Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian

2.2.6 Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian

Pendidikan dan pelatihan pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh semua bentuk organisasi, besar maupun kecil termasuk pula perkumpulan Koperasi. Pada gerakan Koperasi masalah pendidikan dan pelatihan ini sangat urgen sebab dalam penyelenggaraannya terkandung dimensi ideologi yang harus dipatuhi. Di sinilah antara lain pentingnya masalah pendidikan dan pelatihan koperasi Menurut Edilius 2007:37 pendidikan Koperasi pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk membuat agar para anggota, perangkat organisasi koperasi seperti pengurus, badan pemeriksa dan dewan penasehat, termasuk staf karyawan koperasi sehingga mereka sadar akan ideologi koperasi, praktik usaha dan metode kerjanya. Dilain pihak pelatihan koperasi orientasinya pada kerja dengan maksud untuk memperbaiki keahlian pekerja sehingga dapat lebih mampu dalam melaksanakan pekerjaannya. Begitu pula dengan Sukamdiyo 1997:101 pendidikan anggota koperasi merupakan hal penting yang penting dalam pembinaan dan pengembangan koperasi karena keberhasilan atau kegagalan koperasi banyak tergantung pada tingkat pendidikan dan partisipasi para anggota. Objek pendidikan perkoperasian menurut Sukamdiyo 1997:103, yaitu : a. Pengurus, Pengawas, dan Dewan Penasehat Pendidikan untuk kelompok ini bertujuan agar mereka dapat lebih aktif mengembangkan kemampuan dan kepemimpinan pengawasan, serta meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat memupuk jiwa pengabdian mereka, serta meningkatkan kesadaran atas hak dan kewajiban masing-masing b. Manajer Manajer selalu dituntut untuk meningkatkan pengetahuan profesionalnya sehingga dalam mengelola usaha dapat lebih baik, dan dalam mengabdikan kepentingan anggota juga dapat ditingkatkan. c. Karyawan Bagi karyawan, biasanya hal yang lebih dipentingkan adalah tingkatan kecakapan teknis dan keterampilan melalui pelatihan praktis. d. Pejabat Departemen Koperasi dan PK, serta Pejabat Pemerintah yang Terkait Pendidikan disini dimaksudkan agar mereka memiliki wawasan serta kemapuan profesional yang memadai guna menghadapi perkembangan lingkungan perekonomian dan perkembangan koperasi yang mereka bina atau mereka pimpin. e. Anggota Kebanyakan para anggota koperasi bersifat pasif. Hal ini disebabkan karena pengetahuan mereka tentang perkoperasian sangat minim. Secara bertahap mereka harus meningkatkan pengetahuan tentang perkoperasian melalui pendidikan. f. Masyarakat Walaupun tugas ini merupakan tugas yang berat, namun sedikit demi sedikit harus dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan antar koperasi, antar bidang, dan antar instansi yang terkait. Berkesinambungan di sini berarti pendidikan merupakan kewajiban manusia sepanjang hidup sehingga mereka harus belajar serta mengikuti perkembangan lingkungan yang sangat dinamis. Falsafah pendidikan merupakan salah satu cirri atau sifat yang di dalamnya terkandung maksud, tujuan, serta kaidah yang akan dicapai, yaitu: a. Pendidikan koperasi adalah pendidikan orang dewasa yang bersifat sukarela b. Harus diorientasikan kepada tugas dan fungsi terkait c. Gerakan koperasi harus merasa berkewajiban untuk melaksanakannya d. Merupakan proses yang berkesinambungan untuk memperbaiki hari depan e. Kurikulum dan silabus disusun berdasarkan pada kebutuhan dan selalu disesuaikan dengan keadaan f. Pendidikan ini memberikan sumbangan yang positif bagi pencapaian tujuan pengembangan koperasi g. Pendidikan ini bukan merupakan jawaban atas seluruh masalah gerakan koperasi h. Menitik beratkan pada kepemipinan yang serbadaya power full dan kreatif i. Sistem pendidikan ini mempertimbangkan dalam pengendalian mutu j. Menerapakan prinsip-prinsip dasar pengelolaan pendidikan secara sistematis, sepanjang hal itu menunjang pemanfaatan sumberdaya secara lebh efektif. Sukamdiyo,1997:106

2.2.7 Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan