Manfaat Penelitian Kerangka Pikiran

5 Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran penelitian studi kandungan gizi pada pakan drop in rusa di PT.GMP pada bulan Oktober-November 2015. KERANGKA PEMIKIRAN PT. Gunung Madu Plantations Penangkaran Rusa Penelitian Studi Kandungan Gizi Pada Pakan Drop In Rusa Analisis Proksimat Observasi Langsung Studi Literatur Pengamatan jumlah konsumsi pakan Drop In rusa 1. Serat kasar 2. Lemak kasar 3. Protein kasar 4. Abu 5. Bahan ekstrak tanpa nitrogen 1. Rumput gajah Pen- nisetum purpureum 2. Lamtoro Leucaena leucocephala 3. Rayutan Hypoestes polythyrsa 4. Mantang Ipomoea batatas 5. Wortel Daucus carota 6. Rumput Sauhen Pe- nicum colonum 1. Perum Perhutani, 1997. Base Data Kandungan Gizi Pakan Drop In Rusa di Penangkaran PT. GMP Analisis Kecukupan Pakan Rusa per hari

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Rusa Sambar Cervus unicolor

Rusa sambar atau rusa India merupakan jenis rusa yang umum berhabitat di Asia. Spesies ini mempunyai warna bulu yang gelap ataupun hitam kemerahan. Bagian bawahnya adalah lebih pucat. Rusa jantan mempunyai bulu leher yang pendek. Tinggi spesies ini adalah 102-160 cm dan mempunyai berat badan hingga 546 kg. Umur spesies ini mencapai 16 – 20 tahun. Hutan sampai ketinggian 2600 m diat- as permukaan laut dengan padang rumput merupakan habitat yang paling disukai oleh rusa sambar Harianto dan Dewi, 2012. Klasifikasi rusa sambar berdasarkan tata nama ilmiah adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Mamalia Ordo : Artiodactyla Sob ordo : Ruminantia Famili : Cervidae Sub family : Cervinae Genus : Cervus Spesies : C. unicolor Vivaborneo, 2012; Harianto dan Dewi, 2012 Rusa sambar memiliki tingkah laku kawin muncul antara bulan juni hingga bulan agustus Imelda, 2004; Harianto dan Dewi, 2012. Aktivitas lain didefinisikan 7 sebagai aktivitas selain makan dan istirahat, misalnya berjalan, memelihara diri, merawat anak, bercumbu, bertarung, berlari dan lain-lain. Salah satu aktivitas menonjol adalah kegiatan yang berkaitan dengan perilaku berbiak pada jantan dewasa seperti bertarung, baik dengan sesama jantan maupun sekedar mengasah rangga di batang pohon. Rusa sambar yang telah dewasa memiliki rambut yang kasar, bagi anaknya memiliki bintik–bintik pucat yang samar Harianto dan Dewi, 2012. Rusa di Indonesia merupakan salah satwa yang dilindungi, hal ini karena populasinya di alam yang mulai berkurang akibat dari perambahan hutan sebagai habitatnya serta perburuan liar. Rusa sambar Cervus unicolor yang pengalami penurunan populasi ini perlu dilestarikan, salah satu upaya untuk menjaga keles- tarian rusa sambar Cervus unicolor adalah dengan melakukan konservasi satwa secara berkesinambungan. Konservasi yang dilakukan dapat berupa konservasi in-situ maupun konservasi ex-situ. Konservasi in-situ adalah perlindungan popu- lasi dan komunitas secara alami dalam habitat aslinya sedangkan konservasi ex- situ adalah kegiatan konservasi di luar habitat aslinya, dimana fauna tersebut di- ambil, dan dipelihara pada suatu tempat tertentu dengan kondisi yang dibuat me- nyerupai habitat aslinya dari pakan, air, naungan, dan ruang. Komponen habitat rusa sambar yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah pakan. Hal ini dikarenakan pakan merupakan faktor pembatas, kebutuhan pokok dan sumber en- ergi utama bagi rusa. Komponen habitat tersebut harus diperhatikan supaya kebu- tuhan hewan terpenuhi sehingga dapat hidup secara layak dan dapat membantu keberhasilan konservasi rusa sambar. Pemahaman tentang perilaku makan rusa sambar juga penting untuk diketahui, sebab perilaku makan sangat erat kaitannya 8 dengan jenis pakan yang dimakan oleh satwa rusa tersebut. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah satwa, pakan dan lingkungan. Aktivitas juga mempengaruhi tingkat konsumsi Sita dan Aunurohim, 2013

B. Rusa Totol Axis axis

Rusa totol Axis axis merupakan salah satu satwa eksotis dari India yang banyak ditemui di Indonesia Frasser dan Stewart, 1992; Harianto dan Dewi, 2012. Sat- wa ini termasuk golongan ruminansia yang mempunyai tingkah laku yang berbeda dengan ruminansia lain, yaitu ketajaman indra pendengaran, penciuman, serta ke- cepatan melompat dan berlari yang cukup tinggi Harianto dan Dewi, 2012.

C. Habitat

Habitat alami rusa terdiri atas beberapa tipe vegetasi seperti savana yang dimanfaatkan sebagai sumber pakan dan vegetasi hutan yang tidak terlalu rapat untuk tempat bernaung istirahat, kawin, dan menghindarkan diri dari predator. Ruang space, dibutuhkan oleh individu-individu satwa untuk mendapatkan cukup pakan, pelindung, air, tempat untuk kawin, dan menghindarkan diri dari predator. Hutan sampai ketinggian 2.600 m diatas permukaan laut dengan padang rumput merupakan habitat yang paling disukai oleh rusa terutama rusa timor, kecuali rusa sambar yang sebagian besar aktivitas hariannya dilakukan didaerah payau Takandjanji dan Garsetiasih, 2007. Salah satu komponen habitat yang penting dan dikategorikan sebagai faktor pem- batas limiting factor karena berpengaruh terhadap kesejahteraan, pertumbuhan serta perkembangan populasi satwa adalah makanan. Hal ini dapat dipahami ka-