4 Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil
proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan konservasi humanis
Khan, 2010:12
c. Metode Pendidikan Karakter
Model-Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Kesuma,2011:91:
1
Memaknai Desain Pembelajaran untuk Pendidikan Karakter
Sebelum memasuki apa dan bagaimana desain pembelajaran dalam pendidikan karakter, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai istilah belajar
dalam konteks pendidikan karakter. Pemahaman akan hal ini amat penting untuk memberikan dasar pemikiran mengenai bagaimana seharusnya
pembelejaran didesain. Kegiatan Belajar Mengajar dalam pendidikan karakter bukan memberikan warna kepada anak tentang suatu nilai, tetapi
merupakan proses interaksi alamiah yang selalu didasarkan atau dirujuk kepada suatu nilai. Dan tidak ada perilaku yang bebas dari nilai. Semua
perilaku didasari merujuk pada suatu nilai.
2
Model Reflektif
Refleksi merupakan proses seseorang untuk memahami makna di balik suatu fakta, fenomena, informasi, atau benda. Model Reflektif adalah
model pembelajaran pendidikan karakter yang diarahkan pada pemahaman terhadap makna dan nilai yang terkandung di balik teori, fakta, fenomena,
informasi atau benda yang menjadi bahan ajar dalam suatu mata pelajaran.
Evaluasi dalam model reflektif yaitu evaluasi yang ditujukan untuk melihat sejauh mana berbagai karakter dan nilai yang dikembangkan dapat
dimiliki oleh anak. Evaluasi ini dilakukan melalui observasi terhadap perilaku anak. Observasi dilakukan melalui lisan, perbuatan, raut muka,
gerak badan, dan berbagai hal lainnya. Evaluasi yang paling tepat dlam
proses reflektif adalah observasi terhadap pemikiran dan sikap anak.
3 Model Pembelajaran Pembangunan Rasional
Model Pembangunan Rasional dinamai demikian karena fokus utama pembelajaran adalah kompetensi pembangunan rasional, argumentasi, atau
alasan atas pilihan nilai yang dibuat anak. Dalam hal ini, kikta harus mengasumsikan bahwa anak didik adalah anak yang sedang berkembang
proses berpikirnya. Memiliki rasional yang kokoh dan selalu diuji sepanjang penghidupan seseorang jelas penting untuk keberfungsian akal dan pikiran
manusia. Sistem karakter yang lengkap harus mengikutsertakan aspek rasional atau kognitif ini, di samping aspek emosi atau perasaan dan
perbuatan. Evaluasi dalam model pembelajaran pembangunan rasional berupa
evaluasi kinerja siswa dalam mempertanggung jawabkan nilai-nilai yang dianut atau harus dianutnya. Alasan
–alasan yang muncul ketika anak mengemukakan suatu gagasan, kritik, sanggahan merupakan komponen
yang menjadi penilaian proses. Sedangkan penilaian akhir dilakuka melalui evaluasi kinerja siswa. Kinerja siswa dapat tampak dalam situasi diskusi,
atau dalam bentuk karya tulis yang dibuat siswa yang kemudian
didiskusikan dengan teman-temannya di bawah bimbingan guru. Bentuk evaluasi lainnya adlah melalui tes kognitif.
d. Penilaian Pendidikan Karakter