BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Asuransi pada saat sekarang sudah banyak menarik perhatian masyarakat dan bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian orang. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya perusahaan asuransi dengan beraneka ragam nama dan jenis. Salah satu jenis asuransi yang terkenal dan berkembang saat ini adalah
asuransi jiwa endowmen dwiguna. Asuransi jiwa ini memberikan perlindungan pada tertanggung peserta asuransi jika mengalami risiko finansial, dengan suatu
perjanjian tertanggung harus membayar premi. Supaya asuransi dapat terus berkembang, maka premi yang sudah terkumpul
pada perusahaan asuransi harus diinvestasikan, yang salah satu tempatnya adalah di pasar bursa. Berkaitan dengan premi yang diinvestasikan tersebut, perusahaan
asuransi mempunyai strategi yaitu membuat kontrak partisipasi dengan mengikutsertakan pemegang polis. Pada kontrak ini risiko finansial dan
keuntungan dibagi dengan pemegang polis dan biasanya keuntungan tersebut dimasukkan ke dalam cadangan polis pada tiap akhir tahun kontrak. Hal ini berarti
secara tidak langsung perusahaan asuransi menyatakan penambahan pertanggungan, sehingga mengakibatkan perubahan benefit yang diterima oleh
pemegang polis. Grosen dan Jorgensen 2000 mengemukakan bahwa kontrak partisipasi
biasanya dipasangkan dengan tingkat suku bunga jaminan minimum, di mana tingkat suku bunga yang digunakan lebih rendah daripada tingkat bunga pasar,
sehingga risiko yang berkaitan dengan persoalan jaminan minimum bukan merupakan ancaman yang serius dan dapat diabaikan. Selain itu mereka juga
menunjukkan bagaimana kontrak partisipasi dapat dipisahkan menjadi suatu unsur perjanjian bebas risiko, yaitu opsi bonus bonus option dengan tipe Eropa dan
opsi surrender surrender option dengan tipe Amerika. Pada kontrak partisipasi asuransi jiwa yang mengandung opsi surrender,
opsi bonus terdapat pada mekanisme partisipasi dan opsi surrender merupakan hak pemegang polis untuk mengakhiri kontrak dan menerima nilai surrender.
2 Penelitian tentang opsi surrender pada kontrak partisipasi asuransi jiwa sudah
diteliti oleh Bacinello 2003, yang menetapkan nilai wajar dari opsi surrender dalam polis partisipasi asuransi jiwa. Berdasarkan penelitian yang sudah ada akan
ditentukan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang mengandung opsi surrender sehingga membuat kontrak menjadi wajar.
1.2 Tujuan Penelitian