deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering di analisis secara induktif.
Pengambilan dokumentasi sendiri dilakukan pada tanggal 10 April- 23April 2013.
F. Uji validitas
Penelitian ini dalam menentukan validitas data menggunakan teknik pengujian triangulasi. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan data untuk
menguji keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terdapat data itu Moleong, 2006:
330. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi
dengan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif Patton dalam Moleong 2006: 330. Hal itu dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara. Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Balai, Petugas Balai, dan Penerima Manfaat. Hasil wawancara dengan Ngadino 50 tahun pada tanggal
15 April 2013 tentang permasalahan yang terjadi di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” dalam memberikan pelayanan rehabilitasi kepada Penerima
Manfaat, diperoleh data bahwa pelayanan rehabilitasi dari petugas kepada Penerima Manfaat lebih optimal karena didukung dengan banyaknya pegawai
sehingga pelayanan terhadap Penerima Manfaat dapat maksimal dan lebih baik.
Namun dari hasil observasi yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa masih ada permasalahan yaitu kurangnya tenaga ahli, tenaga pengajar, dan sarana
prasarana yang belum memadai. Hal ini penulis lakukan uji keabsahan dengan melakukan wawancara dengan Agus 51 tahun pada tanggal 23 April 2013. Data
yang diperoleh adalah bahwa memang masih ada permasalahan yang ada di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti”. Masih kurangnya tenaga ahli dan tenaga
pengajar untuk memberikan bimbingan rehabilitasi terhadap Penerima Manfaat. Untuk tenaga ahli tenaga profesional sendiri masih ada 1 orang padahal jumlah
Penerima Manfaat sendiri banyak sekali serta sarana prasarana yang masih belum mendukung. Hal ini yang kemudian membuat Penerima Manfaat kurang
mendapatkan pelayanan rehabilitasi yang optimal; 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang
situasi penelitian. Hasil dari wawancara dengan Agus 51 tahun pada tanggal 23 April 2013 menyatakan bahwa partisipasi dari masyarakat sekitar terhadap Balai
Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” tidak ada sama sekali. Akan tetapi hasil wawancara penulis dengan Teguh 39 dan Wardi’in 50 tahun mendapatkan
keterangan bahwa partisipasi masyarakat sekitar terhadap Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” sebenarnya ada walaupun hanya sebagian kecil saja; 3.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dengan hasil
wawancara terhadap Kepala, Petugas maupun Penerima Manfaat sejauh ini sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan; 4. Membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penulis melakukan pengecekan ulang
data wawancara dengan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial dengan Petugas Balai Rehabilitasi Sosial dengan mengulang lagi pertanyaan yang sama dengan
membandingkan jawaban mereka untuk mempertegas dan memperbaiki apabila ada kekeliruan dan menambahkan jawaban yang kurang. Begitu pula dengan
pertanyaan untuk Penerima Manfaat.
G. Analisis data