Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 menunjukkan variabel independen yang terdiri dari analisis fundamental DER, EPS, dan PER dan risiko ekonomi nilai tukar rupiah dan
inflasi. Sedangkan variabel dependennya yaitu return saham. Gambar tersebut menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya.
2.9 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis berdasarkan perumusan masalah dan tujuan adalah sebagai berikut :
H
1
: Variabel-variabel independen yaitu analisis fundamental yang terdiri dari
Debt to Equity Ratio X1, Earning Per Share X2 dan Price Earning
Ratio X3 serta risiko ekonomi nilai tukar rupiah X4 dan inflasi X5
secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham Y perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2007-2009. H
2
: Debt to Equity Ratio
X1 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham Y perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009.
Analisis Fundamental: - Debt to Equity Ratio DER
- Earning Per Share EPS - Price Earning Ratio PER
Risiko Ekonomi: - Nilai tukar rupiah
- Inflasi
Return Saham
H
3
: Earning Per Share
X2 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham Y perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009. H
4
: Price Earning Ratio
X3 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham Y perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009. H
5
: Nilai tukar rupiah X4 secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return saham Y perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009.
H
6
: Inflasi X5 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham Y perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2007-2009.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilaporkan dalam Indonesian Capital Market Directory
tahun 2007-2009 dan melaporkan annual reportnya secara berturut-turut dari tahun 2007-2009. Perusahaan manufaktur berdasarkan Indonesian Capital Market
Directory tahun 2007 terdiri dari 142 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan Manufaktur sebanyak 142 perusahaan tersebut hanya terdapat 42 perusahaan yang melaporkan laporan tahunan secara berturut-turut
dari tahun 2007-2009 di Bursa Efek Indonesia, sehingga populasi dalam penelitian adalah 42 perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan tahunan di
Bursa Efek Indonesia.
3.1.2 Sampel
Pemilihan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel dalam penelitian ini karena jenis perusahaan manufaktur jumlahnya cukup
banyak, datanya cukup tersedia dan untuk menghindari perbedaan karakteristik perusahaan. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel jenuh. Teknik sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi Sugiyono, 2007:68. Sehingga semua
populasi yang berjumlah 42 perusahaan manufaktur yang secara berturut-turut
48