ajar sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar sains mudah dipahami atau tidak. Lembar tes rumpang ini ditujukan kepada siswa kelas VII setelah membaca
dan memahami bahan ajar IPA terpadu berbasis literasi sains yang dikembangkan.
5. Tes peningkatan literasi sains
Tes peningkatan muatan literasi sains dilakukan dua tahap yaitu pretest dan postest. Baik kelas kontrol maupun eksperimen diberikan pretest dan postest.
Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan sebelum pembelajaran biasa
dimulai. Postest diberikan setelah adanya treatment untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberikan setelah pembelajaran biasa dimulai.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Instrumen
3.7.1.1 Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar IPA Terpadu untuk kelas VII berbasis literasi sains. Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas logis logical validity. Pengujian validitas logis menggunakan teknik judgment expert yaitu dengan teknik validasi dilakukan oleh
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd sebagai ahli. Kelayakan buku teks menurut BSNP terdiri dari kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan
kegrafisan dan menurut Chiapetta 1991 kelayakan memuat keempat kategori literasi sains meliputi sains sebagai batang tubuh pengetahuan, sains sebagai cara
menyelidiki, sains sebagai cara berpikir dan interaksi antara sains teknologi dan
masyarakat. Terdapat beberapa hal yang perlu direvisi dalam angket kelayakan bahan ajar terutama pada bagian rubrik angket kelayakan bahan ajar. Beberapa
bagian rubrik yang direvisi adalah sebagai berikut:
a. Rubrik kelayakan isi bahasa yang digunakan lebih disederhanakan agar
mudah dipahami oleh validator ketika memvalidasi bahan ajar yang telah dikembangkan.
b. Rubrik pada kelayakan penyajian diperbaiki dengan kalimat yang dapat
terukur. Tidak diperkenankan menggunakan kata relatif seperti kata sangat dan kurang.
c. Rubrik muatan literasi sains sudah dapat terukur dalam penilaiannya namun
tidak diperkenankan apabila kalimat rubriknya adalah mencari kesalahan pada bahan ajar yang telah dikembangkan. Misalnya kalimat yang diawali
dengan kalimat negatif, sebagai contoh “terdapat 5 konsep yang salah
dalam bahan ajar” karena akan membuat validator kesulitan dalam mencari kesalahan dalam bahan ajar.
3.7.1.2 Lembar Penilaian Afektif
Lembar penilaian afektif digunakan untuk mengetahui nilai sikap dari masing-masing siswa pada saat melakukan pembelajaran baik yang menggunakan
bahan ajar berbasis literasi sains maupun yang menggunakan bahan ajar di sekolah. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis
logical validity. Pengujian validitas logis menggunakan teknik judgment expert yaitu dengan teknik validasi dilakukan oleh dosen pembimbing sebagai ahli.
3.7.1.3 Lembar Penilaian Psikomotorik