Landasan dan Asas Koperasi Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi Tujuan Koperasi

2.1.2 Landasan dan Asas Koperasi

Anoraga dan Widiyanti 2003:8 menjelaskan landasan koperasi di Indonesia sebagaimana mana dinyatakan dalam Undang-Undang No.251992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, sebagai berikut: a. Landasan idiil koperasi, adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Landasan idiil koperasi adalah pancasila. b. Landasan struktural dan gerak koperasi Indonesia, adalah tempat berpijak dalam susunan hidup masyarakat. Landasan struktural koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat berbunyi “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”. c. Landasan mental koperasi Indonesia, adalah setia kawan dan kesadaran pribadi.

2.1.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

Berdasarkan pasal 4 UU No.251992 tentang Perkoperasian fungsi dan peran koperasi adalah: a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sitio, 2001:158 Sedangkan prinsip koperasi Indonesia adalah: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal

2.1.4 Tujuan Koperasi

Menurut pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU no. 25 tahun 1992 tersebut, dapat disimpulakn secara garis besar tujuan koperasi meliputi tiga hal yaitu: a. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya b. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat c. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional Baswir, 2000:47 2.1.5 Jenis-Jenis Koperasi Menurut Resvrisond Baswir 2000:75 bahwa penggolongan koperasi adalah pengelompokan koperasi kedalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik pula. a. Berdasarkan bidang usahanya Bidang usaha koperasi mencerminkan jenis jasa yang ditawarkan koperasi kepada pelanggannya. Berdasarkan bidang usaha ini, koperasi dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok sebagi berikut: Koperasi konsumsi, Koperasi produksi, Koperasi pemasaran dan Koperasi kredit b. Bardasarkan jenis komoditi Berdasarkan jenis komoditinya koperasi dikelompokkan berdasarkan jenis barang dan jasa yang menjadi objek usahanya. Berdasarkan jenis komoditi ini koperasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok: koperasi pertambangan, koperasi pertanian dan peternakan, koperasi industri dan kerajinan serta koperasi jasa-jasa. c. Berdasarkan daerah kerja Daerah kerja koperasi dalam hal ini adalah luas sempitnya wilayah yang dijangkau oleh badan usaha koperasi dalam melayani masyarakat. Berdasarkan daerah kerjanya koperasi dibedakan menjadi: koperasi primer. koperasi sekunder dan koperasi tersier. d. Berdasarkan jenis anggota Koperasi di Indonesia pada umumnya berkelompok berdasarka jenis anggotanya. Hal itu tidak hanya tampak pada penggolongan koperasi pada tingkat primer sekunder, terutama sangat mencolok pada tingkat induk koperasi. Berdasarka jenis anggotanya dikelompokkan menjadi : Koperasi Karyawan Kopkar, Koperasi Pedagang Pasar Koppas, Koperasi Angkatan Darat Primkopad, Koperasi Mahasiswa Kopma, Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI, Koperasi Peran Serta Wanita Koperwan, Koperasi Pondok Pesantren Koppontren dan lain-lain. 2.2 Pendidikan dan Pelatihan 2.2.1 Pengertian Pendidikan dan Pelatihan