Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada Pemerintah Daerah Ka

(1)

Lampiran 1: Distribusi Penyebaran Kuesioner NO

.

NAMA SKPD KUESIONER

DISEBAR

KUESIONER KEMBALI

1 Inspektorat Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan

2 2

2 Badan perencanaan dan

pembangunan Daerah

2 2

3 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

3 3

4 Badan Lingkungan Hidup 2 2

5 Badan Kepegawaian Daerah 3 3

6 Badan pelaksana penyuluhan dan Ketahanan Pangan

3 3

7 Badan Penanggulangan Bencana Pemerintah daerah

1 1

8 Badan keluarga bererencana dan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak

1 1

9 Badan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal

3 3

10 Dinas kesehatan 2 2

11 Dinas pekerjaan umum,

pertambangan dan energi

2 2

12 Dinas pertanian, peternakan dan perikanan

2 2

13 Dinas kependudukan dan

pencatatan sipil

4 4

14 Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi danm UMKM

3 3

15 Dinas perhubungan, Komunikasi dan informatika

2 2

16 Dinas pendapatan, pengeloaan dan aset daerah

2 2

17 Dinas pemuda,olahraga, kebudayaan dan pariwisata

2 2

18 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

1 1

19 Dinas kehutanan dan perkebunan 2 2

20 Dinas pendidikan 3 3

21 Dinas pasar, kebersihan dan pertamanan

1 1

22 Kantor bangsa dan politik 1 1


(2)

24 Kantor satuan polisi pamongpraja dan perlindungan masyarakat

2 2

Total 48 48

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KAPASITAS SDM , PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI SISTEM

AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Study empiris pada Pemerintah Kabupaten

Labuhan Batu Selatan)

Yth. Bapak/Ibu Responden

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak

guna mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dibuat untuk meneliti “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya

Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komitmen Organisasi

Memoderasi Sistem Akuntansi Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah”. Informasi Bapak/Ibu sangat berguna bagi penelitian ini, karena Bapak/Ibu adalah orang yang tepat untuk mengutarakan pengalaman dan

pendapat mengenai hal ini. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab

pertanyaan dengan jujur dan benar.

Sesuai dengan kode etik penelitian, jawaban Bapak/Ibu akan saya jaga

kerahasiaannya. Atas waktu dan kerja sama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

PENELITI

Mahasiswa

Rahmat Akbar


(3)

LEMBAR KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN

Mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi daftar berikut:

1. Nama : ………

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur : ….. Tahun

4. Nama SKPD : ……….

5. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2 S3 6. Latar Belakang Pendidikan : Akuntansi Manajemen

Pertanian MIPA

Lain-lain(……….)

7. Lama Bapak/Ibu


(4)

DAFTAR PERTANYAAN

1. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.

TP = Tidak Pernah S = Sering

JS = Jarang Sekali SS = Sangat Sering KK = Kadang-kadang

No. Pernyataan TP JS KK S SS

Relevan

1. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja memberikan informasi untuk mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu.

2. Instansi/lembaga tempat saya bekerja menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu.

3. Instansi/lembaga tempat saya bekerja menyajikan laporan keuangan secara lengkap.

Andal

4. Transaksi yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan.

5. Informasi yang disajikan oleh

instansi/lembaga tempat saya bekerja bebas dari kesalahan yang bersifat material.

6. Instansi/lembaga tempat saya bekerja menyajikan informasi yang diarahkan untuk kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan khusus.

7. Ditempat saya bekerja, informasi keuangan yang dihasilkan dapat diuji.

Dapat diperbandingkan

8. Informasi keuangan yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

Dapat Dipahami

9. Informasi keuangan yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja dapat


(5)

2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban

yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju N = Netral

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Apakah sistem akuntansi yang diterapkan pada Dinas ini sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ?

2. Apakah setiap transaksi keuangan pada Dinas ini dilakukan analisis transaksi/identifikasi transaksi

3. Apakah pada Dinas ini

dilaksanakan pengidentifikasian terhadap pencatatan ?

4. Apakah setiap transaksi keuangan pada Dinas ini didukung oleh bukti transaksi ?

5. Apakah semua transaksi keuangan dilakukan pencatatan secara kronologis ?

6. Apakah pada Dinas ini dilakukan pengklasifikasian terhadap transaksi yang terjadi ?

7. Apakah pada Dinas ini dilakukan klasifikasi atas transaksi sesuai dengan pos – pos yang semestinya ?

8. Apakah pada Dinas ini dilakukan sistem pengendalian dalam

mengukur dan melaporkan

pencatatan ?

9. Apakah pada Dinas ini membuat laporan keuangan setiap periode akuntansi ?

10. Apakah pelaporan laporan keuangan dilakukan secara konsisten dan periodik ?


(6)

3. Kapasitas Sumber Daya Manusia

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju N = Netral

No. Pernyataan STS TS N S SS

Tanggung Jawab

1. saya telah mengerti peran dan fungsi yang jelas dalam pengelolaan keuangan.

2. Saya menjalankan tugas sesuai dengan fungsi akuntansi yang sesungguhnya. 3. Saya bekerja berdasarkan pedoman

mengenai proses akuntansi yang telah ada.

Pelatihan

4. Saya telah mendapatkan pelatihan untuk dapat menunjang kemampuan bekerja di bidang akuntansi.

5. Saya memahami materi pelatihan yang diberikan.

6. Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di bidang akuntansi.

Pengalaman

7. Saya sudah berpengalaman di bidang akuntansi, sehingga dapat membantu saya mengurangi kesalahan dalam bekerja.


(7)

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.

TP = Tidak Pernah S = Sering

JS = Jarang Sekali SS = Sangat Sering KK = Kadang-kadang

No. Pernyataan STS TS N S SS

Komputer

1. Saya sebagai pengelola

keuangan/akuntansi telah

menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas.

2. Pengolahan data transaksi keuangan di instansi/lembaga tempat saya bekerjamenggunakan software yang sesuai dengan peraturan.

3. Laporan akuntansi yang disajikan oleh instansi/lembaga tempat saya bekerja dihasilkan dari sistem informasi yang terstruktur.

4. Ditempat saya bekerja proses akuntansi dilakukan secara komputerisasi.

5. Ditempat saya bekerja telah

menerapkan penjadwalan

pemeliharaan komputer secara teratur.

6. Ditempat saya bekerja telah melaksanakanpendataan terhadap komputer yang telah usang tepat pada waktunya.

Jaringan Internet

7. Saya sebagai pengelola

keuangan/akuntansi telah

memanfaatkan jaringan internet diunit kerja sebagai penghubung dalam pengiriman informasi yang dibutuhkan.


(8)

5. Komitmen Organisasi

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju N = Netral

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya bersedia bekerja melebihi dari yang biasa diharapkan untuk membantu organisasi ini berhasil sukses.

2 Saya membanggakan kepada orang lain bahwa organisasi tempat saya bekerja adalah organisasi yang bagus.

3 saya bersedia menerima semua macam penugasan agar dapat tetap bekerja dengan organisasi.

