BAB III METODOLOGI PENELITAN
Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian. Metodologi penelitian ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, uji
coba kuesioner, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono 2012: 8 metode kuantitatif, diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu, yang teknik pengambilan sampel dilakukan secara random.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik. Hasil dari pengumpulan data diinterpretasikan
berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan. Pada penelitian ini, data-data yang telah dikumpulkan akan diinterpretasikan dengan teori-teori yang
berhubungan dengan layanan dasar bimbingan.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar yang mengajar di kelas 4-6 di kecamatan Bayat, Klaten. Jumlah subjek dalam pelitian ini sebanyak
33 orang guru Sekolah Dasar SD, yang mengajar di 11 sekolah. Rincian daftar nama sekolah dan subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
25
Tabel 1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Subjek Penelitian
No Nama Sekolah
Jumlah Subjek
1. SDN 1 Kebon
3 2.
SDN 2 Kebon 3
3. SDN Beluk
3 4.
SDN Nengahan 3
5. SDN Seban
3 6.
SD Kanisius 3
7. SDN 1
Banyuripan 3
8. SDN 2
Banyuripan 3
9. SDN 1
Jarum 3
10. SDN 1 Dukuh
3 11.
SDN 2 Dukuh 3
Jumlah 33
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
1. Kuesioner
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai keterlaksanaan layanan dasar bimbingan oleh guru kelas di
Sekolah Dasar SD. Menurut Sugiyono 2012: 142 angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada subjek untuk dijawab.
Pada penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Artinya, kuesioner disusun dengan menyediakan pilihan
jawaban lengkap sehingga subjek hanya tinggal memberikan centang √ pada kolom atau tempat yang sesuai. Skala tertutup dipilih atas
pertimbangan bahwa angket tertutup memudahkan responden untuk memilih serta adanya keseragaman jawaban Arikunto 2006: 152.
Kuesioner yang disusun berdasarkan aspek-aspek layanan dasar bimbingan menurut Yusuf dan Juntika 2006: 26-27.
2. Format Pernyataan Skala
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 2012: 93, skala Likert adalah skala
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Variabel yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Variabel dijabarkan kedalam indikator, kemudian indikator
dijadikan dasar dalam menyusun item-item instrumen.
Item-item pertanyaan atau pernyataan yang disusun terdiri atas dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan positif atau favorable dan pertanyaan
negatif atau unfavorable. Pernyataan positif atau favorable merupakan pertanyaan yang sesuai atau mendukung variabel yang diukur.
Pernyataan negatif atau unfavorable yaitu pernyataan yang tidak mendukung variebel yang akan diukur. Menurut Sugiyono 2012: 93
jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skalaLikert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,yang dapat
berupa kata-kata antara lain; Selalu SL, Sering S, Kadang-kadang KD, dan Tidak Pernah TP.
3. Penentuan Skor
Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian diolah dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang
telah dijawab oleh subjek. Skor akan dihitung secara statistik dengan memberikan nilai yang sesuai dengan jenis
pertanyaan. Pemberian skor dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Pemberian Skor dalam Skala Likert
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban Sangat
Sesuai Tidak
Sangat Tidak Sesuai SS
S Sesuai TS
Sesuai STS 1.
Favorabel 4
3 2
1 2.
Unfavorabel 1
2 3
4
D. Uji Coba Kuesioner 1. Validitas
Menurut Arikunto 2006: 168 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesanihan
suatu instrumen. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang
mempertanyakan kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti.
Pemerikasaan mengenai keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan ahli atau expert judment. Expert judment digunakan untuk
menelaah setiap butir item atau pertanyaan mengenai layanan bimbinngan. Hal ini bertujuan agar setiap item pertanyaan yang dibuat
tepat dengan aspek tujuan, bahan atau deskripsi, indikator dan jumlah pertanyaan setiap indikator, sehingga item
dinyatakan baik Nugiyantoro, 2009: 339. Validitas isi pada penelitian ini, dilakukan oleh Ibu Sugiyarti,
S.Pd.SD. selaku guru kelas V SDN 1 Kebon. Pemeriksaan dilakukan guna mendapatkan kualitas yang baik, dalam item-
item pertanyaan yang telah disusun. Kuesioner yang telah diuji oleh ahli, kemudian diujicobakan
kepada guru kelas 4-6 Sekolah Dasar SD Di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Guru yang mengisi kuesioner ini,
sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 12 sekolah. Rincian daftar subjek yang melakukan uji coba dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Subjek Uji Coba
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
1. SDN 1 Kebon
3 2.
SDN 2 Kebon 3
3. SDN Beluk
3 4.
SDN Nengahan 3
5. SDN Seban
3 6.
SD Kanisius 3
7. SDN 1
Banyuripan 3
8. SDN 2
Banyuripan 3
9. SDN 1
Jarum 3
10. SDN 1 Dukuh
3 11.
SDN 2 Jarum
3 12.
SDN 2 Dukuh 3
Jumlah 36
Selanjutnya peneliti menggunakan bantuan program komputer Statistical Product and Service Solution SPSS 16.0 for
Window, untuk memeriksa nilai validitas. Perhitungan secara statistika digunakan metode korelasi Pearson Product Moment
yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing subjek dengan skor masing-masing item.
Menentukan valid atau tidaknya dari item kuesioner digunakan metode korelasi Pearson product moment dengan rumus:
=
�[
2
2
] [
2
2
]
Keterangan : = Koefesien korelasi antara variabel
dan variabel = Jumlah perkalian antara skor
variabel dan s kor
x
∑xy
variabel
∑x
= Jumlah skor variabel
x
= Jumlah skor variabel
∑y
= Jumlah subjek
N
Hasil dari
perhitungan rumus
tersebut, kemudian
digolongkan menjadi 2 bagian yaitu valid dan tidak valid. Menurut Syofian, 2013: 77 suatu item dikatakan valid atau
tidak dengan ketentuan sebagai berikut: 1
Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
2 Jika r hitung r tabel dengan taraf sigifikansi 0,05, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
Taraf signifikasi intuk 0,05 dengan jumlah subjek sebanyak 36.
r
tabel
36-2 adalah 0,329. Jadi valid atau tidak sebuah item digunakan
ketentuan sebagai berikut: jika r hitung ≥ 0,329, maka instrumen tersebut dikatakan valid, tetapi jika r hitung 0,329,
maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakuakan oleh
peneliti, diperoleh hasil 11 item yang dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto 2006: 168 reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika
alat pengukur tersebut dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Reliabilitas diuji dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
r
11
k 1
b
2
k 1
t
2
Keterangan: r
11
= Reliabilitas Instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan
b
2
= jumlah varians butir
t
2
= varians total
Hasil dari perhitungan reliabilitas, kemudian digolongkan menjadi lima kategori. Penggolongan didasarkan atas ketegorisasi menurut
Guilford, dalam Masijo 2006: 209. Kategorisasi menurut Guilford
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Kategorisasi Nilai Reliabilitas Menurut Guilford
No Koefisien Korelasi
Kualifikasi 1.
0,91-1,00 Sangat tinggi
2. 0,71-0,90
Tinggi 3.
0,41-0,70 Cukup
4. 0,21-0,40
Rendah 5.
Negatif-0,20 Rendah sekali
Ber das ar kan per hitungan menggunakan program komputer
Statistical Product and Service Solutian SPSS 16.0 for Window diperoleh bahwa reliabiltas dalam instrumen ini 0,953.
Berdasarkan kategorisasi menurut Guilford koefisien korelasi termasuk dalam kategori sangat baik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap persiapan hingga
pengumpulan data, antara lain; 1. Persiapan dan pelaksanaan uji coba item
a. Mempelajari buku-buku mengenai layanan dasar bimbingan di Sekolah Dasar SD.
b. Menyusun kuesioner mengenai keterlaksanaan layanan dasar bimbingan di Sekolah Dasar SD kelas 4-6,
dengan mengikuti langkah sebagai berikut;
1 Menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian yaitu tentang layanan dasar bimbingan pada kelas 4-
6 Sekolah Dasar SD Di Kecamatan Bayat, Klaten. 2 Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek dan
indikator-indikator. 3 Menyusun item-item yang sesuai dengan aspek dan
indikator. 4 Melakukan telaah oleh para ahli Expert Judgement,
yang dilakukan oleh guru kelas V SDN 1 Kebon. 5 Menghubungi dan bertemu dengan 12 kepala
Sekolah Dasar SD Di Kecamatan Bayat, Klaten untuk meminta izin mengadakan uji coba.
6 Melakukan uji coba penelitian. 7 Pengumpulan dan pengujian data uji coba berupa uji
validitas dan reabilitas. 8 Melakukan revisi terhadap item.
9 Melaksanakan penelitian mengenai keterlaksanaan layanan dasar bimbingan oleh guru kelas 4-6 Sekolah
Dasar SD Di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
2. Pengumpulan Data
a. Mempelajari buku-buku mengenai layanan dasar bimbingan di Sekolah Dasar SD.
b. Menyusun kembali kuesioner yang telah di uji coba. Kisi- kisi instrumen keterlaksanaan layanan dasar bimbingan
oleh guru kelas 4-6 sekolah dasar di Bayat, Klaten, Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Keterlaksanaan Layanan Dasar
Bimbingan Oleh Guru Kelas 4-6 Sekolah Dasar Di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah
Aspek No item
No Layanan
Indikator Favorable
Unfavorable Bimbingan
1. Layanan
Menanamkan dan mengembangkan 18, 27
1,39 dasar
kebiasaan dan sikap dalam beriman bertaqwa kepada Tuhan YME
Mengembangkan kata hati, moral, dan 5, 25
23, 32, 38 nilai-nilai sebagai pedoman
berperilaku yang mencakup. Mengembangkan keterampilan dasar
6 31, 35
dalam membaca, menulis dan berhitung Calistung.
Memiliki keterampilan fisik sederhana 11
16 yang diperlukan untuk permainan dan
kehidupan. Belajar bergaul dan bekerja dalam
44 9
kelompok sebaya. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
4, 7, 13, 21, 8, 10, 19, 34
26,43 Membangun sikap yang sehat
2, 20, 22, 28, 14, 42
mengenai diri sendiri dan lingkungan. 40
Mengembangkan konsep-konsep yang 3, 12, 15, 29,
24 perlu dalam kehidupan sehari-hari.
41 Belajar menjalankan peran sosial
37 17
sesuai dengan jenis kelamin. Mengembangkan sikap positif
30, 36, 45 33
terhadap kelompok dan lembaga- lembaga sosial.
Jumlah
28 17
45
c. Pengumpulan data dilakukan di 11 Sekolah Dasar SD yang berada di Kecamatan Bayat, Klaten. Pengumpulan data
dilakukan pada tanggal 5 Juni 2014-7 Juni 2014. Jumlah subjek yang sesungguhnya adalah 36 orang, tetapi pada
saat penelitian ada 3 orang guru yang tidak datang sehingga jumlah subjek penelitian berjumlah 33 orang.
Rincian nama subjek penelitian, dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Subjek Penelitian
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
1. SDN 1 Kebon
3 2.
SDN 2 Kebon 3
3. SDN Beluk
3 4.
SDN Nengahan 3
5. SDN Seban
3 6.
SD Kanisius 3
7. SDN 1
Banyuripan 3
8. SDN 2
Banyuripan 3
9. SDN 1
Jarum 3
10. SDN 1 Dukuh
3 11.
SDN 2 Dukuh 3
Jumlah 33
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis data, yaitu;
1. Memastikan semua item sudah terisi jawaban.
2. Memberikan skor pada setiap alternatif jawaban yang telah dipilih oleh subjek. Pertanyaan favorebel positif diberi skor 4 untuk jawaban
Sangat Sesuai, skor 3 untuk jawaban Sesuai, skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai, dan skor 1 untuk jawanan Sangat tidak sesuai.
Pertanyaan unfavarebel negatif diberi skor 1 untuk jawaban Sangat
Sesuai, skor 2 untuk jawaban Sesuai, skor 3 untuk jawaban Tidak
Sesuai, dan skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. 3. Membuat tabulasi data, menghitung jumlah total untuk setiap
item dan membuat rata-rata untuk setiap item. 4. Menguji validitas dan reabilitas kuesioner, dengan cara;
a. Menghitung koefisien validitas item, dengan menggunakan Pearson Product Moment pada program komputer, yaitu
Statistical Product and Service Solution SPSS 16.0. b. Menghitung koefisien reabilitas, dengan menggunakan
rumus alpha chornbach pada program komputer yaitu Statistical Product and Service Solution SPSS 16.0.
5. Membuat kategorisasi subjek dan item penelitian tentang keterlaksanaan layanan dasar bimbingan oleh guru kelas.
a. Kategorisasi subjek penelitian Pengkategorian subjek penelitian menggunakan norma
kategorisasi yang digunakan berpedoman pada norma kategorisasi Azwar 2011: 107-108 dengan lima jenjang
kategori diagnosis yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma penggolongan
ketegori subjek dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Norma Penggolongan Kategorisasi Subjek Penelitian
Perhitungan Skor Keterangan
µ+ 1.5σ X Sangat Tinngi
µ + 0.5 σ X ≤ µ+ 1.5σ Tinggi
µ - 0.5 σ X ≤ µ + 0.5 σ
Sedang µ-
1.5σ X ≤ µ - 0.5 σ Rendah
X ≤ µ- 1.5σ Sangat Rendah
Keterangan: X maksimum teoritik : skor tertinggi yang diperoleh
subjek penelitian dalam skala X minimum teoritik : skor terendah yang diperoleh
subjek penelitian dalam skala
σ standar deviasi : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
µ mean teoritik : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.
