Data penting yang harus dimiliki untuk dapat melakukan analisis yang baik terhadap masalah ini adalah distribusi peluang kerusakan dan biaya estimasi yang
terlibat dalam penggantian.
2.9 Penelitian-Penelitian Terdahulu
1. Achmad sukron zamani 2007, dengan judul Penerapan Reliability Centered Maintenance RCM dan Reliability Centered Spares RCS dalam
perancangan manajemen perawatan studi kasus di PT. Polosari Kamasindah Gresik, tujuan penelitian adalah menentukan komponen kritis di unit produksi
outer cloth pada mesin circular room tipe YAOTA 800 A dan circular room tipe DA YANA, menentukan failure fungsi yang terjadi pada komponen
beserta mekanisme terjadinya failure, menentukan interval perawatan komponen, Menentukan kebutuhan suku cadang berdasarkan RCS dan EOD,
menentukan perbandingan biaya perawatan. PT. Pulosari Kamsindah merupakan perusahaan yang memproduksi karung plastik dalam berbagai
jenis dan ukuran dalam menjalankan produksi menggunakan sistem job order atau produksi berdasarkan pesanan. Oleh karena itu perusahaan dituntut tepat
waktu dalam menyelesaikan pekerjaanya dalam hal ini tidak lepas dari keandalan mesin produksi dan komponen-komponenya. Dari data MTTF
dapat dikatakan bahwa komponen yang paling sering mengalami kerusakan adalah shutle set dan shedding rod karena memiliki waktu rata-rata antar
kerusakan terkecil masing-masing untuk YAOTA 800A dan DA YANA secara berurutan sebesar 318,816 jam dan 330,72 jam. Krena frekwensi
kerusakan yang sering ini dibandingkan komponen lainya maka jumlah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
persediaan digudang lebih tinggi begitu pula jumlah ordernya. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan Failure function pada YAOTA 800A
dan DA YANA adalah gagal menganyam karena magnet generator shutle gagal membawa anyam sehingga anyam putus dan anyaman rusak. Karena
sheding rod ada yang kendor atau aus dan creel set rusak: gagal menggulung sheet kain yang dianyam karena torsi motor winder tidak sesuai.
2. Heni sri rejeki 2005 , Dengangan judul Penerapan Reliability centered maintenance RCM dalam perencanaan kegiatan pada mesin Super-D-center
di PT. Cheil samsung indonesia,pasuruan, tujuan penelitian adalah Menentukan jenis perawatan yang optimum pada sistem perawatan yang ada
pada perusahaan dikaitkan dengan aspek keandalan dan biaya perawatan yang minimum ,khususnya pada mein super-d-center, Menentukan interval waktu
perawatan yang tepat untuk melakukan kegiatan perawatan peralatan atau komponen mesin super-D-center khususnya komponen yang memliki tingkat
keandalan rendah termasuk waktu perbaikan komponen. Salah satu permasalahan yang ada pada PT. CSI berkaitan dengan maintenance adalah
tingginya korektif maintenance pada mesin pemisah jenis super-D-center dalam hal ini khususnya refeneri I pada produksi I memiliki pengaruh yang
sangat besar karena pemisahan merupakan inti dari proses yaitu pemisahan antara liquid dan solid yang nantinya akan menjadi produk yaitu MSG apabila
hal itu dibiarkan maka dapat menyebabkan lost produk maupun tehambatnya proses produksi sehingga target produksi yang ditetapkan tidak dipenuhi.
Berdasarkan analisa kulitatif yaitu meliputi functional block diagaram mesin SDC dimana dari FBD ini diketahui tiap-tiap komponen pada mesin SDC
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bekerja secara seri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen maka akan berpengaruh terhadap komponen lain. FMEA mesin
SDC menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan pada komponen masin SDC akan mengakibatkan terjadinya loss product yang mana hal ini akan
meyebabkan proses produksi tidak lagi efektif. Pada beberapa komponen yaitu main motor dan hidroling kopling. Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan
Berdasarkan decision Worksheet RCM maka jenis-jenis kegiatan perawatan yang sesuaiuntuk masin-masing komponen SDC adalah scheduledon on
condition task kecuali pada Hidrolic coupling yaitu berupa scheduled Discard task dan dari perhitungan diperoleh bahwa komponen fuse plug pada Hidrolic
kopling merupakan komponen kritis karena memiliki tingkat keandalan paling rendah dan laju kerusakan paling tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN