17
Pendekatan sejarah dilakukan dengan menelaah latar belakang dan perkembangan materi yang diteliti.
30
Pendekatan ini penting digunakan karena untuk mengetahui relevansi ICCPR dalam melindungi kebebasan berfikir,
beragama, dan berkeyakinan khususnya bagi Jemaat Ahmadiyah. Pendekatan analisis dan konsep hukum digunakan untuk menganalisa
konsep hukum terkait hak kebebasan beragama dan berkeyakinan baik dari hukum nasional nya maupun hukum internasionalnya. Selain itu untuk mengetahui
konsep perlindungan HAM yang digunakan oleh Indonesia. Pendekatan perbandingan digunakan untuk membandingkan peraturan
hukum nasional yang berkaitan dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan hukum internasional yang juga mengatur hal tersebut. Pendekatan
perbandingan digunakan untuk mengetahui apakah terjadi kekosongan norma atau konflik norma dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait
perlindungan kebebasan berfikir, beragama, dan berkeyakinan.
1.8.3. Sumber Bahan Hukum
Berdasarkan atas penggunaan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dalam penelitian hukum normatif, masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut.
31
Bahan hukum primer adalah bahan hukum autoritatif, artinya mempunyai ototritas.
32
Bahan hukum primer terdiri atas asas dan kaidah hukum yang dapat berupa peraturan perundang-undangan dalam arti luas, perjanjian internasional,
30
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, op.cit, h.189
31
Fakultas Hukum Universitas Udayana, op.cit. h.76.
32
Peter Mahmud Marzuki, 2014, Penelitian Hukum, Cetakan Ke-7, Prenadamedia Grup, Jakarta, h. 181.
18
konvensi ketatanegaraan, putusan pengadilan, keputusan tata usaha negara, hukum adat tertulis dan tidak tertulis.
33
Dalam penulisan ini bahan hukum primer yang digunakan yaitu Universal Declaration of Human Rights, International Covenant
on Civil and Poltical Rights, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berguna untuk
memberikan peneliti semacam “petunjuk” ke arah mana peneliti melangkah.
34
Bahan hukum sekunder terdiri atas buku-buku hukum text book, jurnal-jurnal hukum, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media
massa, kamus dan ensiklopedi hukum beberapa penulis hukum menggolongkan kamus dan ensiklopedi hukum ke dalam bahan hukum tersier, dan internet
dengan menyebut nama situsnya.
35
Dalam penulisan ini menggunakan bahan hukum seperti putusan pengadilan, literatur-literatur, berita-berita yang relvan
untuk menjawab permasalahan yang ada pada skripsi ini.
1.8.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Sebagai suatu penelitian hukum normatif, pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan teknik studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier dan atau bahan non-hukum. Penelusuran bahan-bahan hukum tersebut dapat dilakukan
33
Fakultas Hukum Universitas Udayana, loc.cit.
34
Peter Mahmud Marzuki, op.cit, h.196.
35
Fakultas Hukum Universitas Udayana, loc.cit.