27
2.2. Penyebaran Jemaat Ahmadiyah di Indonesia
2.2.1. Sejarah Awal Masuknya Jemaat Ahmadiyah di Indonesia
Nama Ahmadiyah bukanlah nama yang tidak memiliki makna. Nama Ahmadiyah berasal dari bahasa Arab yakni yang terpuji karena kejujuran dan
keluhuran moral yang bersangkutan.
8
Ahmadiyah adalah suatu sekte messiah dalam Islam.
9
Ahmadiyah merupakan gerakan keagamaan yang didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1989.
10
Ahmadiyah tidaklah berbeda dengan organisasi gerakan keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama yang menggunakan kitab suci yang sama dengan agama Islam pada umumnya dan masih menggunakan Kalimah Syahadat
Laa ilaha Illallah, Muhammadur-rasulullah yang artinya tiada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah rasul allah.
11
Secara umum dikenal bahwa Ahmadiyah terdiri dari dua kelompok yaitu Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiyah Lahore. K
eberadaan Ahmadiyah sudah ada sebelum Negara Indonesia merdeka.
12
Bahkan tidak sedikit kaum Ahmadi Indonesia yang ikut berjuang untuk meraih kemerdekaan.
13
Sejumlah pengikut Jemaat Ahmadiyah juga turut membantu perjuangan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Tercatat R. Muhyiddin merupakan
pengikut Jemaah Ahmadiyah yang dibunuh oleh Belanda pada tahun 1946.
14
Selain itu, dikenal pula Maulana Abdul Wahid dan Maulana Ahmad Nurudin
8
Tim SETARA Institute dan Hasibullah Sastrawi, op.cit, h. 13.
9
M. A. Suryawan,2005, Bukan Sekedar Hitam Putih: Kontroversi Pemahaman Ahmadiyah, cet.I, Azzahra Publishing,Tangerang, h. 6.
10
Tim SETARA Institute dan Hasibullah Sastrawi, op.cit, h. 12.
11
Ibid, h.12-13.
12
http:www.kompasiana.comafriadiocujemaat-ahmadiyah-krucil-banjarnegara-jawa- tengah_54f929f5a333112b058b476e
, diunduh tanggal 28 Agustus 2015.
13
Tim SETARA Institute dan Hasibullah Sastrawi, 2011, Ahmadiyah Dan KeIndonesiaan Kita, Pustaka Masyarakat Setara, tanpa tempat terbit, h.12
14
Ibid.
28
sebagai penyiar radio yang menyampaikan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.
15
Masing-masing kelompok Ahmadiyah juga membentuk organisasi. Ahmadiyah Qadian dengan Jemaat ahmadiyah Indonesia selanjutnya disingkat
dengan JAI yang mendapatkan badan hukum melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: JA 52313 tgl. 13-3-1953. Ahmadiyah
Lahore membentuk organisasi yang bernama Gerakan Ahmadiyah Indonesia yang mendapat badan hukum nomor IX tanggal 30 April 1930.
16
Sejarah masuknya Ahmadiyah Qaidan ke Indonesia tidak lepas dari peran tiga pemuda yang berasal dari pulau sumatra yaitu Abu Bakar Ayyub, Ahmad
Nuruddin, dan Zaini Dahlan.
17
Awalnya mereka akan berangkat ke Mesir, karena saat itu Kairo sebagai pusat studi Islam, keinginan tersebut urung dilakukan
karena guru mereka menyarankan agar pergi India dengan pertimbangan bahwa negara di Asia selatan tersebut mulai menjadi pusat pemikiran modernisasi
Islam.
18
hingga akhirnya pemuda itu pun tiba di kota Lahore dan bertemu dengan Anjuman Isyaati Islam, atau dikenal dengan nama Ahmadiyah Lahore.
19
Pada perkembangan selanjutnya, tiga pemuda itu memutuskan untuk belajar Madrasah Ahmadiyah yang kini disebut jamiah Ahmadiyah.
20
Merasa
15
Ibid.
16
https:id.wikipedia.orgwikiAhmadiyyahAhmadiyah_menurut_pengikutnya diakses
pada tanggal 13 Agustus 2015.
