partisipasi berupa pelatihan-pelatihan keterampilan masih kurang dan masih jarang.
4. Upaya-Upaya Rehabilitasi Pengemis oleh Balai Rehabilitasi Sosial
“Samekto Karti” Pemalang I Untuk Merehabilitasi Pengemis
Seperti yang disebutkan dalam visi dari Balai Rehabilitasi Sosial Samekto Karti adalah “Terwujudnya penyandang masalah kesejahteraan
sosial yang semakin mandiri dan sejahtera” maka hal ini perlu adanya upaya-upaya rehabilitasi guna mengubah kehidupan bagi para pengemis
untuk dapat hidup lebih baik dan berfungsi sosial. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan rehabilitasi pengemis adalah sebagai
berikut:
a. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang I, yaitu:
1 Rehabilitasi perilaku
Rehabilitasi perilaku adalah bagian dari proses rehabilitasi sosial melalui pelayanan pengubahan perilaku baik berupa pendidikan
bela negara maupun bimbingan mental lainnya agar siap menerima kegiatan selanjutnya. Berikut hasil wawancara dengan
ibu Rustinawati: “ya mbak, rehabilitasi perilaku kan misalnya
dengan kegiatan
bela negara,
kemudian bimbingan mental dan sosial. Bimbingan mental
sendiri misal dengan pembinaan keagamaan nanti yang ngisi ada dari staf KUA Kecamatan
Ampelgading setiap hari Rabu. Kalau bela negara sendiri setiap hari Selasa dan Kamis oleh
anggota Koramil Kecamatan Ampelgading dan Polsek Kecamatan Comal. Kemudian juga ada
dinamika kelompok yang dibimbing langsung
oleh kita petugas Balai”. Hal ini juga disampaikan oleh bapak Wardi’in. berikut
hasil wawancaranya: “hubungan dengan instansi-instansi lain juga
bagus. Ada pembinaan dari KUA kecamatan Ampelgading itu pembinaan agama, terus juga
Koramil, Kepolisian. Koramil dan Kepolisian ini biasanya gentian tiap minggunya mbak.
Kadang diselingi dengan senam pagi sebelum kegiatan.
2 Rehabilitasi sosial psikologi
Rehabilitasi sosial psikologi merupakan bagian dari proses rehabilitasi
sosial yang
berusaha semaksimal
mungkin mengembalikan kondisi mental psikologi dan sosial agar mapu
melaksanakan fungsi sosialnya di dalam tatanan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Berikut hasil wawancara dengan bapak
Ngadino: “tugas saya ini mbak sebagai staf penyantunan
untuk memberikan pendidikan, pembinaan sosial, pembinaan psikologis, sopan-santun,
etika dan moral. Karena mereka sebelumnya kan yang hidup dijalanan, biasanya mereka
tidak punya unggah-ungguh, sopan-santun, nah disini mereka diberi bimbingan agar kelak
setelah kembali ke tengah-tengah masyarakat mereka dapat mengerti unggah-ungguh dan
sopan-santun terh
adap orang lain”.
Gambar 3: Kegiatan Pembinaan Etika dan Moral di Aula Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti”
Sumber: Dokumen Foto Rizki Amalia
3 Rehabilitasi karya
Rehabilitasi karya adalah bagian dari rehabilitasi sosial yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan agar sasaran
penanganan dapat menjadi manusia produktif sehingga mampu menolong dirinya sendiri dan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Wardi’in.
berikut hasil wawancaranya: “disini mereka mendapat pelatihan pembuatan
kerajinan-kerajinan mbak. Untuk kesibukan mereka sehingga ada kerjaan juga. Seperti ini
pelatihannya mbak, ada buat keset, menjahit, terus bikin tas belanja, bikin sapu lidi juga, terus
lagi ada pertanian di belakang sana. Setiap kegiatan tergantung minat dan bakat dari PM
penerima manfaat sendiri mbak. Mereka bisa
memilih mau ketrampilan apa, tidak di paksa”.
Seperti penjelasan dari penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti”. Berikut hasil wawancara dengan mbak
Istiati: “ kalo pelatihan lumayan banyak mbak, saya
sendiri ikutnya menjahit setiap hari Senin sama Rabu di ruang depan sana. Pelatihannya ya ada
njahit, bikin keset, bikin bantal-bantal kursi dan bantal tidur, pertanian, ada pelatihan dari pak TNI
juga mbak, kayak senam gitu. Kalo bikin keset itu lumayan cepet mbak, kan bisa dikerjain di
cottage juga. Kalo njahit kan harus di ruangan sana, jadi kalo ruangannya tutup ya nggak bisa
njahit mbak”.
4 Rehabilitasi pendidikan
Rehabilitasi pendidikan juga merupakan bagian dari rehabilitasi sosial yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan
penambahan pengetahuan melalui upgrading dan refreshing untuk mendukung
pengambilan dan
menentukan bentuk jenis
ketrampilan. Berikut hasil wawancara dengan bapak Ward i’in:
“ untuk upgrading dan refreshing jenis ketrampilan ya hanya itu tadi mbak, ketrampilan
buat keset, tas belanja, menjahit, pertanian, yang lainnya pernah ada tapi berhenti karena tidak
ada peminatnya. Dari kita pihak Balai kemudian mendatangkan tenaga ahli untuk mengajari PM.
Seperti menjahit dan pertanian kita panggil tenaga ahli dari luar. Untuk kerajinan yang lain,
petugas
Balai yang
membimbing dan
mengawasi”. Dari keempat jenis pelayanan yang diberikan di Balai
Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang I tersebut, diharapkan
bahwa mereka bisa masuk kedalam dunia ekonomi setelah mereka mendapatkan bekal ketrampilan. Seperti yang dijelaskan bapak Agus
dalam wawancaranya. Berikut wawancara dengan bapak Agus: “dengan upaya rehabilitasi ini memberikan bekal
kepada mereka kelak setelah keluar dari sini, dari aspek pendidikan. Dari aspek ekonomi juga begitu, dengan
memiliki ketrampilan dia bisa masuk ke dunia ekonomi untuk mendapatkan pekerjaan. Dari aspek bimbingan
sosial mental entah itu mental psikologis, mental kepribadian,
mental agama,
mental ideologi,
diharapkan mindset nya berubah”.
b. Mekanisme Kerja Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti”