Teknik Analisis Bahan Hukum
21
Pada masa rezim orde baru, isu HAM tidak pernah berkembang bahkan mengalami stagnasi. Bahkan sejumlah pelanggaran HAM hingga pelanggaran
HAM berat juga terjadi di periode kepemimpinan ini. Angin segar perubahan mulai terlihat pada masa transisi di bawah
kepemimpinan BJ Habibie. Rencana pemajuan HAM yang disusun sudah masuk pada ranah status hukum HAM. Sehingga perdebatan bukan lagi soal-soal
konseptual berkenaan dengan teori HAM, tetapi sudah mengarah pada basis hukumnya, apakah ditetapkan melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat TAP MPR atau dimasukkan dalam Undang-undang Dasar Nergara Republik Indonesia Tahun 1945.
3
Pada tanggal 5 Agustus 1998 terbitlah TAP MPR Republik Indonesia Nomor XVIIMPR1998 tentang Hak Asasi Manusia.
4
Isi dari TAP MPR tersebut adalah menugaskan kepada lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur pemerintah, untuk menghormati, menegakkan dan
menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh rakyat Indonesia, serta segera meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-
bangsa mengenai HAM.
5
Salah satu bukti pemajuan HAM era kepemimpinan B.J. Habibie adalah diterbitkannya Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum dan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Amandemen ke II UUD 1945 dilakukan pada era pemerintahan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid kemudian menjadi tonggak sejarah penting.
3
Rhona K.M. Smith, Op.cit, h. 242.
4
http:www.komnasham.go.idsitesdefaultfilesdokumentap-mpr-xvii-1998-hak-asasi- manusia_0.pdf
5
Lihat Pasal 1 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVIIMPR1998 tentang Hak Asasi Manusia.
22
Penambahan bab X UUD 1945 tentang HAM menambah terjaminnya hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya untuk rakyat. Dengan dinyatakannya HAM
dalam konstitusi menjadikan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.