4 Menurut saya, nilai-nilai saya dan nilai-nilai organisasi adalah sama.

5 Saya bangga untuk menceritakan kepada orang lain bahwa saya adalah bagian dari organisasi.

6 Organisasi ini benar-benar memberi inspirasi yang bagus bagi saya untuk berprestasi. 7 Saya sangat bergembira karena saya memilih

organisasi ini untuk tempat bekerja daripada organisasi lainnya, ketika saya untuk pertama kali memutuskan untuk bergabung dengan organisasi ini.

8 Saya sangat peduli dengan nasib organisasi ini.

9 Bagi saya, inilah organisasi terbaik untuk tempat bekerja.


(9)

Lampiran 3: Data Mentah Hasil Jawaban Responden

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 Jumlah

5 5 5 5 2 5 5 5 4 41

5 5 5 5 2 5 5 5 4 41

4 4 4 4 4 4 4 4 5 37

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 4 5 5 5 4 4 5 5 41

3 4 4 4 3 4 4 4 5 35

3 4 4 4 3 4 4 4 5 35

3 4 4 4 3 4 4 4 5 35

4 5 4 4 3 4 4 4 5 37

4 5 4 4 3 4 4 4 5 37

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

4 4 4 5 4 4 4 4 4 37

4 3 4 5 5 5 5 5 5 41

4 4 5 5 3 5 5 4 5 40

4 4 5 5 3 5 5 4 5 40

4 4 4 4 2 1 4 5 5 33

4 5 5 4 3 2 4 4 4 35

3 3 4 4 2 1 3 3 3 26

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35

3 3 4 5 4 4 4 3 3 33

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

5 5 5 5 2 5 5 5 4 41

5 5 5 4 3 4 5 4 4 39

3 3 4 4 4 4 3 3 3 31

4 3 4 4 5 4 5 5 4 38

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

3 4 5 5 5 4 5 5 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 3 4 3 5 4 5 5 4 37

4 4 4 4 4 4 4 4 5 37

4 5 4 3 3 3 4 4 4 34

4 5 4 3 3 3 4 4 4 34

4 4 5 4 3 4 5 4 4 37

4 5 4 4 3 4 4 4 5 37

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 5 4 4 3 4 4 4 4 36

5 4 5 4 4 4 4 5 4 39

4 5 4 4 4 4 5 4 4 38

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35

4 4 4 4 2 3 4 5 5 35

4 4 4 4 4 4 4 4 3 35


(10)

4 5 5 5 4 5 5 5 5 43

5 4 4 4 5 4 4 4 5 39

5 4 4 4 5 4 4 4 5 39

Penerapan sistem Akuntansi keuangan daerah

U10 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 Jumlah

5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 46

5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 46

5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 46

4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 37

4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 37

4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 37

5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45

5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48

4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 43

4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 43

4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 47

5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 42

3 3 4 5 4 3 2 2 3 3 32

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 40

5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 48

5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 46

5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 46

3 4 5 5 5 4 4 3 5 4 42

5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 45

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 43

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44

5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 46

5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42

5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40


(11)

5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 44

4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 41

4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47

5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46

5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46

Kapasitas Sumber Daya Manusia

U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 Jumlah

5 5 4 4 4 4 4 30

5 5 4 4 4 4 4 30

4 4 4 4 4 4 4 28

3 4 4 3 4 4 4 26

5 5 5 4 4 4 4 31

3 4 4 4 3 3 2 23

3 4 4 4 3 3 2 23

3 4 4 4 3 3 2 23

4 3 4 4 4 4 4 27

5 3 4 4 4 4 4 28

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 5 5 5 5 5 35

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 5 4 4 3 28

4 4 5 5 4 5 4 31

4 4 5 5 4 5 4 31

4 4 4 4 3 3 4 26

5 5 4 5 3 3 3 28

3 4 4 4 5 3 2 25

3 3 4 3 3 3 3 22

5 4 4 4 4 4 4 29

4 5 4 4 4 3 3 27

5 5 4 4 4 4 4 30

4 4 4 5 4 4 3 28

3 3 4 4 4 4 3 25

3 4 4 4 4 4 3 26

5 5 5 5 3 3 4 30

3 4 4 4 4 4 3 26

4 4 4 4 4 4 4 28

3 4 4 4 4 4 3 26

4 4 4 4 4 5 5 30

5 5 4 5 5 5 4 33

5 5 4 5 5 5 4 33

4 4 4 5 4 4 3 28

4 3 4 4 4 4 4 27

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 5 29


(12)

5 5 4 5 5 5 4 33

3 4 4 4 4 3 3 25

3 3 4 3 3 3 3 22

4 4 4 4 3 3 4 26

4 4 4 4 4 3 3 26

4 4 4 5 4 3 3 27

3 4 4 4 4 3 4 26

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 28

Pemanfaatan Teknologi informasi

U28 U29 U30 U31 U32 U33 U34 Jumlah

4 4 5 5 5 5 4 32

4 4 5 5 5 5 4 32

5 5 5 5 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 3 27

5 5 5 5 5 4 4 33

5 4 5 5 5 4 4 32

5 4 5 5 5 4 4 32

5 4 5 5 5 4 4 32

4 5 4 5 4 5 5 32

4 5 4 5 4 5 5 32

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 4 4 4 4 4 30

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 4 4 4 4 4 30

5 5 4 4 4 4 4 30

5 5 5 5 3 3 3 29

4 4 4 5 5 4 4 30

5 5 5 5 5 5 3 33

5 4 4 4 3 3 4 27

4 5 3 3 3 4 4 26

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 5 5 5 5 4 32

5 5 5 5 4 5 5 34

4 4 4 5 5 5 4 31

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 5 5 5 5 4 34

4 4 4 4 4 4 4 28

4 5 4 4 4 5 4 30

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 5 5 5 31

5 5 5 5 4 4 3 31

5 5 5 5 4 4 3 31


(13)

4 4 4 4 4 4 4 28

5 4 4 4 4 4 4 29

5 5 5 4 4 3 3 29

5 5 5 5 4 4 3 31

4 4 4 4 4 4 4 28

5 4 4 4 3 3 4 27

5 5 5 5 3 3 3 29

5 5 5 4 4 4 4 31

5 5 5 4 4 4 3 30

4 4 4 5 4 4 4 29

5 5 5 5 5 4 3 32

5 5 5 5 5 4 3 32

Komitmen Organisasi

U34 U35 U36 U37 U38 U39 U40 U41 U42 Jumlah

4 3 2 3 3 4 4 4 4 31

4 3 2 3 3 4 4 4 4 31

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

4 4 3 3 4 4 5 5 5 37

4 4 3 3 4 4 5 5 5 37

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

5 5 4 4 4 4 4 4 4 38

5 5 4 4 4 4 4 4 4 38

2 2 2 2 2 3 4 4 4 25

5 4 4 3 4 3 5 5 4 37

2 2 2 3 3 3 2 2 2 21

5 3 4 3 3 3 3 4 3 31

4 5 4 4 4 5 5 4 4 39

3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

4 3 2 3 3 4 4 4 4 31

5 5 5 5 4 5 4 5 5 43

3 3 3 4 5 3 5 4 4 34

3 4 4 3 3 4 4 3 3 31

3 3 3 3 3 5 3 3 3 29

3 4 4 3 3 4 4 3 3 31

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36


(14)

