RCM II Decision Worksheet

4.3 RCM II Decision Worksheet

RCM II Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan perawatan maintenance task yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat mengatasi setiap failure modes. Tabel 4.7 RCM II Decision Worksheet SB 306 RCM II DECISION WORKSHEET Sub Komponen Proposed task Initial interval jam Can be done by Mixer Scheduled Discard Task. Tindakan perbaikan dan pergantian pada Vanbelt E73 pada saat komponen rusak dengan memperhatikan kondisinya 273,25 Mekanik Sceduled restoration task. Tindakan perbaikan dan pengecekan bearing KY508 berdasarkan pada saat komponen rusak. 149,46 Mekanik Conveyor Scheduled Restoration Task. Tindakan pembersihan dan inspeksi pada Baut mur secara periodik pada saat interval perawatan optimum dengan memperhatikan kondisinya. 353.98 Mekanik Scheduled On Condition Task. Setting ulang Vanbelt A64 saat letak Bearing tidak sinkron dan mengakibatkan Vanbelt A64 bejalan degan lambat. 320,894 Operator Vibro Scheduled Restoration Task. Tindakan perbaikan dan adjustment pada Karet mounting berdasarkan batas umur maksimum atau pada saat komponen rusak 297,93 Mekanik Scheduled On Condition Task. Setting ulang Bearing vibro dan oil rored vibro saat letak tidak sinkron dan mengakibatkan kemiringan dengan memperhatikan kondisinya. 445,2 Operator Kompresor Scheduled Restoration Task. Tindakan pembersihan dan perbaikan pada Fluid cooler pada saat komponen tersumbat atau rusak. 311,22 Mekanik Scheduled On Condition Task. Setting ulang Ball valve saat letak tidak sinkron dan mengakibatkan kemiringan dengan memperhatikan kondisinya.. 318,10 Mekanik Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran F Keterangan : Y : Yes N : N Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan RCM II decision worksheet diketahui bahwa failure effect yang ditimbulkan oleh kegagalan fungsi mengakibatkan kerugian produksi. Konsekuensi terhadap operational produksi terjadi disemua jenis kegagalan yaitu timbulnya downtime. Diketahui ada 3 jenis kegagalan preventive maintenance yaitu scheduled on condition task, scheduled restoration task, scheduled discard task . 1. Scheduled on condition task Dilakukan dengan memprediksi kegagalan dari efek yang ditimbulkan kegagalan tersebut. Beberapa hal yang dapat dijadikan indikator untuk melakukan scheduled on condition task antara lain : a. Pengamatan terhadap variasi produk yang dihasilkan . b. Berdasarkan human sense. Human dalam hal ini adalah operator mesin dan maintenance sedangkan sense meliputi apa yang didengar, dilihat dan dirasakan. Akan tetapi hal ini terlalu subyekif dan memerlukan pengamatan yang cukup terhadap prilaku komponen. 2. Scheduled restoration task Tindakan perawatan secara rutin terhadap komponen merupakan hal yang sangat penting dalam scheduled restoration task. Dikarnakan diketahuinya penurunan keandalan komponen maka tindakan pencegahan kegagalan dapat dilakukan. Laju penurunan keandalan komponen yang berdistribusi Weibull dengan bentuk parameter   1   . Hal tersebut mengindikasikan bahwa komponen memasuki masa dimana tigkat potensial failure tinggi. Untuk mencegahnya maka dilakukan upaya-upaya untuk mengembalikan kondisi komponen sebelum mengalami full state condition. Upaya tersebut antara lain : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Perawatan komponen dilakukan secara intensif dan terencana. b. Melakukan penggantian terhadap beberapa komponen untuk mengembalikan tingkat keandalan komponen secara keseluruhan. Scheduled restoration task dilakukan dengan penggantian seluruh komponen sebelum batas waktunya habis. Hal ini terjadi karena penggantian sub komponen tidak akan mengambalikan kekondisi semula. Untuk menghemat biaya spare part maka komponen lama yang diturunkan dapat dilakukan proses repair. Scheduled restoration task dan scheduled discard task pada dasarnya merupakan teknik perawatan preventif untuk mencegaj fail state ditengah proses produksi. Teknik scheduled restoration task dan scheduled discard task merupakan teknik penggantian sub komponen restore, komponen discard dan repair pada interval perawatannya tanpa memandang kondisi item tersebut rusaktidak. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan biaya dan laju kerusakan item karena biaya resiko akibat kerusakan akan lebih besar apabila dibandingkan dengan beban biaya perawatan. Kegiatan dan Interval perawatan yang diperoleh berdasarkan pada RCM II Decision Worksheet untuk masing-masing komponen adalah Vanbelt E73 dengan scheduled discard task dan interval perawatan selama 273,25jam; bearing KY508 dengan Sceduled restoration task interval perawatan selama 149,46; Baut mur dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 353.98jam; Vanbelt A64 dengan Scheduled On Condition Task dan interval perawatan selama 320,894; Karet mounting dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 297,93jam; Fluid cooler dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 311,22jam. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4 Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu Antar