Perencanaan Seluler Indoor Studi Perencanaan Sistem Jaringan Seluler Indoor

kaitannya dengan pelemahan propagasi. Variabilitas ini menghasilkan brown log- normal yang bayang-bayang Distribusi Gaussian dalam dB, yang dimana maksud dari pathloss itu adalah characterised oleh suatu harga rata-rata bergantung jarak dan suatu simpangan[11].

3.3 Perencanaan Seluler Indoor

Dalam perencanaan sistem jaringan seluler indoor yang harus dilakukan adalah[11]: a. Sistem Antena Menentukan sistem antena, konfigurasi antena, memaksimalkan cakupan desain sesuai area yang direncanakan coverage desain , membuat skema desain schematik desain . Untuk perencanaan di dalam ruangan, biasanya dipakai dua jenis antena seperti antena omnidirectional dan antena directional. Antena omnidirectional sendiri ditempatkan diatap ruangan sedangkan antena directional untuk pemasangan di dinding. Dalam penelitian ini penulis menggunakan antena omnidirectional buatan kathrein dengan Gain sebesar 2 dbi. Penempatan antena baik itu di atas atap maupun di dinding harus memastikan cakupan yang baik disamping memastikan jarak yang aman antara user dengan Electromagnetic Radiation EMR yang dipancarkan antena. b. Konfigurasi Antena Konfigurasi antena untuk sistem antena indoor dapat dibedakan ke dalam empat kategori, yaitu antena terintegrasi, distribusi antena dengan jaringan kabel coaxial, radiasi leaking kabel, penyaluran antena dengan jaringan fiber optik. Sistem antena terdistribusi akan memberikan solusi yang baik dalam Universitas Sumatera Utara menjangkau area. Sistem antena terdistribusi ini terbagi dalam dua bagian yakni antena distribusi aktif dan pasif. Perbedaannya terletak pada kelebihannya di dalam jangkauan, dimana antena distribusi aktif memiliki peralatan aktif seperti bidirectional amplifier BDA yang berfungsi untuk menguatkan sinyal. Sebagai contoh tahapan di dalam merancang antena indoor dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang akan menunjukkan konfigurasi instalasi peralatan dalam ruangan meliputi antena donor, antena coverage, repeater, splitter maupun lokasi antena serta jalur kabel yang dipakai[11]. Gambar 3.1 Konfigurasi Instalasi Peralatan dalam Ruangan c. Coverage Desain Cakupan area Coverage area jelas akan mempengaruhi jumlah antena dan material pendukung lainnya. Untuk penentuan area cakupan sistem yang akan dipasang, dibutuhkan plot area untuk memutuskan area mana yang akan dicakupi. Setelah area cakupan disetujui maka dirancanglah penempatan antena dan jalur distribusinya untuk memenuhi area tersebut. Setiap penempatan antena harus diperhatikan supaya dapat diperolehnya area cakupan yang maksimum. Universitas Sumatera Utara d. Design RF untuk Sistem Jaringan Indoor Tujuan utama dari desain RF untuk sistem komunikasi indoor adalah bagaimana cara mendistribusikan daya dari BTS ke setiap antena pada setiap lantai dalam bangunan, dimulai dari daya keluaran dari BTS, dan kemudian ke redaman sepanjang jalur kabel. Setelah posisi antena dan jalur feeder ditentukan.

3.4 Link Budget Seluler Indoor