Deskripsi Kablang Neritia albicilla Bahan Aktif Siput Laut Kablang Nerita albicilla

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Kablang Neritia albicilla

Kablang merupakan nama lokal untuk siput laut Nerita albicilla di daerah Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara. Selanjutnya Wilson 1993 mengklasifikasikan Kablang Nerita albicilla sebagai berikut : Kingdom : Animal Filum : Molusca Klas : Gastropoda Subklas : Prosobranchia Ordo : Neritimorpha Superfamili : Neritoidea Famili : Neritidae Genus : Nerita Spesies : Nerita albicilla Nerita mempunyai cangkang kecil sampai sangat kecil, membulat sampai bentuk mangkuk memipih. Pada siput dewasa dinding bagian dalam membentuk ruangan membulat yang tidak melingkar di dalam cangkang. Operkulum mengapur, sedikit terpilin, agak bulat dengan tempat gantungan lateral pada sisi bagian dalam. Habitat berkisar dari laut, payau dan air tawar. Kebanyakan marga dari famili ini hidup di atas dasar yang keras, kecuali Smaragdia yang hidup di atas tanaman laut Matsuura et al. 2000. Gambar 1 menunjukkan siput laut Kablang Nerita albicilla. Gambar 1 Kablang Nerita albicilla.

2.2 Bahan Aktif Siput Laut Kablang Nerita albicilla

Selain dikonsumsi sebagai sumber makanan di daerah Kei Besar, Kablang Nerita albicilla dapat dimanfaatkan sebagai sumber senyawa bioaktif. Goad 1978 menyatakan bahwa Nerita peloronta mengandung sterol yang umumnya dari jenis kolesterol. Senyawa sterol dari jenis moluska telah banyak dianalisis kandungan dan komposisi kimianya, bahkan lebih banyak daripada sterol dari filum yang lain. Lebih lanjut Sanduja et al. 1985 melaporkan bahwa Nerita albicilla mengandung pigmen antibakteri fulvoplumierin Gambar 2. Gambar 2 Struktur fulvoplumierin Sanduja et al. 1985. Martin et al. 1986 telah berhasil mengisolasi suatu senyawa oksiindol alkaloid yang disebut isopteropodin dari moluska laut Nerita albicilla. Selanjutnya Laus dan Keplinger 1994 melaporkan bahwa isopteropodin pada tanaman Uncaria tomentosa menunjukkan efek sitotoksik pada fibroblast tikus dan manusia nonmikroseluler karsinoma paru-paru, karsinoma serviks dan karsinoma prostat. Kandungan isopteropodin pada tanaman Uncaria tomentosa terutama pada akar, dan dalam jumlah yang kecil pada batang dan kulit. Isopteropodin juga dapat ditemukan pada beberapa spesies yang lain dari famili Rubiaceae. Isopteropodin dari Uncaria tomentosa juga diketahui mempunyai aktivitas inhibitor topoisomerase I Lee et al. 1999 . Sakai 1995 menjelaskan bahwa umumnya isopteropodin dicirikan oleh beberapa aktivitas biologi yang khas dan banyak digunakan di dalam pengobatan atau diharapkan memecahkan masalah pengobatan. Garcia et al. 2004 melaporkan bahwa isopteropodin dari Uncaria tomentosa diketahui mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif. Olivera 1995 melaporkan siput laut dari jenis Conus geographus memiliki aktivitas sebagai obat antinyeri dan diduga 1000 kali lebih mujarab dibanding morfin dan telah dipatenkan pada Desember 2004 dan diberi nama Prialt ziconotide intratechal infusion. Facompre et al. 2003 melaporkan telah mengidentifikasi dan mengkarakterisasi potensi inhibitor topoisomerase I yang baru yang diberi nama lamellarin D Gambar 3. Lamellarin D LAM-D diisolasi dari moluska laut subklas Prosobranchia yaitu Lamellaria sp dan merupakan senyawa alkaloid. Alkaloid ini diketahui memiliki aktivitas terhadap sel lestari tumor yang resisten terhadap berbagai obat dan sitotoksik yang sangat tinggi terhadap sel kanker prostat. Gambar 3 Struktur lamellarin D Facompre et al. 2003.

2.3 Asam Amino