4.1.2 Komposisi asam amino
Kualitas suatu protein dapat ditentukan dengan mengetahui kandungan asam aminonya. Hasil analisis komposisi asam amino dari Kablang Nerita
albicilla dengan metode High Performance Liquid Chromatography HPLC
disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil analisis komposisi asam amino Kablang Nerita
albicilla dan kerang serta ikan sebagai pembanding
No. Asam amino
dalam 100 gram sampel Kablang Kerang
Ikan Tuna
Esensial 1 Histidin
1,89 0,33
0,65 2 Arginin
1,92 1,25
1,32 3 Treonin
2,79 0,74
0,96 4 Valin
2,94 0,75
1,13 5 Metionin
2,41 0,39
0,65 6 Isoleusin
4,71 0,74
1,29 7 Leusin
4,00 1,20
1,79 8 Fenilalanin
2,27 0,61
0,86 9 Lisin
3,34 1,28
2,02 10 Tirosin
2,74 0,55
0,74 11 Sistin
1,22 0,22
0,24 Nonesensial
12 Aspartat 5,19
1,65 2,25
13 Glutamat 8,89
2,33 3,28
14 Serin 1,07
0,77 0,90
15 Glisin 2,32
1,07 1,06
16 Alanin 2,25
1,03 1,33
17 Prolin 1,67
0,70 0,78
Sumber : http:www.asiamaya.com
Tabel 2 memperlihatkan bahwa kadar tertinggi asam amino Kablang adalah asam glutamat, yaitu 8,89.
Jika dibandingkan dengan asam amino kerang dan ikan tuna yang merupakan salah satu ikan pelagis yang mempunyai
nilai ekonomis penting, jenis asam amino yang dihasilkan ketiganya sama tetapi kadar asam amino Kablang lebih tinggi dari kadar asam amino kerang dan ikan
tuna. Disamping itu jenis asam amino tertinggi ketiganya sama yaitu asam glutamat, sedangkan asam amino terendah pada Kablang yaitu serin dan pada
kerang serta ikan tuna adalah sistin.
Nilai sebenarnya dari suatu protein makanan diukur berdasarkan kandungan relatif dari asam-asam amino esensialnya. Mutu protein dinilai dari
perbandingan asam-asam amino yang terkandung dalam protein tersebut. Pada prinsipnya suatu protein yang dapat menyediakan asam amino esensial dalam
suatu komposisi yang hampir menyamai kebutuhan manusia, mempunyai mutu yang tinggi. Dari 17 asam amino yang terkandung pada Kablang, terdapat 11
asam amino esensial meliputi : histidin, arginin, treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin tirosin, sistin dan lisin serta 6 asam amino non
esensial yang meliputi asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, alanin dan prolin Gambar 13. Triptofan tidak terdeteksi sebab terjadi kerusakan yang
disebabkan penambahan HCl 6N dan sedikit kerusakan terjadi pada serin dan treonin Nur dan Adijuwana 1989. Alkalin atau hidrolisis enzimatis dengan
menggunakan NaOH lebih baik digunakan untuk mendeteksi triptofan White dan Hart 1992.
5,2 8,9
1,1 2,3
1,9 2,8
2,2 1,7
2,9 2,4
1,2 4,7
4,0 2,7
2,3 3,3
1,9
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
As pa
rta t
G lut
ama t
Se rin
Gl isi
n H
ist id
in Ar
gi ni
n Tr
eon in
Al an
in Pro
lin Va
lin M
et io
nin Si
st in
Is ol
eu si
n Le
usi n
Ti ro
sin Fe
ni la
lani n
Li sin
Asam amino K
ad a
r asa m
am in
o
Gambar 13 Kandungan asam amino Kablang Nerita albicilla Tabel 3 menunjukkan pengelompokkan asam amino esensial dan
nonesensial dari Kablang Nerita albicilla. Total asam amino esensial TAAE Kablang adalah 30,24 mgg 58,6, total asam amino esensial tanpa hisitidin dan
arginin TAAETHA 26,42 mgg 51,2, total asam amino semiesensial TAASE 3,82 mgg 7,4, dan total asam amino nonesensial TAANE adalah
21,38 mgg 49,1. Kandungan asam amino esensial yang tinggi dan lengkap menunjukkan kualitas dari protein Kablang karena mengandung semua asam
amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, tetapi masih perlu dilakukan
penentuan skor kimianya untuk mengetahui daya serap asam amino esensial tersebut oleh tubuh. Komposisi asam amino menunjukkan bahwa total asam
amino netral, asam dan basa berturut-turut adalah 58,9, 27,3 dan 13,9. Tabel 3 Analisis asam amino esensial dan non esensial dari Nerita albicilla
mgg protein
TAAETHA
:
Total asam amino esensial tanpa histidin dan arginin
Perbandingan antara asam amino esensial Kablang dengan pola kebutuhan asam amino yang direkomendasikan oleh FAOWHO 1991 disajikan pada Tabel
4. Dari Tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa angka terendah ditunjukkan oleh asam amino leusin, yaitu 92,2, sedangkan kedua terendah ditunjukkan oleh asam
amino valin, yaitu 94,7. Ini berarti bahwa skor kimia protein Kablang adalah 92,2, dengan asam amino pembatas yang utama adalah leusin dan asam amino
pembatas kedua adalah valin. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa sekitar 92,2 persen dari total asam amino esensial yang terkandung dalam protein
Kablang dapat digunakan oleh tubuh untuk sintesis protein tubuh, sedangkan asam amino esensial yang harus ditambahkan suplementasi untuk meningkatkan
nilai gizi protein Kablang adalah leusin,valin dan lisin. Tabel 4 Skor kimia asam amino Kablang
Asam amino esensial Kadar dalam sampel
mgg prot. Referensi FAO 1991
mgg prot Skor kimia asam
amino esensial
Isoleusin Leusin
Lisin Metionin + sistin
Fenilalanin + tirosin Treonin
Valin 75,9
64,5 53,8
58,6 80,7
44,9 47,3
40 70
55 35
60 40
50 100
92,2 97,8
100 100
100 94,7
Ket: Triptofan bukan asam amino pembatas karena tidak dilakukan analisis
Asam amino Nerita albicilla
Total asam amino Total asam amino esensial TAAE
Total asam amino esensial TAAETHA Total asam amino semiesensial TAASE
Total asam amino nonesensial TAANE Total asam amino netral TAAN
Total asam amino asam TAAA Total asam amino basa TAAB
51,6 30,2
26,4 3,9
21,4 30,4
14,1 7,2
- 58,6
51,2 7,4
41,4 58,9
27,3 13,9
Hampir semua asam amino mempunyai fungsi khusus. Beberapa asam amino seperti glisin, glutamin, dan arginin dikombinasikan dengan zat lain
merupakan komponen penting bagi kesehatan hati karena membantu menetralkan racun yang ada pada hati. Orang yang menderita kelainan pada fungsi hati, artritis
yang kronis memiliki persediaan asam amino dalam tubuh yang cukup rendah. Asam amino berantai panjang valin, isoleusin, dan leusin, yang berperan
membantu detoksifikasi dan meningkatkan fungsi hati Anonim 2003. Kandungan valin 2,94, isoleusin 4,71 dan leusin 4,00 yang cukup
tinggi diduga berperan dalam penyembuhan penyakit hati, sesuai dengan pengalaman empiris masyarakat Desa Sather yang memanfaatkan Kablang untuk
mengobati penyakit hati.
4.2 Ekstraksi Bahan Aktif