Kategorisasi tersebut menjadi acuan dalam menentukan tinggi rendahnya subjek dalam melaksanakan perannya dalam proses
pemberian layanan bimbingan. Kategori subjek penelitian
diperoleh melalui perhitungan jumlah item 45 sebagai berikut;
X maksimum teoritik : 45 x 4 = 180 X minimum teoritik
: 45 x 1 = 45 Luas jarak
: 180 – 45 = 135
σ standar deviasi : 135 : 6 = 22,5 dibulatkan 23
µ mean teoritik : 280 + 45 : 2 = 112,5 dibulatkan
113
Pengkategorian diatas digunakan untuk menggelompokkan tinggi rendahnya subjek penelitian. Penentuan kategorisasi dapat dilihat
pada tabel 8:
Tabel 8. Kategorisasi Subjek Penelitian
Perhitungan Skor Rerata Skor
Keterangan
µ+ 1.5σ X 232
X Sangat Tinggi
µ + 0.5 σ X ≤ µ+ 1.5σ 196
X ≤ 232 Tinngi
µ - 0.5 σ X ≤ µ + 0.5 σ
160 X ≤ 196 Sedang
µ- 1.5σ X ≤ µ - 0.5 σ
124 X ≤ 160 Rendah
X ≤ µ- 1.5σ
X ≤ 124 Sangat Rendah
b. Kategorisasi skor tiap item penelitian Kategorisasi item digunakan sebagai acuan dalam
mengelompokkan skor item. Norma kategorisasi yang digunakan berpedoman pada norma kategorisasi Azwar
2011: 107-108 dengan lima jenjang kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma
pengkategorian skor item dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9 Norma Penggolongan Kategorisasi Skor Item
Perhitungan Skor Keterangan
µ+ 1.5σ X Sangat Tinggi
µ + 0.5 σ X ≤ µ+ 1.5σ Tinggi
µ - 0.5 σ X ≤ µ + 0.5 σ
Sedang µ-
1.5σ X ≤ µ - 0.5 σ Rendah
X ≤ µ- 1.5σ Sangat Rendah
Keterangan: X maksimum teoritik :
skor tertinggi yang diperoleh
subjek penelitian dalam skala X minimum teoritik :
skor terendah yang diperoleh
subjek penelitian dalam skala σ standar deviasi :
Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
µ mean teoritik : Rata-rata teoritis dari skor
maksimum dan minimum.
Kategorisasi tersebut menjadi acuan dalam menentukan tinggi rendahnya skor item dalam proses pemberian
layanan bimbingan. Kategorisasi ini diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut jumlah subjek
sebanyak 33; X maksimum teoritik : 33 x 4 = 132
X minimum teoritik : 33x 1 = 33
Luas jarak : 132-33 = 99
σ standar deviasi : 99 : 6
= 16,5 dibulatkan 17 µ mean teoritik
: 132 + 33 : 2 = 82,5 dibulatkan 83
Penentuan kategorisasi setelah dilakukan perhitungan dapat
dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Kategorisasi Butir-Butir Item Layanan Bimbingan
Perhitungan Skor Rerata Skor
Keterangan
µ+ 1.5σ X 109 X
Sangat Tinggi µ + 0.5 σ X ≤ µ+ 1.5σ
92 X ≤ 109 Tinggi
µ - 0.5 σ X ≤ µ + 0.5 σ
75 X ≤ 92 Sedang
µ- 1.5σ X ≤ µ - 0.5 σ
58 X ≤ 75 Rendah
X ≤ µ- 1.5σ X ≤ 58
Sangat Rendah
Selanjutnya, data skor item dikelompokkan kedalam kategori-kategori
diatas. Skor
yang rendah
menenandakan bahwa layanan bimbingan belum maksimal diberikan oleh guru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai hasil penelitian mengenai kerterlaksanaan peran guru kelas dalam proses pemberian layanan
bimbingan dan pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Keterlaksanaan Peran Guru Kelas dalam Layanan Bimbingan di Sekolah Dasar SD Di Kecamatan Bayat, Klaten.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perananan guru kelas dalam proses pemberian layanan bimbingan pada Sekolah Dasar SD
di kecamatan Bayat, dan layanan bimbingan apa saja yang telah
dilaksanakan oleh guru di Sekolah Dasar SD di kecamatan Bayat.
Berdasarkan data
yang telah
dikumpulkan peneliti
menggolongkan subjek dengan berdasarkan kategori Azwar 2011: 107-108, sangat baik, baik, sedang, rendah, dan sangat
rendah. Pengkateorisasian Subjek dapat dilihat pada tabel 11.
40