Validasi Produk Revisi Produk Uji Coba Produk Awal Revisi Produk Awal Uji Coba Produk Akhir

3.4.4 Validasi Produk

Validasi produk dilakukan melalui dua tahap yaitu validasi desain produk dan validasi produk. Validasi desain dilakukan dengan menyerahkan layout atau desain produk kepada validator. Validitas yang digunakan adalah validitas logis yaitu validitas yang menunjukan pada kondisi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Pengujian validitas logis yang digunakan yaitu menggunakan teknik judgment expert yaitu teknik validasi yang dilakukan oleh dosen pembimbing sebagai ahli. Validasi produk dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru IPA. Pengujian validitas produk yang digunakan adalah lembar angket kelayakan bahan ajar yang terdiri dari kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kelayakan grafis dan kelayakan muatan literasi sains.

3.4.5 Revisi Produk

Tahap revisi produk dilakukan revisi atau perbaikan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh validator untuk mempersiapkan ke tahap selanjutnya. Produk akan direvisi jika nilai yang diperoleh 51 berdasarkan hasil penelitian.

3.4.6 Uji Coba Produk Awal

Uji coba produk awal dalam penelitian ini berupa uji keterbacaan dengan menggunakan tes rumpang. Responden penelitian dalam uji coba produk awal berjumlah 10 siswa SMP kelas VII yang bertempat tinggal di Kecamatan Mertoyudan, sehingga uji coba produk awal ini termasuk dalam uji coba skala kecil.

3.4.7 Revisi Produk Awal

Tahap revisi produk awal dilakukan jika pada pengujian produk awal masih ditemukan beberapa kekurangan maka dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil uji keterbacaan. Produk awal akan direvisi jika diperoleh 37 berdasarkan hasil penelitian.

3.4.8 Uji Coba Produk Akhir

Uji coba produk akhir berupa uji keefektifan bahan ajar yang dikembangkan. Uji keefektifan ini tergolong uji skala besar yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi sains terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Desain uji coba yang digunakan untuk menguji keefektifan bahan ajar adalah menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design yang merupakan salah satu bentuk dari true experimental design. Gambar 3.3 di bawah merupakan desain uji coba Pretest-Posttest Control Group Design yang dikemukakan oleh Sugiyono 2009. Gambar 3.3 Pretest-Posttest Control Group Design. Sebelum uji coba dilakukan, maka dipilih kelompok siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains dan siswa yang menggunakan O 1 x O 3 O 2 O 4 R R bahan ajar di sekolah terlebih dahulu. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan simple random sampling. O 1 adalah nilai kemampuan awal kelompok eksperimen, O 3 adalah nilai kemampuan awal kelompok kontrol yang keduanya diperoleh dari nilai pretest. O 2 adalah kinerja kelompok eksperimen setelah menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains dan O 4 adalah kinerja kelompok kontrol yang tetap menggunakan buku ajar yang biasa digunakan karya Teguh, S E. Ismawati tahun 2008 dengan judul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMPMTs Kelas VII. Sedangkan x adalah perlakuan treatment untuk kelas eksperimen. Kelas yang dipilih sebagai kelas kontrol adalah kelas VII C dan kelas yang dipilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VII F.

3.4.9 Revisi Produk Akhir