3.4 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan pada saat data yang diperlukan dalam pengolahan telah terkumpul. Pengolahan data bertujuan untuk melakukan
penyelesaian dan pembahasan dari masalah yang sedang dianalisis. Data-data yang dikumpulkan meliputi maintenance activity record. Data-data tersebut
meliputi data komponen mesin, waktu antar kerusakankgagalan Tf , waktu
perbaikan Tr dan jenis kegagalan yang terjadi. Sedangkan data-data lain yang diperlukan dalam pengolahan data meliputi performansi peralatan yang diperlukan
dalam penyusunan FMEA dan Decision Worksheet. Secara spesifik data-data
yang diperlukan dalam pengolahan secara analisa kualitatif dan kuantitatif adalah sabagai berikut :
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data, meliputi : 1.
Penentuan komponen kritis pada mesin SB 306 Penentuan komponen kritis ini dilakukan berdasarkan pada data downtime
dengan frekuensi terbesar. Pemilihan komponen kritis ini menggunakan diagram pareto agar lebih memudahkan dalam menentukan frekuensi yang
terbesar diantara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Data-data yang diperlukan dalam penentuan komponen kritis :
a. Data komponen mesin dan
supplier spare part. b.
Data fungsi-fungsi komponen dan bagaimana komponen gagal dalam melakukan fungsinya sesuai dengan standar performansi.
c. Data penyebab kegagalan fungsi komponen beserta efek yang ditimbulkan
terhadap performansi mesin dan kualitas produk yang dihasilkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Functional Block Diagram
Funtional Block Diagram digunakan untuk mendeskripsikan system kerja dari mesin SB 306 seperti proses produksi dan komponen mesin yang terlibat di
dalamnya beserta fungsinya. 3.
Failure Modes and Effect Analysis Penyusunan tabel FMEA dilakukan berdasarkan data fungsi komponen dan
laporan perawatan yang kemudian dapat ditentukan berbagai penyebab kegagalan
failure mode yang mengakibatkan kegagalan fungsi failures functionl serta efek atau dampak failure effect yang ditimbulkan dari
kegagalan fungsi. Menghitung RPN Risk Priority Number yaitu angka
prioritas resiko yang didapatkan dari perkalian severity, occurrence dan
detection dengan rumus RPN = S x O x D 4.
RCM Decision Worksheet RCM
Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan perawatan maintenance task yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat
mengatasi setiap failure mode. RCM Decision Worksheet ini meliputi : a.
Information Refference terdiri dari F functions yaitu fungsi komponen yang dianalisa, FF
failure function yaitu kegagalan fungsi dan FM failure mode yaitu penyebab kegagalan fungsi.
b. Consequences evaluation terdiri dari H Hidden failure, S Safety,
E Environmental dan O Operational
c. Proactive Task terdiri dari H1S1O1N1 untuk mencatat apakah on
condition task dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya failure mode, H2S2O2N2 untuk mencatat apakah scheduled restoration task
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat digunakan untuk mencegah failure dan H3S3O3N3 untuk
mencatat apakah scheduled discard task dapat digunakan untuk mencegah
failure. d.
Default Action yang meliputi H4H5S4 untuk mencatat jawaban yang diperlukan pada
default question. e.
Proposed Task yaitu kolom yang digunakan untuk mencatat tindakan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan, terdiri
dari scheduled restoration task, scheduled discard task dan scheduled on condition task.
f. Initial Interval digunakan untuk mencatat interval perawatan yang optimal
dari masing-masing komponen. g.
Can be done by digunakan untuk mencatat siapakah yang berwenang dalam melakukan
scheduled tersebut.
5. Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan distribusi waktu antar
perbaikan Pemilihan distribusi yang mendasari data ini menggunakan software Minitab
14 dengan kriteria pemilihan adalah nilai statistik Anderson-Darling yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
paling kecil. Setelah diperoleh distribusi yang sesuai, kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai MTTF dan MTTR.
6. Penentuan Interval Perawatan
Dalam menentukan interval perawatan yang optimal pada tiap komponen, maka diperlukan parameter distribusi selang waktu kerusakan yang sesuai,
biaya perbaikan dan biaya perawatan dari tiap komponen mesin SB 306 . Rumus yang digunakan untuk menentukan interval perawatan adalah :
1 1
1 .
CM CF
CM TM
Dimana :
komponen Harga
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR CM
komponen Harga
downtime Biaya
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR
CF
7. Penentuan Biaya perawatan
Biaya perawatan dihitung berdasarkan pada biaya langsung yaitu biaya tenaga kerja perawatan langsung, biaya masing-masing komponen dan biaya tak
langsung yaitu biaya konsekuensi operasional untuk memperoleh biaya kerugian dan biaya perbaikan. Rumus yang digunakan adalah :
M M
F
T C
TM C
TC
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.5 Langkah-langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah