18
rangkaian yang tidak terpisah dari proses terjadinya perjanjian jaminan fidusia. Selain itu, Pendaftaran Jaminan Fidusia merupakan perwujudan dari asas publisitas dan
kepastian hukum.
29
Jaminan Fidusia. Secara teoritis fungsi akta adalah untuk kesempurnaan perbuatan hukum formalitas causa dan sebagai alat bukti. probationis causa.
30
Jaminan Fidusia bersifat perorangan maksudnya adalah jaminan itu tidak memiliki hak kebendaan, tidak memiliki hak mendahului atas benda-benda tertentu. Jaminan
itu hanya menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap kekayaan debitur seumumnya.
31
2. Konsepsi
Konsepsi berasal dari bahasa Latin, concepto yang memiliki arti sebagai sesuatu kegiatan atau proses berfikir, daya berfikir khususnya penalaran dan
pertimbangan.
32
Konsepsi adalah salah satu bagian yang terpenting dari teori, konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu
yang konkrit, yang disebut juga dengan Operational definition.
33
Pemaknaan konsep terhadap istilah yang digunakan, terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk pengertian mengkonsumsikanya semata-mata kepada
29
Tan Kamello, Op.cit, hal. 213.
30
Sudikno Mertukusumo, Hukun Acara Perdata, Liberty, Yogjakarta, 1982, hal. 121-122.
31
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan Di Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, BPHN Departemen Kehakiman R.I, Jakarta, 1980, hal. 47.
32
Komaruddin, dan Yooke Tjuparmah Komarrudin, Kamus Istilah karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, Hal. 122
33
Bernard L. Tanya dkk, Teori Hukum: Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Penerbit Genta Publishing, Yogyakarta, 2010, hal 10
Universita Sumatera Utara
19
pihak lain, sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran, tetapi juga demi menuntun peneliti sendiri di dalam menangani rangkaian proses penelitian yang bersangkutan.
34
Konsepsi adalah salah satu bagian yang terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menghubungkan teori dan observasi, antara abstraksi dan
kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal khusus yang disebut defenisi operasional.
35
Konsep berasal dari bahasa latin, Conceptus yang memiliki arti sebagai suatu kegiatan atau proses berfikir, daya berfikir khususnya penalaran dan pertimbangan.
36
Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari suatu istilah yang dipakai untuk ditemukannya
suatu kebenaran dengan substansi yang diperlukan.
37
Beberapa serangkaian defenisi operasional dalam penulisan ini perlu dirumuskan antara lain sebagai berikut:
1. Fidusia adalah, pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda.
38
2. Jaminan adalah, kemampuan debitur untuk melunasi hutangnya kepada kreditur, yang dilakukan dengan cara menahan benda tertentu yang bernilai
34
Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal 107-108
35
Sumadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal. 3.
36
Qomaruddin dan Yooke Tjuparmah Komaruddin, Kamus Istilah karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hal 122.
37
Peter Mahmud marzuki, Penelitian Hukum Universitas Airlangga, Cetakan I, 2005, hal. 139.
38
Pasal 1 ayat 1, Undang-undang Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999.
Universita Sumatera Utara
20
ekonomis sebagai tanggungan atas pinjaman atau utang yang diterima debitur terhadap krediturnya.
39
3. Jaminan Fidusia adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang terdaftar maupun yang
tidak terdaftar, yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang tidak dapat dibebani Hak Tanggungan atau Hipotik.
4. Benda terdaftar adalah benda yang didaftarkan kepada instansi tertentu yang memiliki tanda bukti kepemilikan bisa berupa sertifikat ataupun tanda bukti
lain yang mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna. 5. Benda bergerak adalah benda yang karena sifatnya dapat dipindahkan atau
karena ditentukan undang-undang 6. Benda tidak bergerak adalah benda yang karena sifatnya tidak dapat
dipindahkan atau karena peruntukannya atau karena ditentukan undang- undang.
7. Benda bukan tanah adalah benda selain tanah baik yang sifatnya bergerak maupun tidak bergerak, berwujud maupun tidak berwujud, baik terdaftar
maupun tidak terdaftar. 8. Hak milik, adalah hak untuk menikmati kegunaan dengan leluasa dan bebas
serta berdaulat atas sesuatu benda zaak, dengan batas tidak melanggar
39
Racmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Cetakan II, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 66.
Universita Sumatera Utara
21
bertentangan dengan
Undang-undang atau
peraturan umum,
tidak mengganggu hak-hak orang lain.
40
9. Hutang adalah kewajiban debitur yang harus dibayar kepada kreditur dalam bentuk mata uang rupiah atau mata uang lainnya sebagai pelunasan kredit
akibat perjanjian kredit dengan Jaminan Fidusia. 10. Piutang adalah hak yang dimiliki oleh kreditur untuk menerima pembayaran
atas pelunasan hutang debitur. 11. Pemberi Jaminan Fidusia adalah orang atau badan usaha baik yang berbadan
hukum atau tidak yang memiliki benda yang akan dijadikan sebagai benda jaminan dalam Perjanjian Jaminan Fidusia.
12. Penerima Jaminan
Fidusia adalah
perorangan, Bank
atau Lembaga
Pembiayaan lainnya yang mempunyai piutang untuk sebagai pelunasan hutang pemberi fidusia kepada penerima fidusia yang mana pembayarannya
dijamin dengan benda Jaminan Fidusia dan harta kekayaan lainnya dari pemberi Jaminan Fidusia.
13. Debitur adalah orang pribadi atau badan usaha yang memiliki hutang kepada Bank atau Lembaga Pembiayaan lainnya karena perjanjian atau undang-
undang. 14. Kreditur adalah orang pribadi, pihak bank atau lembaga pembiayaan lainnya
yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang.
40
Komarandasasmita, Notaris II Contoh-Contoh Akta Otentik Dan Penjelasan, Ikatan Notaris Indonesia, Jawa Barat, 1990, Hal. 201.
Universita Sumatera Utara
22
15. Setiap orang adalah orang-perseorangan atau koorporasi. 16. Akta Jaminan Fidusia adalah akta Notaris yang berisikan pemberian Jaminan
Fidusia kepada kreditur tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan piutangnya. 17. Jaminan kebendaan merupakan hak mutlak atas suatu benda tertentu yang
dijadikan objek jaminan untuk suatu ketika dapat diuangkan bagi pelunasan atau pembayan hutang apabila debitur melakukan cidera janji.
18. Kreditur preferen adalah kreditur yang mempunyai hak yang didahulukan terhadap kreditur lainnya untuk mendapatkan pelunasan piutangnya atas hasil
eksekusi benda yang dijadikan objek Jaminan Fidusia. 19. Kreditur separatis adalah kreditur yang tidak mempunyai hak untuk
didahulukan terhadap piutangnya. 20. Asas publisitas adalah asas bahwa semua hak, baik Hak Tanggungan, Hak
Fidusia, dan Hipotik harus didaftarkan, hal ini bertujuan agar pihak ketiga dapat mengetahui bahwa benda yang yang dijaminkan sedang dilakukan
pembebanan jaminan. 21. Asas droit de suite atau zaaksgevolg, yaitu bahwa jaminan fidusia tetap
mengikuti benda yang menjadi objek jaminan fidusia dalam tangan siapapun benda tersebut berada.
41
22. Pendaftaran Jaminan Fidusia, adalah penyerahan dokumen awal berupa syarat-syarat pembuatan Akta Jaminan Fidusia oleh notaris yang telah
41
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993, hal.
10.
Universita Sumatera Utara
23
dilegalisasi kepada kantor pendaftaran fidusia dalam bentuk form yang berisi keterangan objek jaminan fidusia tersebut.
42
23. Sertifikat Jaminan
Fidusia adalah
Sertifikat Jaminan
Fidusia yang
mencantumkan irah-irah ”Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, mempunyai kekuatan eksekutorial yang kekuatannya sama dengan
keputusan hakim.
43
G. Metode Penelitian 1.
Jenis dan Sifat Penelitian
Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap
suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia. Dengan demikian metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
44
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengna mengkaji ketentuan perUndang-Undangan
yang berlaku mengenai perjanjian dan bahan hukum lainnya dibidang perikatan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, maksudnya adalah dari penelitian ini
diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan
42
Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan Perbankan, PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2011, hal. 88.
43
Gunawan Widjaja Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hal. 104 .
44
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, ANDI, Yogyakarta, 2000, hal. 4
Universita Sumatera Utara
24
yang akan diteliti. Analisis dilakukan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh dan akan dilakukan secara cermat bagaimana menjawab permasalahan dalam
menyimpulkan suatu solusi sebagai jawaban dari permasalahan tersebut.
45
2. Sumber Data