17
Ibid., h.16.
18
http:www.wikiwand.comidAhmadiyyah diakses pada tanggal 29 Agustus 2015.
19
Tim SETARA Institute dan Hasibullah Sastrawi, op.cit, h. 16.
20
Ibid.
29
puas dengan pengajaran di sana, ketiganya mengundang rekan-rekan pelajar di Sumatera Tawalib untuk belajar di Qadian.
21
Atas permohonan mereka kepada Khalifatul Masih II, maka dikirimlah utusan pertama Jemaat Ahmadiyah ke Indonesia pada tahun 1925 Yaitu
Hz.Mlv.Rahmat Ali ra.
22
Dari Aceh Maulana Rahmat Ali Haot menuju ke Jakarta untuk mengembangkan ajaran ahmadiyah. Perkembangan Ahmadiyah tumbuh
semakin cepat sehingga dibentuklah Pengurus Besar PB Jemaat Ahmadiyah dan menjadikan R. Muhyiddin sebagai ketua pertamanya.
23
Pada tanggal 13 Maret 1953 keberadaan Jemaat Ahmadiyah telah disahkan di Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor J.A.52313 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 26 tanggal 31 Maret 1953.
24
Surat keputusan dari Menteri Kehakiman tersebut adalah bukti kuat bahwa Jemaat Ahmadiyah bukanlah Jemaat yang ilegal.
Ahmadiyah di Indonesia juga bukan ajaran yang sesat karena Ajaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia berasaskan Pancasila sebagaimana dinyatakan dalam Pasal
2 Anggaran Dasar selanjutnya disingkat dengan AD Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
25
Bahkan Surat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta Pusat Nomor 0628Ket1978 yang ditujukan kepada Noertolo, S.H yang menjabat sebagai
21
Ibid.
22
http:www.alislam.orgIndonesialatar.htmlAhmadiyah diakses tanggal 29 agustus
2015
23
Tim SETARA Institute dan Hasibullah Sastrawi, op.cit, h.17.
24
H. Munasir Sidik, 2008, Dasar-Dasar Hukum Dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah, cet. II, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Jakarta, h.35.
25
Ibid.,h.35.
30
Wakil Ketua Ahmadiyah Indonesia, menegaskan status Jemaat Ahmadiyah sebagai sebagai Badan Hukum berdasarkan Statsblaad 1870 No. 64.
26
Pada tanggal 5 juni 2003 Direktorat Hubungan Kelembagaan Politik Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia telah mengakui keberadaan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia dengan sifat kekhususan kesamaan agama Islam. Hal itu dapat dilihat pada Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi
dengan Nomor Inventarisasi: 75 D.I VI 2003.
27
Dari sifatnya, Jemaat ahmadiyah merupakan organisasi kerohanian dan bukan organisasi politik dan tidak memiliki tujuan-tujuan politik.
28
Hal itu dapat dilihat dalam Pasal 3 2 AD Jemaat Ahmadiyah Indonesia bahwa tujuan Jemaat
Ahmadiah Indonesia adalah mengembangkan ajaran agama Islam, ajaran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasalam menurut Alquran, Sunnah dan Hadis, dan
membina dan memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa Serta meningkatkan kemampuan para anggotanya baik dalam bidang sosial, pendidikan, kebudayaan,
akhlak, amal bakti maupun kerohanian.
29
2.2.2 Munculnya Diskriminasi Terhadap Jemaat Ahmadiyah
Jemaat Ahmadiyah adalah salah satu kelompok minoritas yang mengalami diskriminasi sejak tahun 1980 melalui Fatwa Majelis Ulama Indonesia
selanjutnya disingkat dengan MUI yang ditandatangani Buya Hamka yang pada intinya menyatakan bahwa Ahmadiyah Qadian adalah aliran sesat. Menurut
penjelasan fatwa tentang aliran Ahmadiyah yang dikeluarkan MUI, Ahmadiyah
26
Ibid., h. 45.
27
Ibid., h. 49
28
Ibid., h.21.
29
Ibid., h.36.