Pupuk kompos Pupuk kandang

7

G. Pupuk kompos

Kompos adalah bahan-bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme bakteri pembusuk yang bekerja di dalamnya. Bahan-bahan organik tersebut adalah dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, air kencing hewan dan lain-lain. Kelangsungan hidup mikroorganisme tersebut didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembab Murbandono, 2000. Di alam terbuka, kompos bisa terjadi dengan sendirinya melalui proses alamiah. Namun, proses tersebut berlangsung lama sekali, dapat mencapai puluhan tahun, bahkan berabad-abad. Padahal kebutuhan akan tanah yang subur sudah mendesak. Dengan cara yang baik, proses mempercepat pembuatan kompos berlangsung wajar sehingga bisa diperoleh kompos yang berkualitas baik. Dengan demikian, manusia tak perlu menunggu puluhan tahun jika sewaktu-waktu kompos diperlukan Murbandono, 2000. Kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalam kompos, antara lain dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan hara essensial kompos sampah kota dan pertanian Kandungan Senyawa berat kering untuk bahan kompos dari Sampah kota Sisa pertanian Organik 25 45 Karbon C 8 50 Nitrogen N 0.4 3.5 Fosfor P2O5 0.3 3.8 Kalium K2O 0.5 1.8 Kalsium CaO 1.5 7 Abu 65 20 Sumber : Suriawara, 2002.

H. Pupuk kandang

Pupuk kandang merupakan bahan yang berasal dari kotoran padat dan cair hewan ternak yang bercampur dengan sisa–sisa makanan dan ada yang merupakan bahan organik. Bahan organik yang setelah dilapuk menjadi humus akan mampu membantu proses agregat tanah. Selain itu bahan organik 8 juga dapat merupakan sumber energi bagi kegiatan jasad mikro dalam tanah, yang selanjutnya jasad mikro tersebut akan membantu pembentukan agregat tanah. Penggunaan pupuk kandang kotoran sapi dapat memperbaiki kondisi tanah akibat aktifitas mikrobiologi tanah Hesse, 1984 dalam Irwansyah, 2002. Pupuk kandang yang dibenamkan ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat lingkungan sifat fisik tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air Baver et all, 1982 dalam Irwansyah, 2002. Pupuk kotoran sapi ini mempunyai kelembapan dan kadar unsur hara yang berbeda untuk setiap hewan. Tabel 2 menyajikan konversi kandungan hara pupuk kandang dalam kgton. Hal ini untuk memudahkan dalam memenuhi kebutuhan hara tanaman yang sama dengan penggunaan pupuk kimia atau pupuk anorganik. Tabel 2. Kandungan hara essensial pupuk kandang dalam konversi berat kgton Hewan Air N kgton P kgton K kgton Sapi Perah 85 22.0 2.6 13.7 Sapi Daging 85 26.2 4.5 13 Unggas 62 65.8 13.7 12.8 Babi 85 28.4 6.8 19.9 Kambing 66 30.6 6.7 39.7 Kuda 66 32.8 4.3 24.2 Sumber : Balai Penelitian Ternak dalam Irwansyah, 2002 Pupuk kandang dapat dipakai di lahan apabila telah mengalami dekomposisi yang cukup matang. Ciri-ciri kematangan dari pupuk kandang antara lain warna berubah menjadi coklat kehitaman, tidak bau, bentuk seperti butiran dan tidak lembek. III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan