B. PEMBAHASAN
1. Faktor Penyebab Terjadinya Pengemisan
Pada dasarnya masalah sosial merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat atau kondisi yang tidak sesuai
dengan harapan masyarakat atau kondisi yang tidak dikehendaki. Oleh karenanya wajar kalau kemudian selalu mendorong adanya usaha
untuk mengubah dan memperbaikinya. Sumber-sumber masalah sosial dapat timbul dari kekurangan-
kekurangan dalam diri manusia atau kelompok, baik yang disebabkan oleh faktor ekonomi, biologi, dan kebudayaan. Masalah-masalah sosial
dapat berupa: masalah kemiskinan, kejahatan, masalah generasi muda, masalah kependudukan, masalah lingkungan hidup. Mereka yang
tersingkirkan mencoba berbagai cara untuk bertahan hidup dengan membanjiri sektor informal entah menjadi pemulung, pengamen,
gelandangan, pengemis, dan lain-lain. Pada umumnya mereka kurang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, dalam keadaan tersebut pengemis kebanyakan menjadi bagian integral dalam tata kehidupan masyarakat.
Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta dimuka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk
mendapatkan belas kasihan orang lain PP No. 31 Tahun 1980. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa maraknya pengemisan
di kota Pemalang paling tidak disebabkan oleh 2 faktor yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan kondisi diri sang peminta-minta yang meliputi sifat malas, tidak mau bekerja
keras, mental yang tidak kuat, cacat fisik maupun cacat psikis. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan kondisi luar dari sang
peminta-minta yang meliputi faktor sosial, kultur kebudayaan, ekonomi, lingkungan, agama.
Faktor lain menyebutkan bahwa maraknya pengemisan di kota Pemalang disebabkan oleh faktor: ekonomi, lanjut usia, cacat
tubuh, rendahnya pendidikan, kurangnya ketrampilan kerja dan minimnya lapangan pekerjaan yang diperlukan oleh tenaga kerja tidak
terampil dan tidak berpendidikan. Serta kurang efektifnya kegiatan penjaringan Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar PGOT yang
dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP Kabupaten Pemalang sehingga pengemis belum sepenuhnya terkena razia
dikarenakan pengemis tersebut lepas, melarikan diri, bahkan bersembunyi ketika terjadi penjaringan. Sehingga menyebabkan
mereka dapat beroperasi lagi dilain waktu. Penyebab lain karena adanya buangan pengemis-pengemis dan gelandangan dari luar daerah
yang dibuang dan masuk ke Pemalang yang menyebabkan mereka kemudian beroperasi di daerah-daerah yang ada di Pemalang.
Menurut Daldjuni 1985 dalam Abdulsyani, bahwa masalah sosial dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi,
maka secara menyeluruh ada beberapa sumber penyebab timbulnya masalah sosial, antara lain:
a. faktor alam, hal ini menyangkut gejala menepisnya sumber daya
alam. Penyebabnya dapat berupa tindakan overeksploitasi oleh manusia dengan teknologi yang makin maju, dapat pula karena
semakin banyaknya jumlah penduduk yang secara otomatis cepat menipiskan persediaan sumber daya.
b. faktor biologis, hal ini menyangkut pertambahan manusia.
Pemindahan manusia yang dihubungkan dengan implikasi kesehatan dan kualitas lingkungan tempat tinggal, baik di
pedesaan maupun di perkotaan. c.
faktor budayawi, hal ini berkaitan dengan keguncangan mental dan bertalian dengan beraneka ragam penyakit kejiwaan.
Pendorongnya adalah perkembangan teknologi. d.
faktor sosial, hal ini menyangkut dengan berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan bagi masyarakat.
Kesimpulannya adalah faktor eksternal yang berkaitan dengan kondisi luar dari sang peminta-minta yang meliputi faktor
sosial, kultur kebudayaan, ekonomi, lingkungan, dan agama hal ini sesuai dengan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah sosial
menurut Daldjuni 1985 dalam Abdulsyani bahwa masalah sosial dapat bertalian dengan masalah alami atau masalah pribadi yang
terdiri dari faktor alam, faktor biologis, faktor budayawi, dan faktor sosial.
2. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Penanggulangan