Elemen Volta Baterai Elemen Kering Akumulator Aki

157 14 Sumber Arus Listrik Arus listrik dapat dideinisikan sebagai berikut. 1. Arus listrik dideinisikan berdasarkan partikel- partikel bermuatan listrik positif. 2. Arah arus listrik arus konvensional berla- wanan dengan arah arus elektron. 3. Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. A. KUAT ARUS LISTRIK Rumus: Q I t = 1 C = 6,25 × 10 18 elektron Keterangan: I = kuat arus listrik ampere, A, Q = muatan listrik coulomb, C, t = selang waktu sekon, s. Catatan: - Alat untuk mengukur arus listrik: ampereme- ter. - Alat untuk mengukur tegangan listrik: voltme- ter. B. SUMBER ARUS LISTRIK DAN TEGANGAN LISTRIK

1. Elemen Volta

Elemen volta menggunakan pelat tembaga Cu sebagai elektroda positif anoda dan pelat seng Zn sebagai elektroda negatif.

2. Baterai Elemen Kering

- Larutan elektrolitnya: ammonium klorida. - Baterai menggunakan larutan tambahan, yaitu mangan dioksida kering yang di- campur dengan serbuk karbon. - Mangan dioksida berfungsi sebagai de- polarisator, yaitu melindungi larutan am- monium klorida supaya arus listrik yang dihasilkan dapat bertahan lama. - Baterai tersusun dari batang karbon C sebagai anoda dan seng Zn sebagai katoda. - Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

3. Akumulator Aki

Aki terdiri dari anoda yang terbuat dari batang timbal dioksida PbO 2 dan elektroda batang timbal Pb. Larutan elektrolitnya adalah asam sulfat encer H 2 SO 4 . C. GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT Gaya gerak listrik suatu sumber arus listrik adalah beda potensial antara ujung–ujung sumber arus listrik ketika sumber arus listrik tidak mengalirkan arus listrik. Di unduh dari : Bukupaket.com 158 baterai lampu saklar Rangkaian untuk mengukur gaya gerak listrik GGL Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber arus listrik ketika sumber arus mengalirkan arus listrik. j V E I r = − ⋅ Keterangan: E = tegangan GGL I = kuat arus listrik r = hambatan dalam sumber tegangan V j = tegangan jepit Contoh: 12 V; 1 Ω 5 Ω Tegangan jepit dari rangkaian di atas adalah.... Jawab: = = = + + E 12 I 2 A R r 5 1 = − = = jepit V E I.r 12-2x1 10 V 15 Listrik Dinamis A. HUKUM OHM Rumus: V = I × R Keterangan: V = beda potensial atau tegangan listrik volt, I = kuat arus listrik ampere, R = hambatan ohm = W. B. MENGUKUR HAMBATAN LISTRIK 1. Mengukur hambatan listrik secara langsung Hambatan listrik dapat diukur secara lang- sung dengan menggunakan multimeter. 2. Mengukur hambatan listrik secara tidak lang- sung Hambatan listrik secara tidak langsung dapat diukur dengan menggunakan metode volt- meter–amperemeter pada gambar berikut. R - + A V Di unduh dari : Bukupaket.com 159 Nilai R dapat dihitung dengan: pembacaan voltmeter V R pembacaan amperemeter = Hambatan Jenis Penghantar r Rumus: L R A = ρ Keterangan: R = hambatan kawat, r = hambatan jenis W meter, L = panjang kawat, A = luas penampang kawat m 2 . Contoh: Sepotong kawat panjangnya 2 m mempunyai luas penampang 6 × 10 –7 m 2 . Jika hambatan kawat tersebut adalah 3 W, hitunglah hambatan jenis kawat itu Jawab: Diketahui: L = 2 m, A = 6 × 10 –7 m 2 , R = 3 W. R = L A ρ ⇔ 3 W = r × 7 2 2 m 6 10 m − × ⇔ 18 × 10 –7 m 2 W = r 2 m ⇔ r = 7 2 18 10 m 2 m − × Ω = 9 × 10 –7 Wm Jadi, hambatan jenis kawat = 9 10 –7 Wm. C. DAYA HANTAR ARUS LISTRIK SUATU ZAT Daya hantar arus listrik suatu zat adalah kemam- puan zat itu untuk menghantarkan arus listrik. Dilihat dari konduktiitas listriknya, zat atau ba- han dibagi menjadi 3 jenis. 1. Bahan konduktor: bahan yang mudah meng- hantarkan arus listrik. Contoh: perak, alumi- nium, dan tembaga. 2. Bahan isolator: bahan yang sukar menghan- tarkan arus listrik. Contoh: karet, plastik, dan kayu. 3. Bahan semikonduktor: bahan yang dapat bertingkah laku kadang–kadang seperti kon- duktor dan kadang–kadang seperti isolator. Contoh: germanium dan silikon D. HUKUM KIRCHHOFF Hukum Kirchhoff berbunyi: “Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik ca- bang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.“ Secara matematis: masuk keluar I I ∑ ∑ = Contoh: I 1 I 2 I 3 I 4 I 5 A Di unduh dari : Bukupaket.com 160 Jika diketahui: i 1 = 3 A, i 2 =5 A, i 3 =2 A, i 4 =4 A, ten- tukan niali i 5 Jawab: masuk keluar I I ∑ ∑ = i 1 + i 2 = i 3 + i 4 + i 5 i 5 =i 1 + i 2 - i 3 + i 4 i 5 =8 A - 6 A = 2 A E. RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

1. Rangkaian Seri