5 5 4 4 5 5 5 5 5 43

4 3 4 3 3 3 3 4 3 30

4 3 4 3 3 3 3 4 3 30

5 5 5 5 4 5 4 5 5 43

4 4 3 3 4 4 5 5 5 37

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

5 4 4 3 4 4 4 4 4 36

4 3 3 3 4 3 3 4 3 30

4 3 4 3 3 3 3 4 3 30

4 4 3 3 3 4 3 4 3 31

5 3 4 3 3 3 3 4 3 31

2 2 2 2 2 3 4 4 4 25

4 2 3 2 4 2 3 4 2 26

4 4 4 2 2 4 2 4 3 29

4 4 4 3 4 4 3 4 4 34

5 4 4 4 4 3 4 4 4 36


(15)

(16)

(17)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Wiwik. 2010. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan). Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No. 1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 68-90.

Ariesta, Fadila. 2013. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Padang.

Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Jakarta. Salemba Empat.

Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher, 2007 . “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Budaya Organisasi dan

Komitmen Organisasi Sebagai Moderating”.

BPK RI, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2015

http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2015/I/ihps_i_2015_1444045653.pdf 25

Januari 2016,

Darwanis & Desi Dwi Mahyani. 2009. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol.2. No. 2 Hal. 133-151.

Fajar, Adrianus. 2010. Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

fiah, Nunuy Nur. 2009. Akuntansi Pemerintahan: Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintahan Daerah. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro: Semarang.

Halim. Abdul. 2002. Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah. Yogyakarta: AMP YKPN.


(19)

Handayani, Jeria. 2007. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Dalam Mewujudkan Transparasi Dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Hasibuan, Rahmi Dini. 2015. Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Indriasari, Desi & Ertambang Nahartyo. 2008. Pengaruh kapasitas sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan PemerintahDaerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir).

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : AMP YKPN.

_______. 2002. Telaah Kritis Terhadap Upaya Aktualisasi Kebutuhan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. JAAI. UGM. Yogyakarta.

_______. 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta. Salemba Empat.

Novitasari, Eka. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi

Lampung)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.Bandar Lampung.

Permadi, Angga Dwi. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Akuntansi Daerah Terhadap Kualiatas Laporan Keuangan Daerah. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Widyatama. Bandung.

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Soimah, Siti, 2014. “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemamfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


(20)

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara”(Skripsi) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : ALFABETA.

Warisno. 2008.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi”. Tesis. pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Winidyaningrum, C., dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi. SNA XIII. Purwokerto.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2010).

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.2.1 Variabel Independen

3.2.1.1. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1)

Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah penerapan

sistem akuntansi keuangan daerah. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) yaitu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan, dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan

aplikasi komputer (Bastian, 2007). Variabel ini mencakup indikator, seperti:

kesesuaian sistem akuntansi keuangan daerah dengan SAP, prosedur

pencatatan akuntansi dengan standar pencatatan akuntansi berlaku umum dan

mengenai pembuatan laporan keuangan yang dilaporkan secara periodik.


(22)

oleh Fajar (2010) dan Permadi (2013). Skala pengukuran yang digunakan

adalah skala interval dengan menggunakan skala likert lima poin dari tidak

sangat setuju sampai sangat setuju.

3.2.1.2 Kapasitas Sumber Daya Manusia (X2)

Sumber daya manusia adalah penyangga untuk dapat mencapai tujuan

dari organisasi. Kemampuan sumber daya manusia dalam suatu organisasi

atau lembaga dapat dilihat dari pencapaian tujuan dan efektivitas serta

efisiensi kinerja yang menghasilkan outcomes. Indikator variabel Kapasitas

sumber daya manusia dilihat dari Pendidikan, Tanggungjawab, Pelatihan,

dan Pengalaman. Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia diukur dengan

instrumen penelitian Ariesta (2013) yang telah dimodifikasi kalimat

pernyataannya dan menambah beberapa pernyataan dari instrumen yang

pernah digunakan oleh Yosefrinaldi (2013). Dalam instrumen ini pengukuran

menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TS (Tidak

Setuju), artinya Kapasitas sumber daya manusia sangat rendah. Skala 2 TS

(Tidak Setuju), artinya Kapasitas sumber daya manusia rendah. Skala 3 N

(Netral), artinya Kapasitas sumber daya manusia telah cukup. Skala 4 S

(Setuju), artinya Kapasitas sumber daya manusia tinggi. Skala 5 SS (Sangat

Setuju), artinya Kapasitas sumber daya manusia sangat tinggi.

3.2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3)

Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya pengolahan data,

pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik


(23)

dapat diakses dengan mudah. Indikator variabel pemanfaatan teknologi

informasi dilihat dari penggunaan komputer dan jaringan internet. Variabel

pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan instrumen penelitian Ariesta

(2013) yang telah dimodifikasi kalimat pernyataanya. Dalam instrumen ini

pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TP

(Tidak Pernah), artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat rendah.

Skala 2 JS (Jarang Sekali), artinya pemanfaatan teknologi informasi rendah.

Skala 3 KK (Kadang-Kadang), artinya pemanfaatan teknologi informasi telah

cukup. Skala 4 S (Sering), artinya pemanfaatan teknologi informasi tinggi.

Skala 5 SS (Sangat Sering), artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat

tinggi.

1.2.2 Variabel Moderasi

3.2.2.1 Komitmen Organisasi (Z)

Komitmen organisasi adalah dorongan yang tercipta dari dalam

individu untuk berbuat sesuatu untuk dapat meningkatkan keberhasilan

organisasi sesuai dengan tujuan dengan lebih mengutamakan kepentingan

organisasi dibandingkan dengan kepentingan individu. Mowday (1979)

mendefinisikan tiga aspek komitmen organisasi antara lain :

a. Affective commitment, komitmen yang berkaitan dengan adanya keinginanuntuk terikat pada organisasi. Seseorang ingin berada dalam

suatuorganisasi karena keinginan yang timbul dari diri sendiri. Dengan


(24)

b. Continuance commitment, komitmen yang timbul karena adanya kebutuhan rasional. Komitmen ini muncul atas dasar untung

rugi,dipertimbangkan hal apa yang harus dikorbankan bila akan

menetapdidalam suatu organisasi, dengan dimensi pilihan lain, benefit,

biaya.

c. Normative Commitment, komitmen yang bersumber padanorma yang ada dalam diri individu, yang berisi keyakinan individu akan tanggungjawab

terhadap organisasi, dirinya merasa harus bertahan karena alasan loyalitas.

