Gambar 3.1 Skema Proses Pengumpulan Data, Reduksi Data, Pemaparan Data dan Kesimpulan
Sumber : Burhan Bungin 2008:69
3.8. Prosedur Penelitian
Prosedurtahap penelitian yang ditempuh peneliti saat di lapangan meliputi tiga bagian Moleong, 2007: 137 yaitu:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Peneliti memulai dengan melakukan observasi awal di KPRI Kecamatan
Pringsurat, dalam observasi tersebut didapat temuan adanya peningkatan modal yang tinggi namun peningkatan SHU masih relatif kecil jika
dibandingkan dengan peningkatan modal. Peneliti mempunyai asumsi bahwa penambahan modal belum dioptimalkan dalam penggunaannya
sehingga terindikasi perputaran modal yang rendah. Peneliti berpendapat bahwa perputaran modal yang tinggi akan meningkatkan pendapatan dan
hal ini akan dapat meningkatkan SHU. Peningkatan perputaran modal
Data colection
Data Reduction
Conclusion Drawing
Verifying Data
Display
yang tinggi akan dapat dicapai apabila pengurus dan karyawan mempunyai pemahaman yang memadai dalam mengelola koperasi.
Sementara itu, kebijakan yang dilakukan oleh Diskoperindag Kabupaten Temanggung, setiap tahunnya mempunyai agenda untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan bagi pengurus, karyawan dan anggota. Berawal dari masalah tersebut peneliti membuat proposal penelitian yang mana
didalamnya dicantumkan alasan atau latar belakang dari penelitian, metodologi penelitian dan landasan teori yang digunakan dalam
penelitian. Proposal terbebut kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing I dan II, dengan masukan yang diberikan oleh dosen
pembimbing proposal tersebut disetujui. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan daftar pedoman wawancara. Selanjutnya peneliti membuat
surat ijin dan diberikan batasan waktu oleh Fakultas Ekonomi yaitu pada bulan Maret 2011 s.d selesai dan peneliti telah menyelesaikan penelitian
dari bulan Maret-April 2011. Dimulai dengan pembatasan latar dan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan latar tertutup atau
hanya pertemuan tatap muka antara peneliti dengan subjek penelitian untuk melakukan wawancara yaitu wawancara dengan pengurus,
karyawan dan anggota. Dalam pengenalan hubungan peneliti di lapangan, peneliti aktif mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang KPRI MEKAR dan KPRI LUGU, baik masalah keuangan, ketenagakerjaan, manajemen maupun kebijakan-kebijakan dalam
kegiatan operasional koperasi. Prinsip dasar yang ada pada peneliti dalam melakukan penelitian adalah bersikap netral.
b. Memasuki lapangan Setelah mendapat surat ijin peneliti melakukan penelitian dengan
menekankan pada keakraban hubungan dengan subjek penelitian. Menurut Moleong 2007: 140 hubungan yang perlu dibina adalah berupa
rapport yaitu hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya.
Disini peneliti berusaha untuk mengakrabkan diri dengan subjek penelitian agar lebih mudah mendapatkan informasi tentang KPRI
MEKAR dan KPRI LUGU. Ada sedikit kendala dalam penelitian ini, yaitu mengatur waktu untuk wawancara dengan pengurus, karena
pengurus adalah pegawai negeri yang bekerja di koperasi setelah jam kerja dan hanya waktu tertentu saja tidak setiap hari berada di koperasi.
Namun kendala ini dapat diatasi karena koperasi utamanya pengurus dengan tangan terbuka sangat mendukung penelitian ini.
c. Berperan-serta sambil mengumpulkan data Peneliti mengumpulkan data dengan mencatat semua informasi yang
didapat dilapangan. Data yang di ambil berupa hasil wawancara dan direkam menggunakan HP, dokumentasi berupa foto, laporan
pertanggungjawaban pengurus dan sejarah umum KPRI MEKAR dan KPRI LUGU. Dalam tahap ini peneliti juga melakukan analisis data di
lapangan. Berdasarkan rumusan masalah penelitian, peneliti dibawa ke
arah acuan tertentu yang mungkin cocok atau tidak cocok dengan data yang dicatat. Analisis data di lapangan ini masih bersifat sementara dan
masih diperdalam sesudah meninggalkan lapangan. Hasil penelitian juga diketahui oleh orang lain dengan cara dikonsultasikan kepada tiga pakar
ahli agar dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian. Para pakar tersebut juga memberikan beberapa masukan hingga akhirnya laporan
penelitian dapat disusun.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum KPRI di Kecamatan Pringsurat
a. Sejarah
Pada tahun 1956 dirasa penghasilan pegawai negeri belum memadai kebutuhan hidupnya, lebih-lebih dalam kemasyarakatan,
oleh karena itu guna menunjang kebutuhan para guru SD Klepu B wilayah penilik Kranggan di Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung mengadakan gerakan arisan yang anggotanya dari guru- guru SD tersebut. Kecuali arisan di wajibkan pula untuk menyisihkan
gajinya untuk ditabung. Kegiatan ini kemudian diikuti oleh sekolah- sekolah yang lain, dan meluas ke daerah Pringsurat sebelah Utara, di
daerah Pringsurat sebelah Selatan sudah bergerak sendiri, pada waktu itu mempunyai anggota 9 SD. Tabungan dan arisan berjalan baik,
kemudian mulai dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan dan dapat dikembalikan secara mengangsur.
Pada tahun 1958 di adakan pertemuan anggota arisantabungan dan pada pertemuan itu beberapa Kepala Sekolah dan guru
mempunyai gagasan untuk mendirikan Koperasi dan di setujui oleh para peserta rapat. Setelah ada kesepakatan maka memberi nama
koperasi terebut dengan nama “Koperasi Pegawai Negeri “Lumbung