Ekstraksi bahan aktif Kablang Nerita albicilla

Fase gerak : Asetonitril 60 dan Natrium asetat 1 M 40 Detektor : UV 254 nm Merk : Waters Kandungan asam amino pada bahan dapat dihitung dengan rumus yaitu presentase asam amino dalam 100 g sampel : luas area sampel x 2,5 molml x 5 ml x BMA x 100 luas area standar Asam amino = Bobot sampel 0,25 g Keterangan : BMA = berat molekul asam amino

3.3.2 Ekstraksi bahan aktif Kablang Nerita albicilla

Metode ekstraksi bahan aktif yang digunakan adalah metode bertingkat. Pelarut yang digunakan adalah heksana sebagai pelarut nonpolar, etil asetat sebagai pelarut semipolar dan metanol sebagai pelarut polar. Pekerjaan ekstraksi bahan aktif Kablang dimulai dari penghalusan sampel yang telah kering dengan blender. Diagam alir proses ekstraksi bahan aktif Kablang dapat dilihat pada Gambar 9. Sebanyak 50 g sampel halus ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer selanjutnya diberi pelarut dengan perbandingan 1 : 2 bv. Semua sampel yang telah ditambah pelarut dimaserasi dengan menggunakan shaker selama 24 jam pada suhu ruang. Selama maserasi, erlenmeyer ditutup dengan menggunakan alumunium foil untuk mencegah penguapan pelarut. Setelah 24 jam sampel disaring dengan menggunakan corong kaca dan kertas saring untuk memisahkan filtrat dan residunya. Bagian residu kemudian direndam dengan pelarut kedua etil asetat, dimaserasi kembali selama 24 jam dan disaring sehingga diperoleh filtrat dari residu kedua. Selanjutnya residu kedua direndam lagi dengan pelarut ketiga metanol lalu dimaserasi selama 24 jam dan disaring sehingga diperoleh filtrat ketiga. Masing-masing filtrat dievaporasi dengan menggunakan evaporator vakum vacuum rotary evaporator untuk menguapkan pelarut yang melarutkan sampel. Gambar 9 Diagam alir proses ekstraksi bahan aktif Kablang Penghancuran Maserasi 24 jam dengan heksana Filtrasi Filtrat I Residu Evaporasi Ekstrak heksana Maserasi 24 jam dengan etil asetat Filtrasi Filtrat II Residu Evaporasi Filtrasi Ekstrak etil asetat Filtrat III Residu Evaporasi Ekstrak metanol Maserasi 24 jam dengan metanol Kablang Nerita albicilla Masing-masing filtrat yang dihasilkan dievaporasi dengan suhu yang sesuai dengan pelarut yang digunakan sampai terbentuk ekstrak yang berupa pasta, selanjutnya ekstrak dari masing-masing pelarut disebut ekstrak heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol. Masing-masing ekstrak dikerok dan dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian disimpan pada suhu 4 ° C. Selanjutnya ketiga ekstrak tersebut dicuci untuk membersihkan ekstrak dari pengotor dengan cara melarutkan dalam pelarut masing-masing dan didiamkan selama semalam di lemari es. Bagian yang terlarut dievaporasi untuk menguapkan pelarutnya. Bila sudah tidak terbentuk endapan maka ekstrak disebut ekstrak bersih.

3.3.3 Uji aktivitas inhibitor topoisomerase I TopoGen 2006