Mowday (1979) mengukur variabel komitmenorganisasi dengan cara

membaginya ke dalam 8 instrumen yaitu: usaha kerasuntuk menyukseskan

organisasi, kebanggaan bekerja pada organisasi tersebut,kesediaan menerima

tugas demi organisasi, kesamaan nilai individu dengan nilai organisasi,

kebanggaan menjadi bagian dari organisasi, organisasi merupakaninspirasi

untuk melaksanakan tugas, anggapan bahwa organisasinya adalah organisasi

yang terbaik, perhatian terhadap nasib organisasi. Dalam instrumen ini

pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 TS

(Tidak Setuju), artinya Komitmen organisasi sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak

Setuju), artinya Komitmen organisasi rendah. Skala 3 N (Netral), artinya

Komitmen organisasi telah cukup. Skala 4 S (Setuju), artinya Komitmen

organisasi tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya Komitmen organisasi


(25)

1.2.3 Variabel Dependen

3.2.2.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y)

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu kemampuan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami, dan

memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari

pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan,

sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan

periode-periode sebelumnya. Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan PP No. 71

Tahun 2010 yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diukur dengan

instrumen penelitian Ariesta (2013) yang telah dimodifikasi dan menambah

beberapa pertanyaan dari instrumen yang pernah digunakan oleh Yosefrinaldi

(2013). Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan

skor 1 sampai 5. Skala 1 TP (Tidak Pernah), artinya kualitas laporan keuangan

sangat rendah. Skala 2 JS (Jarang Sekali), artinya kualitas laporan keuangan

rendah. Skala 3 KK (Kadang-Kadang), artinya kualitas laporan keuangan telah

cukup. Skala 4 S (Sering), artinya kualitas laporan keuangan baik. Skala 5 SS

(Sangat Sering), artinya kualitas laporan keuangan sangat baik.

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel

berikut. Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam

elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam


(26)

kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang

digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan sistem Akuntansi

keuangan daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan

pemerintahan daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu

menyebarkan pertanyaan (kuesioner), adapun kuesioner mengenai penerapan

sistem akuntansi keuangan daerah adalah hasil adopsi dari permadi ( 2013 ),

Kapasitas Sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah adalah hasil adopsi dari soimah (2014).

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Variabel Defenisi

operasional

Indikator Skala

pengukuran Variabel

independen

Penerapan SAKD

(X1)

“sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, pengolongan, penafsiran, peringkasan transaksi, atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum”. (Kepmendagri No 29 Tahun 2002)

1. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan

akuntansi pada umumnya

2. Pembuatan laporan

keuangan dan

dilaporkan secara periodik

3. Kesesuaian sistem akuntansi keuangan yang digunakan sudah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


(27)

Kapasitas SDM

(X2)

Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan, keterampilan, peran dan sikap pelaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga pegawai negeri sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya

secara profesional, efektif, dan efisien. (Keputusan Kepala BKN No. 46 Tahun 2007)

2. Tanggung Jawab 3. Pelatihan

4. Pengalaman

Skala Likert

Pemanfaatan TI (X3)

penggunaan secara optimal dari komputer

(mainframe, mini, micro), perangkat lunak

(software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce,

dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et al. , 2000)

1. Pengunaan Komputer 2. Jaringan internet

Skala Likert Variabel Moderasi Komitmen organisasi (X4) Komitmen Organisasi (Organization Commitment) adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi.

a. usaha keras untuk Menyukseskan Organisasi

b. kebanggaan bekerja Pada organisasi Tersebut

c. kesediaan menerima

Tugas demi

organisasi d. kesamaan

nilaiIndividu dengan nilai Organisasi


(28)

e. kebanggaan menjadi

Bagian dari

organisasi f. organisasi

merupakanInspirasi untuk

g. Melaksanakan tugas h. anggapan bahwa

Organisasinya adalah Organisasi yangTerbaik

i. perhatian terhadap Nasib organisasi. Variabel Dependen Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) Ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi

sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan

keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu

andal, relevan, dapat dibandingkan, dan dapat

dipahami

Skala Likert

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat

Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 24 SKPD. Adapun

Responden Penelitian adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD,

Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian


(29)

dijadikan sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menyerahkan langsung kuesioner kepada responden dan memintanya kembali

pada tanggal yang dijanjikan oleh responden. Populasi dalam penelitian ini terdiri

dari 24 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri atas 8 Badan, 12

Dinas, 1 Inspektorat Daerah, 1 kantor Bangsa dan politik, 1 Kantor Pusat Arsip

dan Dokumentasi, 1 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan

masyarakat

Populasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel

3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No. Nama SKPD

1. Badan perencanaan dan pembangunan Daerah

2. Inspektorat Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

4. Badan Lingkungan Hidup

5. Badan Kepegawaian Daerah

6. Badan pelaksana penyuluhan dan Ketahanan Pangan

7. Badan Penanggulangan Pemerintah daerah

8. Badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

9. Badan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal

10. Dinas Kesehatan


(30)

12. Dinas pertanian, peternakan dan perikanan

13. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil

14. Dinas perindustrian, perdagangan Koperasi dan UMKM

15. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah

17. Dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata

18. Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

19. Dinas kehutan dan perkebunan

20. Dinas pendidikan

21. Kantor bangsa dan politik

22. Kantor pusat arsip dan dokumentasi

23. Kantor satuan polisi pamongpraja dan perlingan masyarakat

24. Dinas pasar, kebersihan dan pertamanan

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer. Dimana data primer merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak

melalui media perantara). Indriantoro & Supomo (2002). Metode pengumpulan

data yang digunakan adalah dengan mendatangi secara langsung ke kantor

SKPD Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan mengedarkan kuesioner yang berisi

pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden, yaitu PPK, Bendahara

Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Penelitian ini menggunakan metode


(31)

penerapan sistem akuntansi keuangan daerah (X1) adalah hasil adopsi dari

Permadi ( 2013 ), Kapasitas Sumber daya manusia (X2), pemanfaatan teknologi

informasi (X3) dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Y) adalah hasil

adopsi dari Soimah (2014), dan komitmen organisasi (z) adalah adopsi dari Ima

(2015). Dalam penelitian pengumpulan data peneliti menunggu responden

menjawab semua kuesioner yang telah disediakan sebelumnya. Untuk dapat

menyelesaikan penyebaran kuesioner tersebut, peneliti memperkirakan waktu

selama 2 minggu.

