Dalam kenyataannya, frekuensi yang dipancarkan oleh BTS tidak mampu mengcover seluruh area. Gedung-gedung tinggi serta dataran yang tidak rata pun
jadi beberapa penyebab jangkauan BTS menjadi terbatas. Drive test digunakan untuk mengecek kekuatan sinyal, daya terima, tingkat kegagalan akses
originating dan terminating, tingkat panggilan yang gagal drop call yang dipancarkan oleh BTS ataupun antena indoor. Kegiatan drive test harus dilakukan
secara berkala dan berkesinambungan untuk menjamin kualitas jaringan yang baik, yang pada akhirnya demi untuk kepuasan pelanggan dalam
berkomunikasi[1].
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah Tugas Akhir adalah : 1.
Apa prinsip kerja sistem jaringan seluler indoor secara umum. 2.
Apa karakteristik propagasi sistem komunikasi jaringan indoor.
3. Bagaimana pengukuran Link Budget yaitu EIRP, Loss, RSL secara umum
dan sederhana pada jaringan Indoor secara matematis. 4.
Bagaimana perbandingan analisis perhitungan link budget dengan hasil
Walk Test dalam gedung.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk menganalisa kualitas transmisi sinyal berdasarkan rancangan link budget yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sistem kerja yang baik dan mengacu pada standar performansi yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis akan membatasi masalah sebagai berikut :
1. Hanya membahas konsep jaringan seluler indoor secara umum. 2.
Membahas Parameter–parameter Link Budget EIRP , RSL dan FSL jaringan seluler indoor.
3. Hanya melakukan Pengukuran dan perhitungan Link Budget EIRP , RSL
dan FSL jaringan seluler indoor.
1.5 Metode Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca dan mengumpulkan teori – teori
dasar serta teori pendukung yang berhubungan dengan Tugas Akhir, baik yang dimiliki oleh penulis maupun dari buku – buku referensi, situs–situs
dari internet dan lain –lain. 2.
Diskusi, yaitu berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU mengenai masalah-
masalah yang timbul selama penulisan Tugas Akhir berlangsung. 3.
Melakukan penelitian Drive Test di Gedung Millenium Plaza Medan. 4.
Studi Perhitungan, yaitu melakukan perhitungan link budget perencanaan sistem jaringan seluler indoor.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II SISTEM KOMUNIKASI
SELULER INDOOR
Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar dan karakteristik komunikasi seluler indoor secara umum.
BAB III PERENCANAAN SELULER
INDOOR
Bab ini membahas mengenai perencanaan perhitungan parameter link budget indoor EIRP, RSL dan Walk Test.
BAB IV ANALISIS PERENCANAAN
LINK BUDGET PADA
JARINGAN SELULER INDOOR
Bab ini berisikan hasil pengukuran yang telah dilakukan, perhitungan link budget indoor dan perbandingan perhitungan link
budget dengan walk test.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran sebagai penutup dari keseluruhan penulisan Tugas Akhir .
Universitas Sumatera Utara
BAB II KOMUNIKASI SELULER
INDOOR 2.1 Umum
Komunikasi jaringan indoor merupakan suatu sistem yang diterapkan dalam gedung untuk mendukung sistem luar gedung makrosel dan mikrosel
outdoor dalam memenuhi layanan seluler dan wireless. Perencanaan sel dalam gedung Indoor coverage meliputi perencanaan area cakupan sesuai dengan
komitmen area, kapasitas trafik sesuai kebutuhan dan kualitas sinyal yang memuaskan pelanggan, dan dengan interferensi yang kecil.
Pemenuhan akan kebutuhan sinyal dalam gedung sudah merupakan sebuah kebutuhan mendasar. Aplikasi sistem ini sangat populer dikota megapolitan
dimana banyak bangunan superblock terintegrasi, gedung tinggi, tunnel dimana kondisi di dalam gedung tersebut sangat sulit menerima sinyal dari tower
telekomunikasi bahkan tidak dapat menerima sinyal sama sekali. Prinsip kerja sistem ini secara sederhana adalah memanfaatkan sistem
distribusi antena indoor untuk mendistribusikan sinyal dari BTSRepeater, sehingga semua sisi bangunan dapat terjangkau sinyal dengan baik. Secara
sederhana, sebuah sistem Indoor coverage terdiri atas dua bagian yaitu yang pertama adalah sumber sinyal Macrocell BTS, Picocell BTS, Repeater. Dan yang
kedua adalah Distributed Antenna System yaitu Passive Distribution Mode, Active Distribution Mode, Optical Fiber Distribution Mode, Leaky Cable Distribution
Mode.
Universitas Sumatera Utara
Aplikasi In-building coverage sangat variatif dan spesifik mengikuti kebutuhan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan
konsumen disetiap gedung yang unik. Dampak positifnya, berbagai kemajuan telah dicapai dalam rekayasa RF Design, dan perkembangan teknologi perangkat
terintegrasi yang mendukung aplikasi multi-sistem, multi-carrier dan multi- band[1].
2.2 Sistem Komunikasi Jaringan Indoor