daun telinga, lubang telinga.
b. Telinga tengah, untuk menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga te-
tap seimbang. c. Telinga dalam, berperan dalam menerima
rangsang. Terdapat rumah siput koklea dan tiga saluran setengah lingkaran.
Gangguan pada telinga:
l
Tuli konduktif, disebabkan penjalaran suara menuju rumah siput terganggu. Penyebab-
nya adanya kotoran telinga yang menumpuk atau nanah yang memenuhi telinga.
l
Tuli saraf, disebabkan rumah siput dan saraf pendengaran mengalami kerusakan.
3. Indra Penciuman Hidung a. Hidung luar
Hidung luar dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan otot kecil. Otot kecil berfungsi untuk me-
lebarkan atau menyempitkan lubang hidung.
b. Rongga hidung
Fungsi hidung:
l
untuk jalannya napas,
l
alat pengatur kelembapan dan tempera- tur,
l
penyaring udara dari kotoran,
l
membersihkan releks terhadap iritasi melalui bersin.
4. Indra Pengecap Lidah
Fungsi lidah:
l
mengatur letak makanan,
l
membantu menelan makanan,
l
berbicara,
l
alat perasa makanan. Bagian-bagian dari lidah:
l
pangkal lidah → mengecap rasa pahit,
l
pinggir lidah → mengecap rasa asam,
l
ujung lidah → mengecap rasa manis dan asin,
l
daerah tengah lidah → mengecap ke- seluruhan rasa.
5. Indra Peraba Kulit Reseptor berupa sentuhan atau disebut juga