Konveksi aliran: perpindahan kalor melalui Radiasi pancaran: perpindahan kalor tan- Kecepatan Rata-rata Rumus:

133 Rumus: Q = m × u Keterangan: u = kalor lebur uap kalgr, kilokalorikg. Perhatikan diagram di bawah ini Q k.kal T o C o C 100 o C Es Q = m . c . ∆T Q = m . L Q = m . c . ∆T Q = m . u Es Air Air Uap D. PERPINDAHAN KALOR 1. Konduksi hantaran: perpindahan kalor me- lalui zat padat tanpa disertai perpindahan partikel zat. Contoh: besi yang dipanaskan pada salah satu ujungnya, pada ujung lain- nya lama–kelamaan akan terasa panas juga.

2. Konveksi aliran: perpindahan kalor melalui

suatu zat cair atau gas yang disertai per- pindahan partikel zat tersebut. Contoh: air yang dimasak, konveksi udara pada ventilasi rumah, angin laut dan angin darat.

3. Radiasi pancaran: perpindahan kalor tan-

pa melalui zat perantara. Contoh: pancaran sinar matahari ke bumi, rambatan kalor dari lampu ke telur–telur pada mesin penetas sederhana. Contoh: Sepotong aluminium yang massanya 150 gr dan suhunya 85 °C, dimasukkan ke dalam 75 gr air yang suhunya 15 °C. Jika kalor jenis aluminium 0,21 kalgr °C dan kalor jenis air 1 kalgr °C, berapakah suhu akhir campuran? Jawab: Diketahui: m aluminium = 150 gram, T aluminium = 85 °C, c aluminium = 0,21 kalgr °C, m air = 75 gram, T air = 15 °C, c air = 1 kalgr °C. Q lepas = Q terima Karena suhu aluminium lebih tinggi daripada air, maka yang melepaskan kalor adalah aluminium dan yang menerima kalor adalah air. m Al × C Al × ∆T Al = m air × C air × ∆T air ⇔ m Al × C Al × 85 – T A = m air × C air × T A – 15 ⇔ 150 × 0,21 × 85 – T A = 75 × 1 × T A – 15 ⇔ 2 × 0,21 × 85 – T A = 1 × 1 T A – 15 ⇔ 0,42 85 – T A = 1 T A – 15 ⇔ 0,42 × 85 – 0,42 × T A = T A – 15 ⇔ 35,7 – 0,42 × T A = T A – 15 ⇔ 35,7 + 15 = T A + 0,42 T A ⇔ 50,7 = 1,42 T A ⇔ T A = 50,7 1, 42 ⇔ T A = 35,7 °C Jadi, suhu akhir campuran adalah 35,7 °C. Di unduh dari : Bukupaket.com 134 5 Gerak A. PENGERTIAN GERAK Gerak adalah perubahan kedudukan suatu ben- da terhadap titik acuannya. Gerak menurut keadaan benda: - gerak yang sebenarnya, - gerak semu. Gerak menurut bentuk lintasan: - gerak lurus, - gerak melingkar, - gerak parabola, - gerak tidak beraturan. B. GERAK LURUS BERATURAN Gerak lurus beraturan: gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan besar ke- cepatannya setiap saat selalu sama atau tetap. 1. Kecepatan Tetap Rumus: s v t = Keterangan: v = kecepatan kmjam, ms, s = jarak km, m, t = waktu jam, sekon.

2. Kecepatan Rata-rata Rumus:

total 1 2 n total 1 2 n s s ... s s v t t ... t t + + + = = + + + Keterangan: v = kecepatan rata-rata kmjam, ms, s total = jarak total yang ditempuh km, m, t total = waktu total jam, sekon. C. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN GLBB Gerak lurus berubah beraturan: gerak lurus yang memiliki perubahan kecepatan setiap sekon percepatan yang selalu tetap. Percepatan: pertambahan kecepatan setiap waktu pada benda yang bergerak. Perlambatan adalah percepatan yang bernilai negatif. Rumus: t v v a t − = t 2 2 2 t v v a t 1 s v t a t 2 v v 2 a s = + ⋅ = ⋅ + ⋅ ⋅ = + ⋅ ⋅ Keterangan: a = percepatan gerak benda ms 2 , kmjam, v = kecepatan awal ms atau kmjam, v t = kecepatan akhir ms atau kmjam, t = waktu tempuh, dalam satuan sekon s. Di unduh dari : Bukupaket.com 135 Contoh: 1. Perhatikan gambar berikut D A B C Seorang anak meluncur maju di jalan se- perti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan GLBB yang terjadi pada sepeda ketika melalui lintasan .... Jawab: Jenis gerak lurus berubah beraturan GLBB yang terjadi pada sepeda, yaitu: a. Gerak C – D: GLBB diperlambat kecepatan benda berkurang secara teratur b. Gerak A – B: GLBB dipercepat kecepatan benda bertambah secara teratur 2. Budi mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tetap 36 kmjam. Jika jarak yang ditempuh Budi 250 m, berapa lama waktu perjalanan Budi? Jawab: v = 36 kmjam = 36 1.000 m 3600 s × = 10ms, s = 250 m. ` s v t 250 m 10 m s t 250 m t 25 s 10 m s = × ⇔ = × ⇔ = = 6 Gaya A. PENGERTIAN GAYA Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan perubahan bentuk suatu benda. Alat untuk mengukur gaya disebut neraca pegas atau dinamometer. - satuan gaya = newton atau dyne, - 1 newton = 1 kg ms 2 , - 1 dyne = 1 gr cms 2 , - 1 newton = 10 5 dyne. Rumus: F = m × a Keterangan: F = gaya newton atau dyne, m = massa benda kg atau gr, a = percepatan ms 2 atau cms 2 .

1. Gaya Sentuh