c. Evaluasi Penilaian Kepramukaan
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan kepramukaan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan kepada pihak yang berkepentingan.Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, tenaga pendidik, dan kurikulum,di setiap jenjang dan
satuan pendidikan kepramukaan. Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan oleh pembina. Evaluasi terhadap tenaga pendidik dilakukan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan tingkat Nasional. Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan kepramukaan dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kepramukaan tingkat Nasional. Pasal 22 ADART Gerakan
Pramuka
B. KERANGKA BERPIKIR
Kerangka teoretis adalah kerangka berpikir yang bersifat teoretis atau konseptual mengenai masalah yang akan diteliti. Kerangka berpikir tersebut
menggambarkan hubungan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diteliti. Berawal dari suatu upaya pengembangan pada peserta
didik melalui ekstrakurikuler SMP Negeri 9 Semarang dalam bentuk suatu ekstrakurikuler Kepramukaan.
Dalam Ekstrakurikuler tersebut, peserta didik mendapatkan informasi mengenai pengembangan sikap sosial. Kegiatan itu bertujuan untuk
membentuk sikap sosial yang berkarakter pada peserta didik.Berikut skema
kerangka berpikir pada penelitian ini adalah:
Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir Ekstrakurikuler
Peserta Didik yang Memiliki Sikap Sosial yang Berkarakter
Pembinaan Peserta Didik
Kepramukaan
Kegiatan Kepramukaan: - Pertemuan Rutin
- Perkemahan Sabtu Minggu Pengembangan Sikap Sosial:
1. Menerima Orang Lain
2. Mengakui Kesalahan yang
Diperbuat 3.
menunjukkan perhatian pada dunia yang lebih luas
4. tepat waktu dalam membuat
perjanjian 5.
mempunyai hati nurani sosial 6.
berpikir, berbicara, dan bertindak secara sistemik
7. menunjukkan rasa ingin tahu
8. tidak membuat penilaian
tergesa-gesa 9.
membuat penilaian secara obyektif
10. meneliti informasi terlebih dahulu sebagai bahan sebagai
bahan pertimbangan memcahkan masalah
11. peka terhadap kebutuhan dan hasrat orang lain
12. menunjukkan perhatian segera terhadap lingkungan
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2009:4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka,
akan tetapi mendeskripsikan, menguraikan, serta menggambarkan tentang pengembangan
sikap sosialsebagai
pendidikan karakter
melalui ekstrakurikuler kepramukaan di SMP N 9 Semarang dimana dalam
penelitian tersebut.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama tepatnya SMP Negeri 9
Semarangyang beralamat di Jalan Sendang Utara Raya No. 2 Kecamatan Pedurungan, Semarang.