13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Landasan teori adalah dasar berpikir yang bersumber dari suatu teori yang relevan dan dapat digunakan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam penelitian. Landasan teori ini berfungsi sebagai kerangka acuan dan sudut pandang dalam mengarahkan suatu penelitain untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan instrumen penelitian.
2.1.1 Teori Stewardship
Donaldson dan Davis 1989 mendefinisikan stewardship theory merupakan teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidaklah
termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi. Teori ini mempunyai dasar psikologi
dan sosiologi yang telah dirancang dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal.
Stewardship theory memandang manajemen sebagai pihak yang dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada
umumnya maupun shareholders pada khususnya. Manajer akan berperilaku sesuai kepentingan bersama dan ketika kepentingan steward dan pemilik tidak sama,
maka steward akan berusaha bekerja sama dari pada menentangnya. Hal ini disebabkan karena steward merasa bahwa kepentingan bersama dan berperilaku
14
sesuai dengan perilaku pemilik merupakan pertimbangan yang rasional serta steward lebih melihat pada usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajer selaku steward akan lebih mementingkan kredibilitas atau kepercayaan publik. Salah satu hal yang mendasari hal ini adalah manajer merasa
memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dengan cara yang bijaksana dan hati-hati demi
melaksanakan pelayanan kebutuhan masyarakat luas. Sehingga mereka tidak termotivasi untuk memenuhi keinginan pribadi mereka, tetapi dengan memenuhi
kebutuhan masyarakat luas inilah maka manajer tersebut merasa bahwa aktualisasi dirinya sudah terpenuhi serta dengan kepercayaan publik yang didapat, maka
mereka tidak lagi menginginkan hal-hal materiil karena sejatinya kebutuhan mereka telah terpenuhi.
Dalam konteks organisasi sektor publik, Mardiasmo 2009 menjelaskan bahwa akuntabilitas merupakan kewajiban pemegang amanah
steward untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
kepada pihak pemberi amanah principal yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Hubungan yang terjadi antara
prinsipal dan steward dalam hal ini rakyat sebagai prinsipal dan pemerintah sebagai steward adalah hubungan karena adanya sifat dasar manusia yang dapat
dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain. Pemerintah sebagai pihak yang memiliki
banyak informasi dan bertanggungjawab atas kepercayaan yang telah diberikan
15
rakyat memiliki kesadaran untuk terus mewujudkan transaparansi dan akuntabilitas melalui pengungkapan laporan keuangan yang baik. Hal ini
dilakukan sebagai upaya dalam mengaktualisasi diri sebagai pegawai pemerintah yang patuh maupun untuk tujuan politik seperti mencari simpati agar bisa terpilih
dalam pemilu selanjutnya serta sebagai upaya untuk mendapatkan kepercayaan publik.
2.1.2 Pendekatan Kontijensi