3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan

menggunakan koefisien korelasi Pearson correlation. Data dikatakan valid

apabila korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor

setiap konstruknya signifikan pada level 0,05 atau 0,01 maka pertanyaan

tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2011).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau


(32)

stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas diukur dengan uji statistik

Cronbach’s Alpha (a), yaitu suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2011). Uji normalitas yang digunakan yaitu kolmograv-smirnov dengan

menggunakan taraf signifikan 0,05. Dasar penarikan kesimpulan adalah data

dikatakan berdistribusi normal apabila ρ-kolmograv-smrinov test > 0,05 (Ghozali, 2011).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji

Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai VIF (Variance Inflation

Factors) dan nilai toleransi. Jika nilai toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai

VIF < 10, artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel bebas (Ghozali, 2011).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi


(33)

pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians

berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2005), jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi

keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Alat analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang

dirumuskan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan Software SPSS

(Statistical Package For Social Science). Analisis regresi berganda

menunjukkan pengaruh hubungan antara variabel independen terhadap variabel

dependen dengan persamaan sebagai berikut :

Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+e….. Keterangan :

Y = Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

α = Konstanta

β1, β2, β3, = koefisien korelasi

X1 = Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah X2 = Kapasitas Sumber Daya Manusia

X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi e = variabel lain yang mempengaruhi


(34)

3.5.4 Analisis Regresi dengan Variabel Moderating

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melakukan uji regresi

dengan variabel moderating adalah uji selisih mutlak. Menurut Ghozali (2013),

menurut Furcot dan Shearon (1991) interaksi seperti ini lebih disukai dikarenakan

ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan kombinasi antara X1, X2 dan X3 dan

berpengaruh terhadap Y. Uji ini dapat diterapkan dengan rumus persamaan

sebagai berikut:

Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+ β4 X1. X4+ β5 X2. X4+ β5 X3. X4+e….. Keterangan :

Y = Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

α = Konstanta

β1, β2, β3, = koefisien korelasi

X1 = Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah X2 = Kapasitas Sumber Daya Manusia

X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi X1. X4 = Intraksi antara X1 dan X4

X2. X4 = Intraksi antara X2 dan X4 X1. X4 = Intraksi antara X3 dan X4

e = variabel lain yang mempengaruhi

3.5.5 Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R)

Koefisien determinasi ( ) mengukur seberapa besar kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adalah diantara nol

dan satu. Nilai yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Jika

nilai mendekati satu maka variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel


(35)

dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke

dalam model. Semakin tinggi nilai Adjusted- maka semakin tinggi

variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali,

2011).

b. Uji Simultan (Ftest)

Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011)

Dengan tingkat signifikan sebesar 5% (α = 0,05). c. Uji Statistik t (t-test)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi secara parsial (uji t). uji

statistic t pada dasarnya untuk mengetahui pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara

signifikan. Jika probabilitas sig. < 0,05 maka variabel independen secara


(36)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Dalam hasil penelitian akan dijelaskan mengenai deskripsi data, gambaran

umum responden, statistik deskriptif, hasil uji kualitas data, hasil uji asumsi

klasik, hasil uji hipotesis serta hasil pengujian interaksi (moderasi).

4.1.1 Deskripsi Data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pengelola keuangan

di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Sesuai dengan metode Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan metode sensus/survei, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyerahkan

langsung kuesioner kepada responden dan memintanya kembali pada tanggal

yang dijanjikan oleh responden. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 11

Maret – 24 Maret 2016. Dari 24 SKPD, Kuesioner yang disebar berjumlah 48 kuesioner, diberikan kepada masing-masing SKPD berdasarkan kriteria jumlah

responden. Dari 48 (100%) kuesioner yang disebar, 48 (100%) kuesioner diterima

kembali. Rincian mengenai tingkat pengembalian kuesioner disajikan dalam tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Responden

Jumlah %

Kuesioner yang disebar 48 100%


(37)

4.1.2 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan di dinas

satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Berikut ini

deskripsi mengenai identitas pegawai responden penelitian yang terdiri dari jenis

kelamin, umur dan pendidikan terakhir.

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Pria 29 60.41%

Wanita 19 39.59%

Total 48 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sekitar 29 orang atau 60.41% responden

didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 19 orang atau 39.59%

berjenis kelamin wanita.

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

24-32 Tahun 23 47.91%

33-42 Tahun 18 37.5%

>42 Tahun 7 14.59%

Total 48 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.3 berdasarkan umur reponden terlihat bahwa umur responden

24-32 tahun berjumlah 23 responden atau sebesar 47.91.%, umur responden 33-42

tahun berjumlah 18 responden atau sebesar 37.5 %, umur > 42 tahun berjumlah 7


(38)

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Presentase

S2 9 18.75%

S1 28 58.33%

D3 8 16.67%

SLTA 3 6.25%

Total 48 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 berdasarkan pendidikan reponden terlihat bahwa pendidikan

responden S2 berjumlah 9 responden atau sebesar 18.75%, pendidikan responden

S1 tahun berjumlah 28 responden atau sebesar 58.33%, pendidikan responden

Diploma (D3) berjumlah 8 responden atau sebesar 16.67%, dan pendidikan

responden SLTA berjumlah 3 responden atau sebesar 6.25%.

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Keterangan Jumlah Presentase

1-5 Tahun 16 33.34%

5-10 Tahun 29 60.41%

> 10 Tahun 3 6.25%

Total 48 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.5 berdasarkan Lama Bekerja reponden terlihat bahwa

responden 1-5 tahun berjumlah 16 responden atau sebesar 33.33%, responden

5-10 tahun berjumlah 29 responden atau sebesar 60.41%, responden > 5-10 tahun

berjumlah 8 responden atau sebesar 16.67%, dan pendidikan responden SLTA


(39)

4.2 Pengujian Kualitas Data 4.2.1 Pengujian Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan

menggunakan koefisien korelasi Pearson correlation.

Tabel 4.6. Uji Validitas Correlations

KLKPD PSAKD KSDM PTI KO

KLKPD

Pearson Correlation 1 .730** .555** .426** .533**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000

N 48 48 48 48 48

PSAKD

Pearson Correlation .730** 1 .557** .386** .375**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .009

N 48 48 48 48 48

KSDM

Pearson Correlation .555** .557** 1 .474** .528**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000

N 48 48 48 48 48

PTI

Pearson Correlation .426** .386** .474** 1 .385**

Sig. (2-tailed) .003 .007 .001 .007

N 48 48 48 48 48

KO

Pearson Correlation .533** .375** .528** .385** 1

Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .007

N 48 48 48 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat hasil pengujian data menunjukkan

bahwa setiap butir-butir pertanyaan/pernyataan pada masing-masing variabel


(40)

seluruh butir-butir pertanyaan/pernyataan pada masing-masing variabel penelitian

dinyatakan Valid.

4.2.2 Pengujian Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70 maka butir-butir pertanyaan/pernyataan pada

masing-masing variabel penelitian tersebut dinyatakan reliabel. Menurut Nunnally (1978)

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,70.

