Uji aktivitas inhibitor topoisomerase I TopoGen 2006

Masing-masing filtrat yang dihasilkan dievaporasi dengan suhu yang sesuai dengan pelarut yang digunakan sampai terbentuk ekstrak yang berupa pasta, selanjutnya ekstrak dari masing-masing pelarut disebut ekstrak heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol. Masing-masing ekstrak dikerok dan dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian disimpan pada suhu 4 ° C. Selanjutnya ketiga ekstrak tersebut dicuci untuk membersihkan ekstrak dari pengotor dengan cara melarutkan dalam pelarut masing-masing dan didiamkan selama semalam di lemari es. Bagian yang terlarut dievaporasi untuk menguapkan pelarutnya. Bila sudah tidak terbentuk endapan maka ekstrak disebut ekstrak bersih.

3.3.3 Uji aktivitas inhibitor topoisomerase I TopoGen 2006

Uji inhibisi enzim DNA topoisomerase dari ekstrak dan fraksi-fraksi dengan metode elektroforesis. Substrat yang digunakan adalah DNA plasmid superkoil 25 μg dalam 100 μl buffer TAE tris base-glacial acetic acid-EDTA yang terdiri dari 0,25 μgμl TE Tris HCl-EDTA : 10 mM Tris-HCl pH 7,5, 1 mM etilen diamin tetra asetat EDTA, kemudian ditambah 3 μl enzim DNA topoisomerase I. Volume reaksi akhir menjadi 20 μl. Penambahan dilakukan secara berurutan, yang terakhir ditambahkan adalah enzim topoisomerase, selanjutnya aquades ditambahkan untuk mencapai volume 20 μl. Reaksi harus dilakukan dalam tabung mikrosentrifuse dalam es. Setelah penambahan enzim, tabung diinkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. Pada akhir reaksi ditambahkan dengan 110 volume dari 10 sodium dodecyl sulfate SDS, penambahan SDS pada suhu 37 o C untuk menjebak enzim dalam kompleks pembelahan. Sisa enzim selanjutnya diinaktifkan dengan dengan Proteinase-K atau pronase untuk menghancurkan protein dan diekstrak sekali lagi dengan chloroform isoamyl alcohol CIA terutama untuk mengisi gel. Hasil inkubasi diencerkan dengan bufer dan dilanjutkan dengan analisis elektroforesis dengan gel agarosa. Selanjutnya dilakukan pewarnaan dengan etidium bromida, untuk penentuan kualitatif bentuk DNA nick dan superkoil. Aktivitas inhibisi enzim topoisomerase I ditentukan dengan kemampuan enzim untuk merubah bentuk DNA superkoil menjadi DNA bentuk nickrelaxed. Enzim DNA topoisomerase yang digunakan adalah human topoisomerase I dari Drug Screening Kit topoGen. Kontrol positif inhibitor topoisomerase I adalah Camptothecin . Selain untuk sampel disertakan juga reaksi yang berfungsi sebagai kontrol Lampiran 6. Gambar 10 menunjukkan tahapan dalam uji aktivitas inhibitor topoisomerase I. Gambar 10 Tahapan dalam uji inhibitor topoisomerase I. Diinkubasi 37 o C dalam heating block atau water bath selama 30 menit Ditambahkan 2µl 110 volume SDS 10 Ditambahkan 1 µl proteinase K dari stok 20 µgµl Dinkubasi 37 o C dalam heating block atau water bath selama 30 menit Ditambahkan 2 µl 110 volume loading buffer Ditambahkan 20 µl volume yang sama kloroform:isoamil alkohol CIA24 : 1 Divortex dan disentrifugasi secukupnya Lapisan atas berwarna biru, diambil, lalu dielektroforesis dalam gel agarosa 1 Akuades secukupnya sampai volume 20 µl 10 x buffer TGS 2 µl DNA plasmid superkoil 250ngµl 1 µl Kontrol inhibitor atau sampel jumlah bervariasi Enzim DNA topoisomerase I 2 μl terakhir

3.3.4 Karakterisasi ekstrak aktif inhibitor topoisomerase I