Muai Panjang Muai Luas Rumus: Muai Volume Ruang Muai Gas

127 menggunakan zat muai alkohol dan raksa. Dilengkapi dua keping baja sebagai penunjuk skala, disediakan magnet tetap, untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa. Termometer Klinis: termometer yang digu- nakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ciri–ciri: skala ukur hanya 35 °C – 42 °C, menggunakan zat muai raksa Hg, pada pembuluh termometernya terdapat bagian yang disempitkan, untuk mengembalikan raksa ke dalam tendon, termometer harus diguncang– guncangkan terlebih dahulu, hanya dapat mengukur suhu tertinggi se- hingga disebut termometer maksimum. B. PEMUAIAN

1. Muai Panjang

Koeisien muai panjang zat adalah bilangan yang menyatakan pertambahan panjang tiap satuan panjang suhu zat itu dinaikkan 1 °C. Rumus: ∆L = L . a . ∆T dengan ∆L = L t - L dan ∆T = T - T . Diperoleh: L t = L + L . a . ∆T

2. Muai Luas Rumus:

∆A = A . b . ∆T dengan t dan ∆T = V - T . Diperoleh: A t = A + A . b . ∆T

3. Muai Volume Ruang

Koeisien muai ruang suatu zat adalah bilan- gan yang menyatakan pertambahan volume tiap satuan volume bila suhu zat itu dinaikkan 1 °C. Rumus: ∆V = V . g . ∆T dengan ∆V = V - V dan ∆T = T - T . Diperoleh: V t = V + V . g . ∆T Keterangan: L = panjang mula–mula m, cm, L t = panjang akhir m, cm, ∆L = pertambahan panjang benda, T = suhu mula–mula °C, T = suhu akhir °C, ∆ T = perubahan suhu °C, a = koeisien muai panjang °C –1 , A o = luas mula–mula, A t = luas setelah dipanasi, β = koeisien muai luas, V = volume mula–mula m 3 , V t = volume akhir m 3 , γ = koeisien muai volume, 2 β = α dan 3 γ = α Di unduh dari : Bukupaket.com 128

4. Muai Gas

Jika zat gas dipanaskan, maka hanya mem- punyai muai ruang saja. Gay–Lussac men- emukan bahwa koeisien muai gas besarnya: o o 1 1 1 C C 273 273 − γ = = a. Pemanasan gas pada tekanan tetap ∆   = + γ ⋅ ∆ = +     t t T V V 1 T atau V V 1 273 b. Pemanasan gas pada volume tetap ∆   = + γ ⋅ ∆ = +     t t T P P 1 T atau P P 1 273 c. Pemanasan gas pada tekanan dan vol- ume tidak tetap = 1 1 2 2 1 2 P V P V T T Keterangan: V = volume gas mula–mula sebelum dipanaskan, V t = volume gas setelah dipanaskan, P = tekanan mula–mula, P t = tekanan gas setelah dipanaskan, ∆T = perubahan suhu. P 1 = tekanan pada keadaan 1 atm, Nm 2 , V 1 = volume pada keadaan 1 m 3 , cm 3 , T 1 = suhu pada keadaan 1 °K, P 2 = tekanan pada keadaan 2 atm, Nm 2 , V 2 = volume pada keadaan 2 m 3 , cm 3 , T 2 = suhu pada keadaan 2 °K. Contoh: 1. Faiz mengukur suhu air dengan termometer skala Fahrenheit dan menunjukkan angka 41 °F. Berapakah suhu tersebut bila din- yatakan dalam: skala Celcius, Jawab: Diketahui: T F = 41 °F Dalam skala Celcius C F 5 5 t t 32 41 32 9 9 5 9 5 9 = × − = × − = × = Jadi, 41 °F = 5 °C 2. Sebuah logam besi yang berbentuk lem- peng, luasnya mula–mula 50 cm 2 , pada suhu 40 °C. Kemudian besi tersebut dipanas- kan sampai suhu 80 °C. Jika koeisien besi 0,000011 °C, berapakah luasnya sekarang? Jawab: Diketahui: A o = 50 cm 2 , T 1 = 40 °C, T 2 = 80 °C, a = 0,000011 °C. Ditanya: A t = …? ∆T = T 2 – T 1 = 80 °C – 40 °C = 40 °C, maka A t = A 1 + b × ∆T A t = A 1 + 2α × ∆T = 50 cm 2 1 + 2 × 0,000011 °C × 40 °C = 50 cm 2 1 + 0,00088 = 50 cm 2 1,00088 = 50,044 cm 2 T Di unduh dari : Bukupaket.com 129 3 Zat dan Wujudnya A. WUJUD ZAT Ciri-ciri Gambar partikel Zat padat - gaya tarik menarik antar- partikelnya sangat kuat, - letak molekulnya saling berdekatan dan teratur, - gaya partikelnya sangat ter- batas bergetar di tempat, - bentuk dan volumenya tetap. Zat cair - gaya tarik menarik antar- partikelnya tidak begitu kuat, - letak molekulnya agak berjauhan, - gaya partikel dapat berpin- dah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya, - bentuk berubah–ubah, tetapi volumenya tetap. Zat gas - gaya tarik menarik antarpar- tikelnya tidak begitu kuat, - letak molekulnya berjauhan, - gaya partikel dapat berpin- dah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya, - bentuk berubah–ubah, tetapi volumenya tetap. B. PERUBAHAN WUJUD ZAT

1. Perubahan Fisika