Tabel 4.7. Uji Reliabilitas Variabel

Variabel Cronbach’s

Alpha

Batas reliabilitas Keterangan

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (Y)

0.714

0.70 Reliabel

Penerapan Sistem akuntansi Keuangan

Daerah (X1)

0.746

0.70 Reliabel

Kapasitas Sumber

Daya manusia (X2) 0.742

0.70 Reliabel

Penerapan Teknologi

Informasi (X3) 0.793

0.70 Reliabel

Komitmen

Organisasi (Z) 0,813

0,70 Realibel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat Hasil pengujian data menunjukkan

bahwa setiap butir-butir pertanyaan/pernyataan pada masing-masing variabel

penelitian mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,70 sehingga seluruh butir-butir pertanyaan/pernyataan pada masing-masing variabel penelitian dinyatakan


(41)

4.3 Analisa Statistik Deskriftif

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance

KLKPD 48 19 26 45 37,44 3,752 14,081

PSAKD 48 18 32 50 43,50 3,898 15,191

KSDM 48 13 22 35 27,98 3,212 10,319

PTI 48 9 26 35 30,79 2,361 5,573

KO 48 24 21 45 33,92 5,932 35,184

Valid N (listwise)

48

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai

1. KLKPD minimum adalah 26 sedangkan nilai KLKPD maksimum adalah 45. Rata-rata (mean) KLKPD adalah 37,44 dan standar deviasinya sebesar 3,752.

2. Diketahui nilai PSAKD adalah 32 sedangkan nilai PSAKD adalah 50. Rata-rata (mean) PSAKD adalah 43,50, dan standar deviasinya sebesar 3,898.

3. Diketahui nilai KSDM minimum adalah 22 sedangkan nilai KSDM maksimum adalah 35. Rata-rata (mean) KSDM adalah 27,98, dan standar

deviasinya sebesar 3,212.

4. Diketahui nilai PTI minimum adalah 26 sedangkan nilai PTI maksimum adalah 35. Rata-rata (mean) PTI adalah 30,79, dan standar deviasinya sebesar


(42)

5. Diketahui nilai KO minimum adalah 21 sedangkan nilai KO maksimum adalah 45. Rata-rata (mean) KO adalah 33,92, dan standar deviasinya sebesar

5,932.

4.4 Pengujian Asumsi Klasik 4.4.1 Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu

variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal.

Normalitas data dapat dilihat dari hasil tingkat signifikansi pada uji

Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal.

Hal ini dapat dilihat pada hasil uji nilai signifikansi pada uji

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,150 sehingga lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian yang

dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Pengujian Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 48

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std.

Deviation 2.44695051 Most Extreme

Differences

Absolute .164

Positive .084

Negative -.164

Kolmogorov-Smirnov Z 1.137

Asymp. Sig. (2-tailed) .150

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(43)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat hasil uji normalitas data dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data memiliki

distribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji nilai signifikansi pada uji

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,150 sehingga lebih besar dari 0,05. Hasil

pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

4.4.2 Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah

ditemukan atau tidak korelasi diantara variabel-variabel bebas/variabel

independen. Untuk dapat melihat ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat

angka colinierity statisticyang ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation Factor

(VIF) dan nilai tolerance, dengan kriteria: jika nilai VIF > dari 10 dan nilai

tolerance < dari 0,1 maka variabel bebas yang ada memiliki masalah

multikolinearitas.

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constan t)

1.427 5.412 .264 .793

PSAKD .567 .116 .589 4.904 .000 .187 .180

KSDM .201 .147 .172 1.367 .178 .612 1.635

PTI .187 .180 .117 1.036 .306 .754 1.326


(44)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat hasil pengujian yang dilakukan

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tolerance colinierity statistic adalah

PSAKD sebesar 0.187, KSDM sebesar 0.612, dan PTI sebesar 0.754 atau lebih

besar dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) adalah PSAKD sebesar

0.180, KSDM sebesar 1.635, dan PTI sebesar 1.326 atau lebih kecil dari 10. Dari

hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi yang akan diuji

terbebas dari masalah multikolinearitas.

4.4.3 Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Pengujian dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola

tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada grafik plot

(scatter-plot) antara nilai prediksi variabel terkait (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi


(45)

Gambar 4.1. Grafik Scatter Plot Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat hasil pengujian yang dilakukan

menyimpulkan bahwa penyebaran plot-plot masing-masing variabel tidak

tertumpu pada satu titik atau tidak membentuk pola tersendiri melainkan

menyebar secara acak baik di atas ataupun di bawah nilai 0 sehingga model

regresi yang akan diuji terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

4.5 Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian awal terhadap data penelitian berikut akan

dilakukan uji hipotesis 1 dengan menggunakan analisis regresi berganda


(46)

a. Pengujian Hipotesis 1

1. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ( ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang

mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan

dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas

(Supranto, 2005, Gujarati, 2003). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan

1. Nilai koefsien determinasi yang kecil (mendekati nol) berati kemampuan

variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel

tak bebas amat terbatas. Nilaikoefisien determinasi yang mendekati satu

berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas.

Tabel 4.11. Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .758a .575 .546 2.529

a. Predictors: (Constant), PTI, PSAKD, KSDM

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.11, nilai koefisien determinasi terletak pada

kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar . Nilai

tersebut berarti Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber

Daya Manusia, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi mempengaruhi secara

simultan atau bersama-sama terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan


(47)

1. Uji Simultan (Uji-F)

Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara menyeluruh merupakan

suatu uji untuk menguji apakah seluruh koefisien regresi parsial secara

menyeluruh atau simultan sama dengan nol atau tidak (Gujarati, 2003, Supranto,

2005). Dengan kata lain, menguji apakah variabel Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel Penyusunan

Laporan Keuangan.

Cara pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai probabilitas dengan nilai tingkat signifikansi, yakni .

Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian

ini , maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas secara

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Jika nilai probabilitas

tingkat signifikansi , maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak

terdapat satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah.

Tabel 4.12. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 380.397 3 126.799 19.825 .000b

Residual 281.416 44 6.396

Total 661.813 47

a. Dependent Variable: KLKPD

b. Predictors: (Constant), PTI, PSAKD, KSDM


(48)

Tabel 4.12. menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar 19.825 > F tabel

2.82 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa secara bersama-sama variabel penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah, kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi

dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Uji Parsial (Uji-t)

Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan suatu

uji untuk menguji apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu

bernilai nol atau tidak (Gujarati, 2003, Supranto, 2005).

Tabel 4.13. Uji Parsial (Uji-t)

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai probabilitas atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni . Jika nilai

probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini

, maka nilai koefisien regresi parsial . Hal ini berarti pengaruh

antara variabel bebas terhadap variabel Penyusunan Laporan Keuangan tidak

signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%. Namun jika nilai

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.427 5.412 .264 .793

PSAKD .567 .116 .589 4.904 .000

KSDM .201 .147 .172 1.367 .178


(49)

probabilitas < tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi

parsial . Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

Penyusunan Laporan Keuangan signifikan secara statistik pada tingkat

signifikansi 5%.

Hasil t hitung yang ada selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel, untuk

kesalahan 5 % uji dua pihak dan dk = n – 4 = 48, maka diperoleh t tabel = 2,01536.

