Tipologi Petani Kebutuhan informasi pertanian dan aksesnya bagi petani sayuran: pengembangan model penyediaan informasi pertanian dalam pemberdayaan petani, kasus di provinsi Jawa Barat
Jika kebutuhan informasi petani sayuran dikaitkan pemanfaatannya dengan aspek-aspek manajemen usahatani sayuran merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengatasi masalah usahatani pada penelitian ini, maka informasi yang dibutuhkan pada masing-masing aspek adalah:
Perencanaan usahatani , membutuhkan informasi: 1 peningkatan
produksi dan mutu sayuran, yakni: rencana produksi, jenis sayuran yang diminati pasar, pola tanam satu tahun, prakiraan iklimcuaca, jenis, dan dosisjumlah sarana
produksi yang digunakan, 2 ketersediaan sarana produksi, yakni: jenis sarana produksi bibit, pupuk, pestisida yang tersedia, 3 ketersediaan permodalan,
yakni: skim pola kredit usahatani dan lembaga penyedia modal, 4 teknologi pengolahan hasil sayuran, yakni: jenis sayuran yang tahan lama disimpan, jenis
sayuran dalam bentuk olahan, dan pabrik-pabrik yang mengolah hasil sayuran, 5 dukungan pemasaran, yakni: lokasi pemasaran, harga sayuran, jumlah, dan mutu
sayuran yang dibutuhkan, 6 analisis usahatani sayuran, yakni: biaya yang dibutuhkan dan keuntungan diperoleh dalam satu kali proses produksi.
Pelaksanaan usahatani , membutuhkan informasi: 1 cara
pengorganisasian penyediaan sarana produksi, 2 pengorganisasian penyediaan dan penggunaan permodalan, 3 teknologi budidayaproduksi, 4 teknologi
panen dan pasca panen, dan 5 cara pengawasan produksi. Evaluasi usahatani, membutuhkan informasi: 1 prosedur kerja usahatani, 2 cara menilai proses
pelaksanaan usahatani, 3 jenis-jenis pengembanganperbaikanperubahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan usahatani, dan 4 hambatan-hambatan yang
mungkin terjadi selama pelaksanaan usahatani. Selanjutnya, dalam Mengatasi masalah usahatani
, membutuhkan informasi: 1 teknik manajerial usahatani, 2 rantai pemasaran sayuran, dan 3 proses produksi, dan perusahaan mitra.
Kondisi Eksternal Petani Sayuran
Indikator kondisi eksternal petani sayuran yang dilihat pada penelitian ini, adalah: lingkungan fisik, lingkungan sosial, ketersediaan informasi pertanian,
kondisi megapolitan, dan kebijakan bidang penyuluhan dan pembangunan subsektor hortikultura. Analisis terhadap kekondusifan faktor lingkungan
berdasarkan tipologi petani dan lokasi petani, dapat disajikan pada Tabel 26.
Dokumen yang terkait
Persepsi Petani Terhadap Siaran Pertanian DiRadio Fiska Fm Bogor : (Kasus Petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)
0
3
73
Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Jawa Barat)
0
11
373
Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat)
5
119
372
Studi Komparasi Kebutuhan Paket Komunikasi Petani di Pertanian Lahan Kering: Kasus Model Mikro DAS Cimanuk Hulu, Kabupaten Sumedang Jawa Barat
0
8
203
Kebiasaan Petani Dalam Memanfaatkan Sumber Informasi Pertanian
3
27
15
Kebutuhan Informasi Petani Tanaman Hias (Kasus di Kota Jakarta Barat)
0
21
114
Kebutuhan informasi pertanian dan aksesnya bagi petani sayuran pengembangan model penyediaan informasi pertanian dalam pemberdayaan petani, kasus di provinsi Jawa Barat
0
6
247
Perilaku Komunikasi Petani Sayuran Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pertanian Melalui Cyber Extension Di Provinsi Lampung
2
24
208
Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat)
0
78
300
PENYULUH PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI
0
0
140