15
rakyat memiliki kesadaran untuk terus mewujudkan transaparansi dan akuntabilitas melalui pengungkapan laporan keuangan yang baik. Hal ini
dilakukan sebagai upaya dalam mengaktualisasi diri sebagai pegawai pemerintah yang patuh maupun untuk tujuan politik seperti mencari simpati agar bisa terpilih
dalam pemilu selanjutnya serta sebagai upaya untuk mendapatkan kepercayaan publik.
2.1.2 Pendekatan Kontijensi
Pendekatan kontinjensi merupakan pendekatan yang digunakan dalam rangka memberikan masukan faktor-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan
dalam perancangan penelitian. Pendekatan kontinjensi yang digunakan banyak menarik minat para peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat
keandalan variabel independen selalu berpengaruh sama pada setiap kondisi atau tidak terhadap variabel dependennya. Dengan didasarkan pada teori kontinjensi
maka ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainnya yang mungkin akan saling berinteraksi didalam mempengaruhi situasi tertentu. Beberapa penelitian
dalam akuntansi menggunakan pendekatan kontinjensi adalah untuk melihat hubungan variabel-variabel konstekstual seperti ketidakpastian lingkungan Otley,
1980. Tujuan penggunaan pendekatan kontijensi dalam beberapa penelitian
adalah untuk mengidentifikasi berbagai variabel kontijensi yang memengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian. Hasil penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa ada ketidakkonsistenan antara satu peneliti dengan peneliti lainnya,
sehingga disimpulkan
bahwa terdapat
variabel lain
yang
16
memengaruhinya. Perbedaan hasil temuan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kontijensi Govindarajan, 1988. Pendekatan kontijensi
memungkinkan adanya variabel-variabel yang dapat bertindak sebagai moderating maupun intervening.
Keterkaitan interaksi hubungan antara komitmen organisasi dengan kompetensi SDM dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas LKPD
dijelaskan oleh pendekatan kontigensi. Dengan demikian teori kontinjensi dalam peneliatian ini mengargumenkan bahwa kompetensi SDM dan sistem
pengendalian intern dalam mencapai kualitas laporan keuangan yang baik akan
tergantung pada suatu kondisi tertentu, salah satunya adalah komitmen organisasi. 2.1.3 Teori Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan prilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil pengalaman Robbins, 2008. Perubahan perilaku
menunjukkan bahwa pembelajaran telah terjadi dalam cara tertentu. Pembelajaran terjadi ketika seorang individu berprilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil
dari pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari caranya berprilaku sebelumnya. Pengalaman bisa didapat secara langsung melalui pengamatan,
latihan, ataupun bisa didapatkan secara tidak langsung. Teori pembelajaran learning theory juga menguraiakan bahwa seseorang dapat belajar dengan
mengamati apa yang terjadi pada individu lain dan hanya dengan diberi tahu mengenai sesuatu, seperti belajar dari pengalaman langsung. Teori ini juga
mengakui keberadaan pembelajaran melalui pengamatan atau pelatihan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.
17
2.1.4 Kualitas Laporan Keuangan