Berdasarkan hasil Tabel 4.13, uji hipotesis yang telah dilakukan, terlihat

model regresi penelitian adalah sebagai berikut:

Ŷ = 1,427 + 0,567X1 + 0,201X2 + 0,187X3 + e

Secara parsial, pengaruh masing-masing variabel independen dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. PSAKD mempunyai t hitung = 4,904 > t tabel = 2,01536 dan memiliki nilai

signifikansi = 0,000 < α = 5% maka dapat disimpulkan penerapan sistem akuntansi keuagan daerah pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

b. KSDM mempunyai t hitung = 1,367 < t tabel = 2,01536 dan memiliki nilai

signifikansi = 0,178 > α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa KSDM berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

c. PTI mempunyai t hitung = 1,1036 < t tabel = 2,01536 dan memiliki nilai


(50)

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

b. Pengujian Hipotesis 2

Variabel Moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah

hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Syafrizal:2014). Menurut

Ghozali (2013) menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel

moderating, yaitu: (1) uji interaksi (MRA), (2) uji nilai selisih mutlak, dan (3) uji

residual. Dalam penelitian ini digunakan ujiinteraksi (MRA). Moderated

Regression Analysis (MRA) atau uji Intraksi menggunakan pendekatan analitik

yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol

pengaruh variabel mediator.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji intraksi. Pengujian hipotesis 2

ini dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating yang dilakukan

dengan menggunakan metode uji intraksi.

Tabel 4.14 Uji Signifikansi Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap KLPD

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 18.455 16.127 1.144 .259

PSAKD .295 .363 .306 .812 .421

KO -.235 .505 -.372 -.466 .643

Moderat .010 .011 .844 .852 .399

a. Dependent Variable: KLKPD


(51)

Diketahui berdasarkan Tabel 4.14. nilai Sig. dari intraksi X1.X4 adalah

0,399, yakni lebih besar dari α = 0,05. Hal ini berarti variabel komitmen organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara penerapan sistem akuntansi

keuangan daerah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji intraksi. Pengujian hipotesis 2

ini dilakukan untuk melihat pengaruh kapasitas sumber daya manusia dengan

komitmen organisasi sebagai variabel moderating yang dilakukan dengan

menggunakan metode uji intraksi.

Tabel 4.15 Uji Signifikansi Komitemen Organisasi dalam Memoderasi Kapasitas Sumber Daya Manusia terhadap KLPD

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 36.723 20.232 1.815 .076

KO -.347 .595 -.549 -.584 .562

Moderat .019 .020 1.280 .948 .348

KSDM -.219 .716 -.187 -.306 .761

a. Dependent Variable: KLKPD

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Diketahui berdasarkan Tabel 4.16. nilai Sig. dari intraksi X2.X4 adalah

0,348, yakni lebih besar dari α = 0,05. Hal ini berarti variabel komitmen organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara kapasitas sumber daya

manusia dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji intraksi. Pengujian hipotesis 2


(52)

komitmen organisasi sebagai variabel moderating yang dilakukan dengan

menggunakan metode uji intraksi.

Tabel 4.16 Uji Signifikansi Komitemen Organisasi dalam Memoderasi Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap KLPD

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 79.679 38.402 2.075 .044

KO -1.549 1.080 -2.448 -1.434 .159

PTI -1.602 1.208 -1.008 -1.327 .191

Moderat .057 .034 3.572 1.692 .098

a. Dependent Variable: KLKPD

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Diketahui berdasarkan Tabel 4.17. nilai Sig. dari intraksi X3.X4 adalah

0,098, yakni lebih besar dari α = 0,05. Hal ini berarti variabel komitmen organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara pemanfaatan teknologi

informasi dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4.6 Pembahasan

berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan melalui berbagai pengujian

diatas, dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh variabel independen dan dependen

serta variabel moderating adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(53)

4,904 > t tabel = 2,01536 dan memiliki nilai signifikansi = 0,000 < α = 5%

maka dapat disimpulkan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuahan Batu Selatan. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian Permadi (2013) yang menjelaskan

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh positif dengan

statistik yang signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah.

Kapasitas Sumber Daya Manusia mempunyai t hitung = 1,367 < t tabel

= 2,01536dan memiliki nilai signifikansi = 0,178 > α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Kapasitas Sumber Daya Manusia berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Hasil penelitian ini tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Soimah (2014) yang menunjukkan

bahwa variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia mempunyai pengaruh

positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.

Pemanfaatan Teknologi Informasi mempunyai t hitung = 1,036 < t tabel

= 2,01536dan memiliki nilai signifikansi = 0,306 > α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Hasil penelitian ini tidak sesuai


(54)

bahwa variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi mempunyai pengaruh

positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.

b. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Komitmen

Organisasi Sebagai Variabel Moderating.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan

uji intraksi dapat diketahui bahwa komitmen organisasi tidak mampu

untuk memoderasi hubungan antara penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil yang

ditunjukkan pada Tabel 4.15. nilai sig. dari intraksi X1.X4 sebesar 0,399 >

α = 0,05 yang berarti variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan dan tidak mampu memoderasi hubungan antara penerapan

sistem akuntansi keuangan daerah dan kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

c. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai

Variabel Moderating.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan

uji intraksi dapat diketahui bahwa komitmen organisasi tidak mampu

untuk memoderasi hubungan antara kapasitas sumber daya manusia dan

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil yang ditunjukkan pada

Tabel 4.16. nilai sig. dari intraksi X2.X4 sebesar 0,348 > α = 0,05 yang berarti variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan dan


(55)

tidak mampu memoderasi hubungan antara kapasitas sumber daya manusia

dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

d. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai

Variabel Moderating.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan

uji intraksi dapat diketahui bahwa komitmen organisasi tidak mampu

untuk memoderasi hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dan

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil yang ditunjukkan pada

Tabel 4.17. nilai sig. dari intraksi X3.X4 sebesar 0,098 > α = 0,05 yang berarti variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan dan

tidak mampu memoderasi hubungan antara pemanfaatan teknologi


(56)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komitmen Organsasi sebagai Pemoderasi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhan

Batu Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Darah

kabupaten Labuhan Batu Selatan. Namun, secara parsial ketiga variabel bebas

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya

manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi masing-masing berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan.Secara Simultan Penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi. Namun, hanya varabel penerapan sistem

akuntansi keuangan daerah yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangakan, Variabel kapasitas Sumber

daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh


(57)

2. Komitmen Organsisasi yang berperan sebagai variabel moderating dinyatakan Tidak mampu memoderasi hubungan antara Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Komitmen Organsisasi yang berperan sebagai variabel moderating dinyatakan Tidak mampu memoderasi hubungan antara kapasitas sumber daya manusia

dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Komitmen Organsisasi yang berperan sebagai variabel moderating dinyatakan Tidak mampu memoderasi hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi

dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka disarankan:

1. Penelitian ini dapat dikembangkan oleh praktisi dan akademisi sebagai bahan masukan untuk mendesain kinerja, dengan menanyai langsung atau dengan

data sekunder agar data diperoleh lebih akurat.

