Epidemiologi Etiologi Cara Penularan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Demam Berdarah Dengue 2.1.1. Definisi Demam berdarah dengue DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus degue. Virus dengue merupakan Arbovirus B Arthropod borne virus, genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Virus ini termasuk virus dengan single stranded RNA Centers for Disease Control Prevention, 2003.

2.1.2. Epidemiologi

Epidemi pertama kali di wilayah Asia Tenggara terjadi pada tahun 1954 di Manila, Philipina. Selanjutnya secara berangsur – angsur menyebar ke negara yang berdekatan. Pada tahun 2005 jumlah kasus DBD di Asia Tenggara cenderung meningkat 19 dan mortalitas meningkat sekitar 43 dibandingkan tahun 2004 dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar kasus DBD untuk wilayah Asia Tenggara World Health Organisation, 2009. Sejak ditemukan kasus DBD pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, angka kejadian penyakit DBD meningkat dan menyebar ke seluruh kabupaten di wilayah Republik Indonesia termasuk kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Timor Timor. Kasus yang pertama kali dilaporkan dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang. Kejadian Luar Biasa KLB DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate IR 35,19 per 100.000 penduduk dan CFR 2 Soegeng, 2008 Epidemi demam berdarah dengue dilaporkan di Provinsi Sumatera Utara jumlah kasus DBD tahun 2008 sebanyak 4.454 kasus dengan jumlah kasus meninggal 49 kasus CFR 1,10 IR 34,49 dan jumlah kasus DBD pada tahun 2009 sebanyak 4.534 kasus dengan jumlah kasus yang meninggal 57 kasus CFR 1,26 IR 34,46. Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara merupakan 1 dari 6 propinsi yang mengalami peningkatan kasus DBD pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008. Kusriastuti, 2010.

2.1.3. Etiologi

Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue yang dapat dibedakan menajadi 4 strain yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif terhadap inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksilat, stabil pada suhu 70°C. Keempat serotipe telah ditemukan pada pasien-pasien di Indonesia. Dengue 3 merupakan serotype yang paling banyak beredar Suhendro dkk, 2007.

2.1.4. Cara Penularan

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu manusia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan. Nyamuk Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari extrinsic incubation period sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya transsovarian transmission, namun perannya dalam penularan virus tidak penting. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan menularkan virus selama hidupnya infektif. Di tubuh manusia, virus memerlukan masa tunas 4-6 hari intrinsic incubation period sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul Depkes RI, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Patogenesis