Loss Studi Perencanaan Sistem Jaringan Seluler Indoor

2.6 Loss

Loss jaringan seluler indoor dapat dilihat dari spesifikasi material yang digunakan. Loss ini berpengaruh terhadap sinyal output antena dan besarnya throughput data yang diterima oleh user di dalam gedung dengan menggunakan antena microcell dimana antena mempunyai nilai EIRP dan semuanya tergantung dari material yang digunakan. Untuk mendapatkan hasil perhitungan Link Budget diperlukan adanya beberapa komponen Loss yang terdapat pada jaringan GSM indoor yaitu[6] : 1. Panjang Kabel Feeder coaxial Cable dan 2. Jumper loss yang dibutuhkan. Setiap kabel baik dari segi jenis dan juga merk mempunyai rugi-rugi loss yang berbeda-beda. Semakin besar diameter kabel yang dipakai, maka rugi-rugi loss yang didapat semakin kecil dan secara tidak langsung akan mempengaruhi daya yang dipancarkan oleh antena. Kabel yang digunakan pada perencanaan cakupan indoor adalah kabel koaksial, ½” dan 78”. Jumper berfungsi untuk menghubungkan antara feeder kabel dengan antena. Pada ujung-ujung kabel jumper yang elastis terdapat sebuah konektor. Untuk Besarnya nilai redaman pada masing-masing kabel dapat dilihat pada Tabel 2.3[6]. Tabel 2.3 Redaman Pada Cabel Coaxial dan Jumper Tipe Kabel Panjang Kabel Nilai Loss Total Loss ½ 50 m 7,12 dBm 7,0225 dB 78 50 m 4,72 dBm 10,593 dB Jumper ½ 1 m 1 dBm 1 dB Σ Feeder dan Jumper Loss 18,6155 dB Universitas Sumatera Utara BAB III PERENCANAAN SELULER INDOOR 3.1 Umum Pada umumnya sebuah gedung perkantoran, mal atau hotel mempunyai ketebalan dinding yang berbeda beda. Semakin tebal dinding, maka komunikasi yang diharapkan akan mengalami gangguan, karena cakupan tidak dapat dijangkau oleh jaringan outdoor. Propagasi indoor berbeda dengan propagasi outdoor yang memiliki beberapa faktor untuk mendapatkan kualitas sinyal yang diharapkan antara lain ketebalan dari dinding suatu gedung, bentuk ruang, difraksi, pantulan. Maka dibutuhkan suatu perencanaan yang matang untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik sehingga dapat memuaskan para pelanggan.

3.2 Pertimbangan Dasar Perencanaan Sistem Indoor