2. Perlu dilanjutkan kembali penelitian di bidang yang sama dengan merubah variabel moderatingnya.

3. Berdasarkan keterbatasan penelitian, perlu dilakukan penelitian ulang denganmenambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja pada


(58)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna karena memiliki keterbatasan

penelitian, diantaranya:

1. Menggunakan metode survei berupa kuesioner dan tidak melakukan

wawancara secara langsung. Hal ini menyebabkan data yang diperoleh hanya

melalui instrumen tertulis, sehingga salah persepsi terhadap pertanyaan dalam

kuesioner bisa terjadi.

2. Responden dalam penelitian ini hanya terbatas pada pembuat laporan keuangan

dan kasubbag keuangan/pejabat penatausahaan keuangan sehingga hanya

didapatkan hasil penelitian dari persepsi dari pemerintah daerah sebagai


(59)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Entitas

Dalam teori entitas yang dikemukakan oleh Paton (Suwardjono, 2005),

dinyatakan bahwa organisasi dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan

usaha ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas nama sendiri, dan

kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana

dalam organisasi dan kesatuan ekonomi tersebut menjadi pusat perhatian

atau sudut pandang akuntansi. Dari perspektif ini, akuntansi berkepentingan

dengan pelaporan keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik. Kesatuan usaha

merupakan pusat pertanggungjawaban dan laporan keuangan merupakan

medium pertanggungjawabannya.

Dalam mekanisme keuangan negara di Indonesia, teori ataupun konsep

entitas telah diaplikasikan. Istilah entitas pelaporan masuk dalam khasanah

perundang-undangan melalui penjelasan pasal 51 ayat (2) dan ayat (3) dari

Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang

berbunyi: tiap-tiap kementerian negara/lembaga merupakan entitas pelaporan

yang tidak hanya wajib menyelenggarakan akuntansi, tetapi juga wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.


(60)

pemerintahan dibakukan dan dipertegas eksistensi Entitas Pelaporan dan

Entitas Akuntansi, sebagai berikut:

1. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan

keuangan.

2. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang, dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan

menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

Satuan kerja sebagai unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja

atau mengelola barang merupakan entitas akuntansi yang wajib

menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, dan secara periodik

menyiapkan laporan keuangan menurut standar akuntansi pemerintahan.

Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang

kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan

keuangan oleh entitas pelaporan.

Setiap unit pemerintah dapat ditetapkan menjadi suatu entitas akuntansi

apabila unit yang dimaksud mengelola anggaran sebagaimana yang dimaksud

dalam PSAP 11 paragraf 15 yang mengatakan: ”Entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan

sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada


(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

...

i

DAFTAR TABEL

...

iii

DAFTAR GAMBAR

...

iv

DAFTAR LAMPIRAN

...

v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Teori Entitas ... 10

2.2 Sistem Akuntansi ... 12

2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) ... 12

2.3.1 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas ... 14

2.3.2 Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas... 15

2.3.3 Prosedur Akuntansi Aset Tetap ... 16

2.3.4 Prosedur Akuntansi Selain Kas ... 17

2.4 Sistem dan Prosedur Pencatatan... 17

2.4.1 Sistem Pencatatan ... 17

2.4.2 Prosedur Pencatatan ... 19

2.5 Sistem Pengakuan / Dasar Akuntansi ... 21

2.6 Kapasitas Sumber Daya Manusia ... 23

2.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 25

2.8 Komitmen Organisasi ... 26

2.9 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah……….. 27

2.10 Komponen Laporan keuangan Pemerintah Daerah ... 28

2.11 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah daerah ... 29

2.12 Peneliti Terdahulu ... 30

2.13 Kerangka Konseptual ... 37


(2)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 41

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 41

3.2.1 Variabel Independen ... 41

3.2.1.1 Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1) ... 41

3.2.1.2 Kapasitas Sumber Daya Manusia (X2) ... 42

3.2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3)... 42

3.2.2 Variabel Moderasi………43

3.2.2.1 Komitmen Organisasi ( Z )……….43

3.2.3 Variabel Dependen ... 45

3.2.3.1 Kualitas laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) ... 45

3.3 Populasi dan Sampel... 48

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 50

3.5 Metode Analisis Data ... 51

3.5.1 Uji Kualitas Data... 51

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 52

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

3.5.4 Analisis Regresi dengan Varaibel Moderating ... 54

3.5.5 Pengujian Hipotesis... 54

4.1 Hasil Penelitian ... 56

4.1.1 Deskripsi Data ... 56

4.1.1 Gambaran Umum Responden ... 57

4.2 Pengujian Kualitas Data ... 59

4.2.1 Pengujian Validitas Data ... 59

4.2.2 Pengujian Realiabilitas ... 60

4.3 Analisa Statistik Deskriftif ... 61

4.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 62

4.4.1 Pengujian Normalitas Data ... 62

4.4.2 Pengujian Multikolinearitas ... 63

4.4.3 Pengujian Heteroskedastisitas ... 64

4.5 Pengujian Hipotesis ... 65


(3)

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 78


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Daftar Opini Pemda Tahun 2012-2014

Se Sumatera Utara ... 6

2.1. Perbandingan Komponen Laporan Keuangan ... 29

2.2. Peneliti Terdahulu ... 35

3.1 Operasional Variabel ... 46

3.2 Populasi Penelitian ... 49

4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 56

4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 57

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan... 58

4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 58

4.6 Hasil Uji Validitas ... 59

4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 60

4.8 Analisis Statistik Deskriptif ... 61

4.9 Hasil Pengujian Kolmogorov;Smirnov ... 62

4.10 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 63

4.11 Uji Koefesien Determinasi ... 66

4.12 Uji Signifikansi Secara Simultan ... 67

4.13 Uji Secara Parsial ... 68

4.14 Uji Signifikansi Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Pengaruh PSAKD terhadap KLPD ... 70

4.15 Uji Signifikansi Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Pengaruh KSDM terhadap KLPD ... 71

4.16 Uji Signifikansi Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Pengaruh PTI terhadap KLPD ... 72


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 37 4.1 Scatterplot ... 65


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Halaman

1. Distribusi Penyebaran Kuesioner ...

82 2. Kuesioner Penelitian ...

83 3. Data Mentah Hasil Jawaban Responden ...

89 4. Surat Permohonan research/ survey dan Rekomendasi


Dokumen yang terkait

Analisis Hubungan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kualitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 2 9

Pengaruh Sistem Pengendalian Internpemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan Pengawasan Keuangan D

2 10 96

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

0 8 129

PENDAHULUAN Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda), Kualitas Sumber Daya Manusia, Dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Penelitian pada Pemerintah Kabupaten Tegal).

0 3 11

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG.

2 11 51

Kemampuan Komitmen Organisasi dan Sistem Pengendalian Intern Memoderasi Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem.

1 2 49

Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung.

7 17 45

Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi atas Persepsi Para Pengelola keuangan dan Akuntansi di lingkungan

0 0 20

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 14

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

0 0 94