Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.
2. Teori Planetesimal
T.C.Chamberlain
dan
FR.Moulton
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi
tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut. Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa
Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut
menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.
3. Teori Pasang Surut
Sir James Jeans
dan
Harold Jeffreys
Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian berubah
menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
4. Teori Proto Planet
Carl Von Weizsacker
dan disempurnakan oleh
Gerard P. Kuiper
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada
saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan
panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan tersebut membeku menjadi planet dan
satelit.
C. PROSES PEMBENTUKAN JAGAD RAYA
1. Teori Keadaan Tetap
Fred Hoyle, Herman Bondi
, dan
Thomas Gold
Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh
materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai
secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.
2. Teori Ledakan Besar
George Gamow
Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat
Big Bang
dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang
disebut ‘ylem diucapkan ‘ailem’. Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan temperaturnya turun dari
milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan temperatur yang menurun, terbentuklah semua
unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.
3. Teori Berayun
Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya
gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanan.
Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :
1. Anggapan Antroposentris
Antroposentris berasal dari
anthropos
= manusia dan
centrum
= pusat yang beranggapan bahwa manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada waktu
manusia menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
2. Anggapan Geosentris
Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata
geo
= bumi dan
centrum
= pusat yang beranggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad
ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.
3. Anggapan Heliosentris
Heliosentris berasal dari kata
helios
= matahari dan
centrum
= pusat. Yang beranggapan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang menggantikan
kedudukan bumi sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno, Galileo, Johanes
Kepler, dan Isaac Newton.
D. TATA SURYA DAN JAGAD RAYA