Rusa Totol Axis axis Habitat
10 awal dalam pemanfaatan satwaliar tersebut dilakukan dengan kegiatan
penangkaran. Penangkaran adalah upaya pengembangbiakan dan pembesaran dengan tetap menjaga kemurnian jenisnya. Menurut peraturan, dam memanfaatan
satwaliar yang dilindungi diperlukan izin khusus dari Departemen Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam atau melalui Balai
Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA. Upaya perlindungan satwa liar me- lalui penangkaran dilakukan dengan tetap menjaga kemurnian jenisnya, namun
upaya persilangan antar jenis tetap dimungkinkan, yaitu dapat dilakukan pada generasi kedua F2 begitu juga untuk satwa hasil penangkaran, satwa yang dapat
diperdagangkan adalah mulai F2 dan berikutnya. Hal itu dikarenakan satwaliar dilindungi yang diperoleh dari habitat alam untuk keperluan penangkaran
dinyatakan sebagai satwa titipan negara sedangkan satwa generasi kedua dan berikutnya dinyatakan sebagai satwaliar yang tidak dilindungi Atmoko, 2007.
Habitat penangkaran berbeda dengan habitat alami, dimana berdasarkan ciri pada habitat penangkaran terdapat peningkatan nutrisi, bertambahnya persaingan intra-
spesifik untuk memperoleh makanan, berkurangnya pemangsaan oleh predator alami, berkurangnya penyakit dan parasit, serta meningkatnya kontak dengan
manusia Griek dan Burk, 1992. Penangkaran rusa mempunyai prospek karena rusa mudah beradaptasi dengan lingkungan di luar habitat alaminya, mempunyai
tingkat produksi dan reproduksi yang tinggi. Habitat untuk penangkaran harus berada pada tempat yang tenang, aman dari gangguan predator, mudah dicapai,
tersedia air sepanjang tahun, dan permukaan tanahnya tidak berbatu, terdapat lapangan berupa rerumputan, pohon sebagai peneduh serta semak-semak Harian-
to dan Dewi, 2012.
11
Peningkatan produksi dan reproduksi merupakan indikator keberhasilan dari usaha budi daya satwa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembangunan penangkaran yaitu komponen habitat yang terdiri dari pakan, air, naungan cover, dan ruang. Rusa mempunyai adaptasi yang tinggi dengan
lingkungannya sehingga mudah untuk ditangkarkan. Habitat penangkaran berbeda dengan habitat alami.