1. Metode nontes Metode nontes dalam penelitian ini adalah angket dan observasi. Angket atau
kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Jenis kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner
tertutup. Pada kuesioner tertutup ini responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan, sehingga memudahkan responden dalam memberikan respon.
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan pencatatannya secara sistematis. Metode observasi
dilakukan untuk mengamati sikap dan keterampilan siswa pada saat melakukan aktivitas pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium.
2. Metode Tes Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Tes dilakukan
sebelum dan sesudah diuji coba untuk mengetahui tingkat keefektifan bahan ajar yang dikembangkan. Metode tes yang digunakan ada dua yaitu tes keterbacaan
yaitu berupa tes rumpang dan tes keefektifan yaitu tes untuk mengetahui besar peningkatan muatan literasi sains siswa.
3.6 Instrumen Penelitian
1. Angket uji coba kelayakan bahan ajar
Angket yang diuji coba adalah angket uji kelayakan dengan validator adalah guru SMP pengampu mata pelajaran IPA beserta ahli dosen. Angket uji
kelayakan digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar IPA Terpadu
untuk kelas VII berbasis literasi sains sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar ini layak atau tidak digunakan sebagai pendamping guru. Angket ini terdiri
dari 4 aspek kelayakan menurut BSNP kelayakan isi, penyajian, bahasa, grafis dan kelayakan muatan literasi sains serta kelayakan muatan literasi sains yang
dikemukakan oleh Chiapetta, dkk 1991 yang diisi oleh guru SMP pengampu
mata pelajaran IPA Terpadu dan dosen sebagai validator.
. Sistem penskoran menggunakan skala Likert. Skala Likert dimodifikasi dengan hanya menggunakan 4 pilihan yang telah disediakan di dalam rubrik
penskoran. 2.
Lembar Penilaian Afektif Lembar penilaian afektif digunakan untuk menilai sikap siswa pada saat
pembelajaran baik menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains maupun bahan ajar yang biasa digunakan di sekolah. Sistem penskoran menggunakan skala
Likert. Skala Likert dimodifikasi dengan hanya menggunakan 4 pilihan yang telah disediakan di dalam rubrik penskoran.
3. Lembar Penilaian Psikomotorik
Lembar penilaian psikomotorik digunakan untuk menilai keterampilan siswa pada saat pembelajaran praktikum baik menggunakan bahan ajar berbasis
literasi sains maupun bahan ajar yang biasa digunakan di sekolah. Sistem penskoran menggunakan skala Likert. Skala Likert dimodifikasi dengan hanya
menggunakan 4 pilihan yang telah disediakan di dalam rubrik penskoran. 4.
Lembar Soal Tes rumpang Tes rumpang digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan
ajar sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar sains mudah dipahami atau tidak. Lembar tes rumpang ini ditujukan kepada siswa kelas VII setelah membaca
dan memahami bahan ajar IPA terpadu berbasis literasi sains yang dikembangkan.
5. Tes peningkatan literasi sains
Tes peningkatan muatan literasi sains dilakukan dua tahap yaitu pretest dan postest. Baik kelas kontrol maupun eksperimen diberikan pretest dan postest.
Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan sebelum pembelajaran biasa
dimulai. Postest diberikan setelah adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan setelah pembelajaran biasa dimulai.
3.7 Metode Analisis Data